tag:blogger.com,1999:blog-77664807870338824612024-02-19T08:08:09.485-08:00LEGENDA NUSANTARALEGENDA ini kami tuliskan untuk menggali nilai - nilai sejarah masa lalu untuk kebaikan masa yang akan datang, dimana kita berharap dapat belajar dari kejadian - kejadian masa lalu, slogan kami MENGGALI SEJARAH BUKAN MENCARI MASALAHmuhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.comBlogger58125tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-15140011448483192702023-12-30T03:41:00.000-08:002023-12-30T03:41:29.152-08:00JEJAK SEJARAH<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnV4aBxxf4ukys5p-6LfzKwMnCRVea6NswgeR9WbL4_hG1g3pWgxV7yDP3jVrClQRTrl6b2z6Bw1cvNz123LDqdYQirSFgNI4PzwtxVkOCqvmor-uugJ8Xvy60XddWHgrDYhi19FD6nlYrs-WdOYkMrFryuo4BYx3d-emmvt6n8tfaHmpX6qTXJz-SYRB4/s1099/3f1cccc7a572116ac72a3bed9d1b792a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1099" data-original-width="564" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnV4aBxxf4ukys5p-6LfzKwMnCRVea6NswgeR9WbL4_hG1g3pWgxV7yDP3jVrClQRTrl6b2z6Bw1cvNz123LDqdYQirSFgNI4PzwtxVkOCqvmor-uugJ8Xvy60XddWHgrDYhi19FD6nlYrs-WdOYkMrFryuo4BYx3d-emmvt6n8tfaHmpX6qTXJz-SYRB4/s320/3f1cccc7a572116ac72a3bed9d1b792a.jpg" width="164" /></a></div><br /><p></p>muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-88773874177633158502023-01-25T06:32:00.001-08:002023-01-25T06:32:00.795-08:00PANDUAN TOUR GUIDE PEMULA1. Bahasa Minang<div>2. Sejarah Sri maharaja Diraja</div><div>3. Kerajaan kandis</div><div>4. Kerajaan pasymayam koto batu</div><div>5. Kerajaan pariangan</div><div>6. Kerajaan bukit batu patah</div><div>7. Kerajaan koto alang</div><div>8. Kerajaan kancil putih dan pinang masak</div><div>9. Penyerangan kanton / kuantung</div><div>9. Kerajaan bungo setangkai </div><div>10. Kerajaan dusun tuo</div><div>11. Kerajaan muaro jambi</div><div>12. Kerajaan Kurinci</div><div>13. Kerajaan Indera pura</div><div>14. Kerajaan saruaso</div><div>14. Kerajaan minanga tamwan</div><div>15. Kerajaan sriwijaya</div><div>16. Kerajaan darmasraya</div><div>17. Kerajaan mataram kuno</div><div>18. Kerajaan dinasti sanjaya</div><div>19. Dinasti saylendra</div><div>20. Tumapel </div><div>21. Kerajaan singasari </div><div>22. Pamalayu 1</div><div>23. Penyerangan mongol</div><div>24. Kerajaan majapahit</div><div>25. Gajah mada</div><div>26. Terbunuhnya Jaya nagara ( raja majapahit ke 2 )</div><div>27. Adityawarman / arya damar</div><div>28. Sumpah palapa </div><div>29. Penaklukan Bali</div><div>30. Kerajaan Malayapura</div><div>31. Pamalayu 2</div><div>32. Kerajaan kuntala / kantoli</div><div>33. </div><div>. </div>muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-32556232991171073482020-03-19T19:12:00.001-07:002020-03-19T19:12:37.690-07:00PRASASTI - PRASASTI KERAJAAN<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">PRASASTI - PRASASTI KERAJAAN</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. PRASASTI MULAWARMAN AWAL ABAD 5M</span><br />
<span style="background-color: white; font-size: 16px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Prasasti Mulawarman ditemukan di hilir sungai Muara Kaman, Kalimantan Timur yang disepakati para alhi sejarah bahwa prasasti Mulawarman tersebut telah ada sejak abad ke lima masehi. Hal tersebut dikarenakan jenis huruf yang digunakan pada prasasti Mulawarman sama dengan jenis huruf yang digunakan di India pada abad ke empat masehi. Jenis huruf yang digunakan yakni huruf kuno palawa. Terdapat 7 yupa yang ditemukan sebagai bentuk memperingati jasa-jasa raja Mulawarman terhadap kaum Brahmana, namun dari 7 yupa yang ditemukan tersebut, masih baru 4 yang dapat diterjemahkan. Hal tersebut dikarenakan 3 dari 7 yupa yang ditemukan memiliki kondisi yang aus sehingga aksara yang dipahat tidak dapat terbaca.</span></span><br />
<span style="background-color: white; font-size: 16px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6eYxORTfa_bRK1NvO-B4Vo9vLvz1vtcKoJxPqgHZmbZWreer_jkKpyXPsDLnxQMw4cssHmdsxOsDiDW_hqyoP82h80mJg_jmPcLHQRrI69t1z3vJK0pHhJEskoiF-MAXosbGhQFFm857G/s1600/20193011yupa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1512" data-original-width="1600" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6eYxORTfa_bRK1NvO-B4Vo9vLvz1vtcKoJxPqgHZmbZWreer_jkKpyXPsDLnxQMw4cssHmdsxOsDiDW_hqyoP82h80mJg_jmPcLHQRrI69t1z3vJK0pHhJEskoiF-MAXosbGhQFFm857G/s320/20193011yupa.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: white; font-size: 16px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">350-400 M: Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur menjadi kerajaan Hindu pertama di Indonesia, berdasarkan bukti prasasti Yupa. Prasasti ini merupakan peninggalan tertulis yang paling awal diketahui di Indonesia. </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">450-669 M: Kerajaan Tarumanegara berdiri di Jawa Barat. Kerajaan ini dibuktikan dengan berbagai prasasti batu di Banten, Jakarta dan Jawa Barat. Di antaranya prasasti Tugu yang mencantumkan nama Raja Purnavarman.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">664 M: Kerajaan Holing (Kalingga), terletak di pantai utara Jawa Tengah, sesuai dengan catatan sumber Cina dari dinasti Tang yang ditulis oleh I-tsing</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">683 M: Dapunta Hyang Sri Jayanasa mendirikan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan. Kerajaan ini meninggalkan berbagai prasasti seperti prasasti Telaga Batu, prasasti Talang Tuwo dan Prasasti Kedukan Bukit. Sriwijaya merupakan kerajaan besar yang berkuasa di wilayah laut di sekitar selat Malaka dan Selat Sunda.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">686 M: Sriwijaya meluncurkan invasi laut terhadap pulau Jawa, yang disebutkan dalam Prasasti Kota Kapur. Serangan ini berkontribusi pada akhir kerajaan Tarumanagara.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">700 M: Prasasti Sojomerto yang ditemukan di Batang, Jawa Tengah, menyebutkan tentang Dapunta Selendra, pendiri dan leluhur Dinasti Sailendra yang memerintah di Kerajaan Mataram Kuno.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">732 M: Dinasti Sanjaya didirikan sekitar waktu ini sesuai dengan prasasti Canggal. Dinasti ini bersama Dinasti Sailendra menjadi dua kekuatan besar di Kerajaan Mataram Kuno.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">832 M: Candi Borobudur selesai pada masa pemerintahan Samaratungga dari Kerajaan Mataram Kuno</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">856 M: Candi Prambanan selesai pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">929 M: Mpu Sindok memindahkan pusat kekuasaan Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1006 M: Terjadi pralaya atau kekacauan setelah Raja Mataram terakhir, Dharmawangsa, tewas di tangan Raja Wurawari yang dibantu oleh Sriwijaya</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1019 M: Keponakan Dharmawangsa, Airlangga, menyatukan kembali tanah Jawa dan mendirikan kerajaan Kahuripan. Airlangga kemudian membagi kerajaan ini menjadi kerajaan Jenggala dan Kediri </span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1030 M: Kerajaan Sunda di Jawa Barat disebutkan dalam prasasti Sanghyang Tapak</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1115 M: Kediri dan Janggala bersatu kembali</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1222 M: Kerajaan Singhasari di bawah Ken Arok mengalahkan Kediri dan menjadi kekuatan utama di Jawa Timur</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1275 M: Raja Kertanegara dari Singhasari mengirimkan ekspedisi Pamalayu untuk menaklukkan Kerajaan Melayu Dharmasraya di Sumatera</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1292 M: Raja Kertanegara tewas ditangan Jayakatwang dan mengakhiri kerajaan Kediri</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1293 M: Raden Wiajaya, menantu Kertanegara, mendirikan Kerajaan Majapahit, kerajaan Hindu terbesar di Indonesia</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1334 M: Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit mengucapkan Sumpah Palapa</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1405 M: Perang Paregreg, perang saudara di Majapahit memulai keruntuhan kerajaan ini</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span></span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/11041594#readmore</span>muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-78301387823381158602019-01-21T05:23:00.002-08:002019-01-21T05:23:44.142-08:00NUSANTARA DALAM KITAB NEGARA KERTAGAMANUSANTARA DALAM KITAB NEGARA KERTAGAMA<br />
<br />
<div class="clearfix" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; zoom: 1;">
<div style="font-family: inherit;">
<h2 class="_5clb" style="font-family: inherit; font-size: 24px; line-height: 28px; margin: 0px; padding: 0px;">
KITAB NAGARAKERTAGAMA MENJELASKAN TENTANG ATLANTIS DAN SURGA DI TIMUR</h2>
</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<br /><div class="_5k3v _5k3w clearfix" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-top: 16px; overflow-wrap: break-word; overflow: hidden; zoom: 1;">
<div style="font-family: inherit;">
<i>Naskah asli ditulis oleh Kang Ejang Hadian Ridwan & diedit kembali oleh </i>NHD</div>
<div style="font-family: inherit;">
<i>Diunduh dari </i><i><a data-lynx-mode="asynclazy" data-lynx-uri="https://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fatlantissunda.wordpress.com%2F2013%2F07%2F16%2F2533%2F%3Ffbclid%3DIwAR3qoNoP9lI6Vb63ED0v2LlP71GtdLkwIlHsbMbMvIXsQx82d4TO5rWKT8o&h=AT0gNzFfpaQSxcQa3uA3wJOFH4pU0xmP3PFRQmUvMf6RAqFekK0wny0brHmFYdeJ30x0MdMO4nWzEvrWeRX8c_qKDEitYyfLt5q0Xvsn9EuiXPNe2ib1oErmH4Xaa10aekQ" href="http://atlantissunda.wordpress.com/2013/07/16/2533/?fbclid=IwAR3qoNoP9lI6Vb63ED0v2LlP71GtdLkwIlHsbMbMvIXsQx82d4TO5rWKT8o" rel="noopener nofollow" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;" target="_blank">http://atlantissunda.wordpress.com/2013/07/16/2533/</a></i></div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Naskah Nagarakertagama pupuh ke 15 bait 2:</div>
<div style="font-family: inherit;">
<i>“kunan tekan nusa </i>madura tatan ilwi parapuri, ri denyan tungal mwan yawadarani rakwaikana danu, samudra nangun bhumi kta ça ka kalanya karnö, teweknyan dadyapantara sasiki tatwanya tan adoh.”</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Terjemahannya:</div>
<div style="font-family: inherit;">
<i>“Tentang Pulau Madura, tidak </i>dipandang negara asing, Karena sejak dahulu dengan Jawa menjadi satu, Konon tahun Saka lautan menantang bumi, itu saat, Jawa dan Madura terpisah meskipun tidak sangat jauh.”</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Bait Nagarakertagama tersebut mengungkapkan perkiraan data geologi tentang adanya informasi perubahan geografis dan geologis antara pulau Jawa dan Madura akibat perubahan ketinggian air laut, dan mengapa pula dilihat sepintas dari judul yang diberikan seolah-olah bahwa informasi dari pernyataan teks Nagarakertagama ini mendukung buku <i>Atlantis The Lost Continent Finally Found</i> karya Prof. Arsyio Santos dan<i> </i>Eden In The East karya Prof. Stephen Oppenheimer.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Buku <i>Atlantis</i> dan <i>Eden In The East</i> memberikan gambaran jelas tentang mitos Surga di Timur, Surga Atlantis (Atlantis Lamuria sama dengan Eden, merupakan kata lain dari Atlantis itu sendiri) dan tentang Surga di Timur ini pertama kali disampaikan oleh Plato. Plato dalam bahasa Yunani: Πλάτων, lahir sekitar 427 – 347 SM adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, yang salah satu anak didiknya yaitu Socrates, dengan memberikan gambaran atau petunjuk bahwa telah terjadi suatu masa peradaban tinggi di muka bumi ini, yang ditandai dengan adanya kekaisaran agung (Atlantis) yang mendunia.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Masa itu hilang karena adanya perubahan muka bumi. Plato menjelaskan ciri-ciri dengan rinci mulai dari keadaan alam, flora dan faunanya serta ciri geografis dominan dari Surga Atlantis tersebut, dengan kuil-kuil atau istananya terbentuk dari emas. Berdasarkan apa yang disampaikan Plato inilah maka dimulai pula penelusuran dan pencarian jejak tentang mitos surga Atlantis tersebut. Para petualang meneyebar ke seantero jagat dengan misi dasar menemukan mitos tentang Surga di Timur tersebut. Salah satu efek tidak langsung adalah munculnya bangsa-bangsa barat yang menjajah di Indonesia dan negara-negara</div>
<div style="font-family: inherit;">
lainya, misalnya penjajahan oleh Portugis, Inggris dan Belanda.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Berdasarkan data-data dari kedua buku tersebut, bisa diasumsikan bahwa permukaan daratan daerah laut Jawa (laut diantara Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera) menurun drastis hingga kisaran 150-200 meter (silakan baca tentang cara mengukur kedalaman laut), kasarannya bila dikuras habis sampai kedalaman tersebut, maka akan didapati dataran seluas kira-kira 400 x 600 km persegi bahkan lebih, dan ini memang daratan maha luas, hampir 3 kali luas Pulau Jawa sekarang.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Tentang kedalaman laut Jawa silakan baca di laporan Bakosurtanal, atau hasil pengamatan citra satelit laut Jawa yang menunjukan sebagian besar laut Jawa kedalamannya pada kisaran tersebut, yaitu 150-200 meter, walaupun memang ada juga palung-palung dalam yang merupakan hasil pertemuan lempeng- lempeng benua dengan kedalaman ribuan meter. Terdapat 4 (empat) sungai purba di daratan itu dan dipermukaan dasar laut Jawa, yang diambil sebagai bukti referensi ilmiah tentang salah satu ciri Atlantis yang disampaikan Plato, dan itulah dalam berbagai mitos keagamaan disebut sungai-sungai Surga dan Surga “Atlantis” yang dimaksud, keempat sungai itu bersumber dari Gunung Dempo, Sumatera Selatan. Tidak mengherankan bila banyak peninggalan megalit yang terdapat disekitar Gunung Dempo, Bukit Barisan dimana arca-arca megalit mengarahkan mukanya menghadap ke Gunung Dempo.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Penandaan tahun yang terdapat dalam pupuh 15 bait 2 naskah Nagarakertagama dari hasil terjemahan teks aslinya berbahasa Kawi yaitu “Samudra Nanguɳ Bhumi” oleh Prof. Dr. Raden Benedictus Slamet Muljana diterjemahkan menjadi “tahun Saka lautan menantang bumi” yang kemudian oleh Theodor Pigeaud diindentifikasi sebagai saka 124 = 202 A.D. (Masehi), dimana peristiwa rob laut ini (mungkin) terjadi di tahun tersebut.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Ahli geologi Indonesia, Awang Harun Satyana dalam kajiannya berjudul “Krakatau Purba 535 AD : a Super Colossal Eruption”, menyatakan bahwa pada hari Senin 7 Agustus 1883 pukul 10.00 WIB adalah saat terakhir penduduk di sekitar Selat Sunda melihat Matahari tengah naik ke puncaknya. Setengah jam kemudian, mereka meregang nyawa diseret gelombang laut setinggi sampai 40 meter… !! Jumlah seluruhnya 36.417 orang berasal dari 295 kampung di kawasan pantai Banten dan Lampung. Keesokan harinya dan keesokan harinya lagi, penduduk sejauh sampai Jakarta dan Lampung tak melihat lagi Matahari – gelap gulita. Apa yang terjadi di hari yang seperti kiamat itu adalah letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda. Suara letusannya terdengar sampai sejauh 4600 km dan di dengar di kawasan seluas 1/8 permukaan bumi. <i>University of North Dakota Volcanic Explosivity Index</i> (VEI) mencantumkan dua gunung api di seluruh dunia yang letusannya paling hebat dalam sejarah modern: Krakatau 1883 (VEI : 6) dan Tambora 1815 (VEI : 7), dua-duanya ada di Indonesia dan sangat dekat dengan kita.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Tetapi, banyak dokumen menunjukkan bahwa Krakatau 1883 bukanlah satu-satunya letusan paling dahsyatnya. Sebelumnya, masih di Krakatau juga, ada letusannya yang (kelihatannya) jauh lebih dahsyat lagi daripada letusan 1883, yang terjadi pada masa kerajaan-kerajaan penganut agama Hindu pertama di Indonesia sekitar tahun 400-an atau 500-an Masehi sebagaimana diungkapkan oleh B.G. Escher (1919, 1948) yang berdasarkan penyelidikannya dan penyelidikan Verbeek (1885) – dua-duanya adalah ahli geologi Belanda yang lama bekerja di Indonesia yang menyusun sejarah letusan Krakatau sejak zaman prasejarah hingga modern. Saat ini, di Selat Sunda ada Gunung Anak Krakatau (lahir Desember 1927, 44 tahun setelah letusan Krakatau 1883 terjadi), yang dikelilingi tiga pulau : Sertung (Verlaten Eiland, Escher 1919), Rakata Kecil (Lang Eiland, Escher, 1919) dan Rakata. Berdasarkan penelitian geologi, ketiga pulau ini adalah</div>
<div style="font-family: inherit;">
tepi-tepi kawah atau kaldera hasil letusan Gunung Krakatau Purba. </div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
B.G. Escher berkisah, dulu ada sebuah gunung api besar di tengah daratan yang kini dikenal Selat Sunda, kita namakan saja Krakatau Purba yang disusun oleh batuan andesitik. Lalu, gunung api ini meletus hebat membuat kawah yang besar di Selat Sunda yang tepi-tepinya menjadi pulau Sertung, Rakata Kecil dan Rakata. Lalu sebuah kerucut gunung api tumbuh berasal dari pinggir kawah dari pulau Rakata, sebutsaja gunung api Rakata, terbuat dari batuan basaltik. Kemudian, dua gunung api muncul di tengah kawah, bernama Gunung Api Danan dan Gunung Api Perbuwatan. Kedua gunung api ini kemudian menyatu dengan Gunung Api Rakata disebut Gunung Krakatau. Tahun 1680, Gunung Krakatau meletus menghasilkan lava andesitik asam. Dan kembali meletus 20 Mei 1883, setelah 200 tahun tertidur. Gunung api Danan dan Perbuwatan hilang karena erupsi dan runtuh, dan setengah kerucut gunung api Rakata hilang karena runtuh, membuat cekungan kaldera selebar 7 km sedalam 250 meter. Desember 1927, Anak Krakatau muncul di tengah-tengah kaldera tersebut. Jejak-jejak ion belerang yang berasal dari asam belerang vulkanik Krakatau ditemukan pada contoh-contoh batuan inti (core) di lapisan es Antartika dan Greenland, ditenggarai berasal dari tahun 535-540 SM.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Letusan Krakatau Purba begitu dahsyat, sehingga dituduh sebagai penyebab semua abad kegelapan di dunia. Penyakit sampar Bubonic (<i>Bubonic plague</i>) terjadi karena temperatur mendingin. Sampar ini secara signifikan telah mengurangi jumlah penduduk di dunia. Kota-kota super dunia segera berakhir, abad kejayaan Persia purba berakhir, transmutasi Kerajaan Romawi ke Kerajaan Bizantium terjadi, peradaban South Arabian selesai, berakhirnya rival Katolik terbesar (Arian Christianity), runtuhnya peradaban-peradaban “purba” ke dunia baru –berakhirnya negara metropolis Teotihuacan, punahnya kota besar Maya Tikal, dan jatuhnya peradaban Nazca di Amerika Selatan yang penuh teka-teki. Dikatakan David Keys (1999), semua peristiwa abad kegelapan dunia ini terjadi karena bencana alam yang maha besar, yang sangat mengurangi cahaya dan panas matahari selama 18 bulan, menyebabkan iklim global mendingin, pendapat ini disetujui K. Wohletz, seorang ahli volkanologi di Los Alamos National Laboratory. </div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Naskah Nagarakertagama memberikan petunjuk tentang adanya peristiwa geologi dimasa abad awal masehi. Buku Atlantis dan Buku Eden menyebutkan awalan memakai dasar pemberitaan “Pustaka Raja Purwa” dan teori “<i>A Super Colossal Eruption</i>” dari gunung Krakatau untuk dibuat terori dasar tentang Atlantis yang tenggelam pada era akhir jaman es mencair 11.600 SM, padahal jelas-jelas Pustaka Raja Purwa juga mengatakan tahun 416 M terjadi peristiwa vulkanik letusan Gunung Krakatau. Demikian terbukti bahwa Gunung Krakatau Purba hingga Gunung Krakatau yang hidup dan peristiwa tahun 1883 memberikan kesaksian nyata bahwa Gunung Krakatau adalah sumber malapetaka, mega bencana.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Tafsiran tahun dari teks naskah nagarakertagama memang kalau dibandingkan dengan bahasan peristiwa geologi terkini untuk awal abad ke-6 tidaklah sesuai, ini bisa dimaklumi karena dalam teks itu sendiri dijelaskan bahwa berita tersebut “konon”. Tapi istilah tafsiran yang menyatakan “<i>Lautan Menantang Bumi</i>” ini bisa</div>
<div style="font-family: inherit;">
dirasionalkan bahwa dengan terjadinya ledakan Krakatau mengakibatkan perubahan geografis Nusantara dengan turunnya sebagian daratan terhadap permukaan air laut, wajar kalau pun hitungan tahun saka 124 atau 202 M dari teks nasakah Nagarakertagama menurut metoda candra sengkala itu diabaikan. Deviasi atau penyimpangan seperti ini bisa dilihat juga dengan data yang diberikan Pustaka Raja Purwa yang mengatakan peristiwa itu terjadi tahun 416 M. Atau kalau seandainya boleh lepas dari aturan candra sengkala dikarenakan kesulitan untuk membalikan pernyataan “<i>Lautan Menantang Bumi</i>”, dengan kaidah pembacaan diabaikan itu tentunya akan lebih mendekati, yaitu asumsi kisaran tahun saka 421 atau 499 M, tentunya lebih sejalan dan mendekati dengan waktu kejadian yang diperkirakan tersebut.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-family: inherit;">Hipotesa tentang “<i>A Super Colossal Eruption</i>” dari Krakatau pada kisaran tahun 535-540 </span>M dan ditambah dengan peristiwa vulkanik tahun 1883 menurut ahli geologi Indonesia, Awang Satyana, hipotesa ini bisa jadi penyebab hilangnya peradaban awal abad masehi di nusantara tercinta ini termasuk catatan-catatan dan bukti-bukti sejarah didalamnya. Catatan sejarah yang menjadi penyelamat tentang sejarah sebelumnya adalah bukti prasasti Ciaruteun yang dibuat tahun 536 M, dan perlu diperhatikan bahwa tahun tersebut adalah satu tahun setelah hipotesa kejadian “a Super Colossal Eruption” dari Krakatau 535 M, dengan catatan jika hal itu benar.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Tentunya akan terjadi eksodus besar-besaran masyarakat dari wilayah tatar Sunda (<i>Sundaland</i>), efek traumatis secara psikologis untuk menjauh dari sumber bencana besar yang telah terjadi, arah yang mungkinkan adalah kearah pulau Jawa bagian Timur, hal ini mungkin bisa dilogikakan terus dengan bukti kemunculan kerajaan baru di Jepara, Jawa tengah yaitu Kalingga kisaran abad 6 atau 7 M sesuai dengan catatan sejarah, salah satu yang terkenal sebagai peminpin pemerintahanya yaitu munculnya tokoh legendaris Ratu Shima, bercerita keadilan dalam kehidupan bernegara yang sungguh mengagumkan. Alasan ungkapan ketatanegaraan yang mengagumkan oleh karena seusai bencana biasanya terjadi kepanikan setiap masyarakat untuk mempertahankan hidup, sehingga akan timbul prilaku kriminal, penjarahan, kompliksosial dan lain sebagainya, untuk itu diperlukan hukum yang pasti, disertai ketegasan mutlak, dan ini dibuktikan dengan catatan peristiwa dipotongnya tangan anak Ratu Sima yang melanggar ketentuan perundangan yang sudah diberlakukan tentang pencurian atau mengambil hak orang lain. Didaerah Jawa Bagian tengah dan timur sendiri catatan sejarah dimulai abad ke-7 dengan diawali oleh Kerajaan Kalingga tersebut, sedangkan di Tatar Sunda catatan sejarah dimulai setelah abad ke-7 juga, didasarkan keterangan terhadap bukti fisik yaitu prasasti. Tentang catatan prasasti tertua di Nusantara diantaranya:</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
1. Prasati Kawi, tertanda tahun 584 M yang dikirim Raffles ke Bengala di tahun 1813,”<i>for the Earl of Minto. Memorial stone praising the kingdom of Srivijaya, describing the veneration of statues and religious attitudes</i>.”Raffles, 2, p. cxxvii-viii. Yang aneh mengapa prasasti ini ditemukan di dekat kota Surabaya? Prasasti ini merupakan tanda memperingati keagungan Kerajaan Sriwijaya, artinya Kerajaan Sriwijaya sudah lama berkembang dan bisa dikatakan semasa dengan kerajaan tua lainya di Nusantara seperti halnya Tarumanagara dan Kutai.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
2. Prasasti Talang Tuwo ditemukan oleh Louis Constant Westenenk (residen Palembang kontemporer) pada tanggal 17 November 1920 di kaki Bukit Seguntang, dan dikenal sebagai peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Keadaan fisiknya masih baik dengan bidang datar yang ditulisi berukuran 50cm × 80 cm. Prasasti ini berangka tahun 606 Saka (23 Maret 684 Masehi), ditulis dalam aksara Pallawa, berbahasa Melayu Kuna, dan terdiri dari 14 baris. Sarjana pertama yang berhasil membaca dan mengalihaksarakan prasasti tersebut adalah van Ronkel dan Bosch, yang dimuat dalam Acta Orientalia. Sejak tahun 1920 prasasti tersebut disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, dengan nomor D.145.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
3. Prasasti Karang Brahi adalah sebuah prasasti dari jaman kerajaan Sriwijaya yang ditemukan pada tahun 1904 olehKontrolir L.M. Berkhout di tepian Batang Merangin. Prasasti ini terletak pada Dusun Batu Bersurat, Desa Karang Berahi, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi. Prasasti ini tidak berangka tahun, namun teridentifikasi menggunakan aksara Pallawa dan bahasanya Melayu Kuno. Isinya tentang kutukan bagi orang yang tidak tunduk atau setia kepada raja dan orang-orang yang berbuat jahat. Kutukan pada isi prasasti ini mirip dengan yang terdapat pada Prasasti Kota Kapur dan Prasasti Telaga Batu.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Berbagai catatan, sumber berita dari Arab tentang Nusantara dimulai abad ke-9 oleh Ibn Khurdadhbih kisah kisaran 850 M, kisah dari Abu Zaid kisaran 916 M dan kisah dari Mas’udi kisaran 956 M. Catatan lainya mengenai Kerajaan Kalingga, dapat dilihat dari prasasti Canggal, atau disebut juga prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya dan prasasti Tukmas. Kalingga disebut Ho-Ling dalam berita catatan China pada masa dinasti Tang (618 M – 906 M), dan catatan I-Tsing kisaran berita tahun 664-665 M.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Hal yang mungkin bisa dijadikan diperbadingkan pula sebagai catatan sejarah tentang kisah legenda burung Ababil pada ummat Islam, terutama masyarakat Arab yang tinggal tak jauh dari Baitullah Ka’bah Al Mukarramah. Burung Ababil merupakan cerita dahsyat yang selama ini menghiasi keberadaan Ka’bah dimana pada masa lalu sebelum Rasulullah Muhammad SAW terlahir maka Ka’bah mendapat ancaman dari Raja Abrahah yang ingin menghancurkan Ka’bah. Kelahiran Rasulullah Muhammad SAW tercatat 571 M atau berselisih 36 tahun dengan hipotesa “<i>A Super Colossal Eruption</i>” Gunung Krakatau 535 M dan tahun disaat kelahiran Rasullullah SAW yang disebut Tahun Gajah.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Peristiwa geologi yang termasuk katagori terdasyat seperti “<i>A Super Colossal</i></div>
<div style="font-family: inherit;">
<i>Eruption</i>” Krakatau, tentunya selain melenyapkan peradaban ditempat sekitar lokasi peristiwa juga akan sangat mungkin melenyapkan catatan-catatan dan bukti-bukti sejarah fisik sebagai bukti primer sejarah masa lampau, mengingat konon katanya ketebalan lapisan timbunan abu vulkanik dan material lainnya bisa mencapai 80 meter! Begitupula dengan megalitik bangunan, arca, prasasti yang sebagian besar rusak, meleleh kemungkinan dari akibat perubahan suhu tinggi ekstrim dari letusan gunung-gunung.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Mari perhatikan nama-nama gelaran raja-raja sesudah abad ke-6 masehi yang beredar di tatar Sunda seperti Suryawarman, Candrawarman, dan raja-raja lainya yang sebagiannya terdapat kata lingga, seperti Lingga Buana. Candra artinya bulan, surya artinya matahari dan lingga mempunyai arti sumbat, nama-nama ini bisa jadi personifikasi dengan kejadian alam sebelumnya, lingga buana bisa mengandung arti penyumbat bumi, dalam buku Atlantis – Santos, ini menunjukkan Gunung Krakatau yang merupakan penghalang batas laut Jawa dan lautan Hindia, yang kini berada di Selat Sunda </div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Berdasarkan bukti fisik dan lain sebagainya sebagai bukti catatan sejarah, tentunya awal abad masehi atau pun sebelumnya di Nusantara ini akan tetap menjadi misteri, dan hanya Tuhan Yang Maha Tahu tentang peristiwa kehidupan pada masa itu. Sekali lagi kita harus berterima kasih kepada Allah yang masih melindungi catatan sejarah pada prasasti yang ditemukan di abad ke-6 Masehi berisi data sejarah tentang telah berdirinya kerajaan atau peradaban yang cemerlang dikisaran abad ke-4 dengan keberadaan Kerajaan Tarumanagara dengan rajanya Purnawarman, bukti peradaban tinggi pada saat itu adalah dengan pernyataan bahwa teknologi baju besi perang beliau tidak akan bisa ditembus oleh mata panah dari logam.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Walaupun prasasti Kutai meninggalkan catatan sejarah dengan bukti arkeolog berupa prasti tersebut yang memberikan keterangan tentang Raja Mulawarman, kemudian Asyawarman dan Kudungga, tapi kelanjutanya kerajaan tersebut masih menjadi misteri, bahkan nama Kerajaan Kutai juga bukan kerajaan yang diterangkan oleh prasasti tersebut, karena memang tidak terdapat nama kerajaan Kutai di prasasti itu.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Ukiran kepala gajah bermahkota teratai diprasasti yang ditemukan di Bogor tentang raja Purnawarman yang oleh para ahli diduga sebagai “huruf ikal” yang masih belum terpecahkan bacaanya sampai sekarang. Demikian pula tentang ukiran sepasang tanda di depan telapak kaki ada yang menduganya sebagai lambang labah-labah, matahari kembar atau kombinasi surya-candra (matahari dan bulan).</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Lambang atau simbol yang menunjukan telah terjadi peristiwa masa gelapnya bumi, ketika matahari dan bulan berada dalam satu posisi tentunya peristiwa alam yang terjadi adalah gerhana Matahari dengan efek bahwa cahaya tidak bisa diterima dibumi, kondisi menjadi gelap, dan itu sejalan dengan efek hipotesa dari peristiwa maha dasyat vulkanik gunung Krakatau 535 M, Bishop Siria, John dari Efesus bahkan dijelaskan masa kegelapan itu berlangsung selama 18 bulan sehingga suhu bumi berkisar 10 derajat celsius dan efek lainnya ditandai dengan kemunduran peradaban diberbagai belahan bumi, sekaligus berkurangnya populasi manusia secara dramatis pada masa itu.</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
Referensi :</div>
<ol style="padding: 0px 10px 0px 25px;">
<li>Wikipediaonline.</li>
<li> “<i>Atlantis, TheLost Continent Finally Found</i>“, Prof Arsyio Santos, Penerbit Ufuk.</li>
<li>“<i>Eden in The East</i>”, Prof Stephen Oppenheimer, Penerbit Ufuk.</li>
<li><i>Hugh Tredennick and Harload Tarrant, “Plato, Hari-hari Terakhir Socrates</i>“, penerbit PT Elex Media Komputindo.</li>
<li><a data-lynx-mode="asynclazy" href="https://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fgeologi.iagi.or.id%2F%3Ffbclid%3DIwAR1k0C1LT3dq1vSEbuu2KwsAY1J82rqF3Q_pZnBC0K0NVV758bxJxmHe6OU&h=AT0JbUFWjXe3FGlTgrtrnniEnsnN0vVcdZL7fYo8aZAKGG8JvFRJT2Dh0rCbvr6jEy2-olRD7bpFeh90_J5X1BDd-QjTsZwUqR3tvVsiiLyzaFMKVv4HiMPwyh6MUcV2Ldc" rel="noopener nofollow" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;" target="_blank">http://geologi.iagi.or.id/</a></li>
<li>Indonesia – Nusantara – Dwipantara</li>
</ol>
</div>
muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-45764880995246540652019-01-21T03:32:00.000-08:002019-01-21T03:32:44.919-08:00ASAL USUL PULAU SUMATERAASAL USUL PULAU SUMATERA<br />
<br />
pada masa dahulu sebelum pulau sumatera seperti sekarang ini :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvrGEy5XXGBTaqCRmYweqpjHhwMu90c36Q_ywhtYns-SyopZbOhXF2J-oOkVOhf3RG51G_Rxzn_dGSJBGGWnXy8Vne0UR0LJiEY-ILTgpBjT3xCGKvNteQ2Y3trfenziiHurgg1dBhiB13/s1600/0856596sumatera-peta780x390.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="390" data-original-width="780" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvrGEy5XXGBTaqCRmYweqpjHhwMu90c36Q_ywhtYns-SyopZbOhXF2J-oOkVOhf3RG51G_Rxzn_dGSJBGGWnXy8Vne0UR0LJiEY-ILTgpBjT3xCGKvNteQ2Y3trfenziiHurgg1dBhiB13/s400/0856596sumatera-peta780x390.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
pulau sumatera berbentuk beda dan tidak kita temukan kepulauan nias dan mentawai<br />
mari kita bawa hayalan kita ke pulau di bawah ini<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaPkEeWp72poM8WEMK1SW2IupQL4STYgLJQTy3kJ7M13qjWfEyd8aU9soyP0TbXj-_aNP1CC89FmY3Q2liiYUMTb734CY7sSDA3tS22MPldLHhzLsI5Eg7jMM9eRqgfoFo6vTcOK8Wh7EK/s1600/sundaland.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="510" data-original-width="902" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaPkEeWp72poM8WEMK1SW2IupQL4STYgLJQTy3kJ7M13qjWfEyd8aU9soyP0TbXj-_aNP1CC89FmY3Q2liiYUMTb734CY7sSDA3tS22MPldLHhzLsI5Eg7jMM9eRqgfoFo6vTcOK8Wh7EK/s320/sundaland.png" width="320" /></a></div>
<br />
seperti inilah pulau sumatera dahulu, sebelum berbentuk seperti sekarang ini, dan kenapa sampai berubah, itu semua di sebabkan karena letusan letusan gunung berapi purba, seperti ilustrasi di bawah ini :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpQuL4wQVwf3250loA-43jDKd2bKe2zNMX1EqcoYuuhRc3oxRC_ypz-FLkVXj1-M8kaeywObf8621ZC5PrFDgLX1RkEA3Dk5A07s4lStvFYciK5h5NJCSqU1RQD9xoz-qTrawsHXNmSnNH/s1600/ilustrasi-gunung-krakatau-purba_20180627_082644.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpQuL4wQVwf3250loA-43jDKd2bKe2zNMX1EqcoYuuhRc3oxRC_ypz-FLkVXj1-M8kaeywObf8621ZC5PrFDgLX1RkEA3Dk5A07s4lStvFYciK5h5NJCSqU1RQD9xoz-qTrawsHXNmSnNH/s320/ilustrasi-gunung-krakatau-purba_20180627_082644.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
dengan meletusnya banyak gunung gunung purba raksasa pada masa itu, maka kemudian daratan yang di kenal dengan sebutan paparan sunda atau ada juga yang menyebutnya sebagai benua lemuria ini tenggelam oleh tsunami dahsyat masa itu atau di kenal juga dengan kiamat purba.<br />
<br />
dan kawasan lemuria terkubur sangat lama, dan mengalami masa ke gelapan yang luar biasa.<br />
<br />
<br />
<br />muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-13153666339986589612018-10-24T11:23:00.003-07:002018-10-24T11:23:48.250-07:00SEJARAH dan PERADABAN MINANGKABAUSEJARAH dan PERADABAN MINANGKABAU<br />
<br />
Assalamualaikum wr wb,<br />
penulis kali ini menuliskan ringkasan perjalanan waktu sejarah minangkabau<br />
segala kekurangan mohon dapat di tambahkan setiap kesalahan mohon di betulkan<br />
berharaf dapat menjadi catatan bagi generasi selanjutnya, agar mengetahui kebesaran dan keagungan sejarah nenek moyang mereka<br />
<br />
pertama tama kita mulai dari kisah di bawah ini<br />
<br />
ALEXANDER AGUNG / ISKANDAR ZULKARNAEN<br />
banyak kisah TAMBO ( cerita yang di yakini kebenarannya oleh masyarakat tapi tidak meninggalkan catatan tertulis )<br />
<br />
salah satunya adalah tentang ALEXANDER AGUNG<br />
<br />
<span style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px; font-weight: 700;">Nama</span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;"> : Aleksander III dari Makedonia</span><br />
<span style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px; font-weight: 700;">Dikenal</span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;"> : Aleksander Agung atau Iskandar Agung</span><br />
<span style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px; font-weight: 700;">Lahir</span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;"> : Pella, Yunani, Juli 356 SMM</span><br />
<span style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px; font-weight: 700;">Wafat</span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;"> : Babilon, Irak, Juni 323 SM</span><br />
<span style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px; font-weight: 700;">Orang Tua</span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;"> : Raja Filipus II (Ayah), Olimpias (Ibu)</span><br />
<span style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px; font-weight: 700;">Istri</span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;"> : Roxana (328 SM), Stateira II (325 SM), Parysatis II (325 SM)</span><br />
<span style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px; font-weight: 700;">Anak</span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;"> : Aleksander IV, Herakles</span><br />
<br />
mengisahkan tentang ALEXANDER AGUNG yang berasal dari MACEDONIA yang berhasil menaklukan kawasan timur / benua timur / BENUA RUHUM / INDIA.<br />
Saat Alexander agung berhasil menaklukan kawasan INDIA<br />
<br />
<br />
dan bandingkan dengan kisah ini :<br />
<br />
<div style="background-color: white; font-family: "Lucida Grande", Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Pertama, sebagian meyakini bahwa ia tidak lain adalah Iskandar Al-Maqduni (Alexander Agung). Oleh karena itu, sebagian mereka memberinya nama Iskandar Dzul Qarnain. Menurut pendapat mereka, setelah kematian ayahanda tercintanya, Iskandar Dzul Qarnain mampu menguasai negara-negara Roma, Maghrib, dan Mesir. Ia juga telah membangun sebuah kota yang bernama Iskandariyah, menguasai Baitul Maqdis dan Syam, kemudian melanjutkan ekspansinya ke Armenia, menaklukkan Irak dan Iran, lalu ke India dan China. Dari sana, ia kembali ke Khurasan dan membangun berbagai kota di Khurasan. Lalu, ia kembali ke Iraq lagi. Setelah itu, ia jatuh sakit dan meninggal dunia di kota Zuur. Menurut pendapat sebagian mufassirin, usia Dzul Qarnain tidak lebih dari 36 tahun. Jasadnya dibawa ke Iskandariyah dan dikebumikan di tempat tersebut.</span></div>
<div style="background-color: white; font-family: "Lucida Grande", Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Kedua, sebagian dari ahli sejarah sepakat bahwa Dzul Qarnain adalah salah seorang raja Yaman (Raja-raja Yaman dijuluki gelar “Tubba’”. Bentuk pluralnya adalah “Tabâbi’ah”).</span></div>
<div style="background-color: white; font-family: "Lucida Grande", Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Mereka yang mempertahankan pendapat ini adalah Al-Ashma’i dalam Târîkh al-‘Arab Qabl al-Islam (Sejarah Arab Sebelum Islam), Ibn Hisyam dalam buku sejarah terkenalnya yang bernama As-Sîrah, dan Abu Raihan Al-Biruni dalam kitabnya yang berjudul Al-Âtâr Al-Bâqiyah.</span></div>
<div style="background-color: white; font-family: "Lucida Grande", Verdana, Arial, sans-serif; line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Bahkan dalam syair-syair kaum Himyari (dari bangsa Yaman) dan sebagian penyair-penyair Jahiliyah ditemukan bahwa mereka merasa bangga dengan sosok Dzul Qarnain di dalam syair-syair mereka.</span></div>
<br />muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-12619970679611871162018-09-22T07:28:00.001-07:002018-09-22T07:28:16.562-07:00DIMANAKAH KERAJAAN MINANGATAMWAN ?<b>DIMANAKAH KERAJAAN MINANGATAMWAN ?</b><br />
<b><br /></b>
salam sahabat semua dimanapun berada,<br />
<br />
<b></b>
sejak dahulu ramai jadi perbincangan dimanakah letak pusat pemerintahan kerajaan MINANGA TAMWAN yang merupakan CIKAL BAKAL ETNIS MINANG yang ada di INDONESIA sekarang.<br />
<br />
<b></b>
bila kita baca dari beberapa sumber seperti :<br />
1. PENDETA I-TSING ( CING ), kami sadur dari WIKIPEDIA, <b>Minanga</b> merupakan pusat <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Melayu" title="Kerajaan Melayu">Kerajaan Melayu</a> yang telah ada pada tahun 645. Berita tentang keberadaannya didapat dari buku <i>T'ang-Hui-Yao</i> yang disusun oleh <b>Wang p'u</b> pada tahun 961 masa <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Tang" title="Dinasti Tang">Dinasti Tang</a>, di mana Minanga mengirimkan utusan ke <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Cina" title="Cina">Cina</a> pada tahun 645 untuk pertama kalinya<sup class="reference" id="cite_ref-1"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Minanga#cite_note-1">[1]</a></sup>. Selain itu nama Minanga juga muncul pada <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kedukan_Bukit" title="Prasasti Kedukan Bukit">Prasasti Kedukan Bukit</a> yang bertarikh 682. Minanga selanjutnya tetap menjadi daerah Kerajaan Melayu setelah ibukotanya telah berpindah.<br />
<br />
di sini di terangkan bahwa I-TSING memberitakan telah ada kunjungan dari kerajaan MINANGA pada tahun 645 atau lebih kurang di abad ke 5 M, di sini ber arti KERAJAAN MINANGA pada masa itu tengah berada pada masa kejayaannya, dimana struktur pemerintahan dan per ekonomian kerajaan tersebut dalam kondisi baik. sehingga mampu melaksanakan perjalanan resmi kenegaraan, dimana masa itu sama kita ketahui di kawasan ASIA, CINA adalah sebuah kerajaan besar yang di pimpin dinasti dinasti yang luar biasa.<br />
nah di sini ber arti KERAJAAN MINANGA telah ada dan tumbuh jauh sebelum kedatangan utusan itu ke cina<br />
<br />
Pada masa <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Yuan" title="Dinasti Yuan">Dinasti Yuan</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Ming" title="Dinasti Ming">Dinasti Ming</a>, kata <i>Ma-La-Yu</i>
disebutkan sering (dalam sejarah cina) untuk merujuk kepada suatu
bangsa dari laut selatan dengan ejaan yang berbeda akibat perubahan
dinasti.
<br />
<pre> * (Cina: 木 剌 由)- Bok-la-yu, Mok-la-yu
* (Cina: 麻 里 予 儿) - Ma-li-yu-er
* (Cina: 巫 来由) - Oo-lai-yu (dijiplak dari sumber tertulis biarawan Xuan Zang)
* (Cina: 无 来由) - Wu-lai-yu
</pre>
<br />
2. Ada beberapa pendapat sejarawan mengenai lokasi Minanga. <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Poerbatjaraka" title="Poerbatjaraka">Poerbatjaraka</a> dan Soekmono berpendapat bahwa Minanga terletak di hulu <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Kampar" title="Sungai Kampar">Sungai Kampar</a>, tepatnya dipertemuan Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri.<sup class="reference" id="cite_ref-Soekmono_4-0"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Minanga#cite_note-Soekmono-4">[4]</a></sup> Poerbatjaraka juga mengatakan bahwa kata <b>Minangatamwan</b> merupakan nama lama dari <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Minang" title="Orang Minang">Minangkabau</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-5"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Minanga#cite_note-5">[5]</a></sup> Dr. Buchari mengemukakan bahwa Minanga berada di hulu <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Inderagiri" title="Sungai Inderagiri">Batang Kuantan</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-Boechari_6-0"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Minanga#cite_note-Boechari-6">[6]</a></sup> Sedangkan Slamet Muljana menyatakan bahwa Minanga berada di hulu <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Batanghari" title="Sungai Batanghari">Sungai Batanghari</a>.
<br />
<b></b>muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-35431214383642238522017-08-03T01:11:00.000-07:002017-08-03T01:11:00.320-07:00ambacang homestay bukittinggi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmgnHE7oETGxw71WmDA8Dm3tx8uTvmADPMWkRpuxgZ9JtsXImQ-gVXhKqcUnS3qS1MSPUKEVwKBtc7xXsI_Ny_ywrmuf-9pNkye1wU7h420nFH-xNLXei_9I4P0iMEe6Hd858r33Skl1bq/s1600/IMG20170606100337.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">ambacang homestay bukittinggi</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
#ambacanghomestay </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmgnHE7oETGxw71WmDA8Dm3tx8uTvmADPMWkRpuxgZ9JtsXImQ-gVXhKqcUnS3qS1MSPUKEVwKBtc7xXsI_Ny_ywrmuf-9pNkye1wU7h420nFH-xNLXei_9I4P0iMEe6Hd858r33Skl1bq/s320/IMG20170606100337.jpg" width="320" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjg9DD-TNx1x-Py2t_9TcllXpQfEgS8viuGCVzTP-J3hciAVIG3DrW9iTBc6vb8bhhRnZqwzfKKR5GVexj5eoXBGDxJAkYNRn-JiPsOxMkb90TnLcUcom3HmUbvBqXT5wg1vJ-4X2rb-6r/s1600/IMG20170606100519.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjg9DD-TNx1x-Py2t_9TcllXpQfEgS8viuGCVzTP-J3hciAVIG3DrW9iTBc6vb8bhhRnZqwzfKKR5GVexj5eoXBGDxJAkYNRn-JiPsOxMkb90TnLcUcom3HmUbvBqXT5wg1vJ-4X2rb-6r/s320/IMG20170606100519.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-3s0Q4VEp4aKFdFtpzdvr3IuqiTcRhgDMrNT1ME2GJ9MRYdyKxaS-DffdnZEdpPTdF0vfNpBVo5htuIvZtIH6VZGWaJBjvLONWg5pAN4qpXc8mL9Ue7xLnQaPzhCjrUDqpiSlrg3mbnqs/s1600/IMG20170604171356.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-3s0Q4VEp4aKFdFtpzdvr3IuqiTcRhgDMrNT1ME2GJ9MRYdyKxaS-DffdnZEdpPTdF0vfNpBVo5htuIvZtIH6VZGWaJBjvLONWg5pAN4qpXc8mL9Ue7xLnQaPzhCjrUDqpiSlrg3mbnqs/s320/IMG20170604171356.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtE7jXbMMot1cZqroqTATxTcKteYmF5O899ruE0-VN3UxcnEPVrKlY2pug58emhjMM3Hg-8HxFv1DMZnEtuMv0aJqCB2BntpiFPqRsUFJRo5M7NBmRRfUANGgJhQ3cSbSPJVO5WgbjqRBj/s1600/IMG20170604171515.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtE7jXbMMot1cZqroqTATxTcKteYmF5O899ruE0-VN3UxcnEPVrKlY2pug58emhjMM3Hg-8HxFv1DMZnEtuMv0aJqCB2BntpiFPqRsUFJRo5M7NBmRRfUANGgJhQ3cSbSPJVO5WgbjqRBj/s320/IMG20170604171515.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdqvhN7w8sTkm4AHdKts0AHKLdeYRVl6nvpQlT5RTKEsTKdeQDYBExY-f0SW9rNT0OnLIkalJH9QdqCxU4Mg7B-6oxokoyFws2Uk4eLmcBlL_BG6DJhxpuflcjPH1fSI7yedwPA10j-Ruq/s1600/IMG20170606100416.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdqvhN7w8sTkm4AHdKts0AHKLdeYRVl6nvpQlT5RTKEsTKdeQDYBExY-f0SW9rNT0OnLIkalJH9QdqCxU4Mg7B-6oxokoyFws2Uk4eLmcBlL_BG6DJhxpuflcjPH1fSI7yedwPA10j-Ruq/s320/IMG20170606100416.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpyb81NwmolQq4KYic2zCGDbpajk8zHl-OA-zc-glL_kff_Zo7iL5XwFuhmW6FJmVpVVBXZ9xH3zpG0hMdYniv1WqScgWznp95cXksoboNV6SOG0-IAfhNQJ-YDZfIkge2th8vqOqo22Zx/s1600/IMG20170606100352.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpyb81NwmolQq4KYic2zCGDbpajk8zHl-OA-zc-glL_kff_Zo7iL5XwFuhmW6FJmVpVVBXZ9xH3zpG0hMdYniv1WqScgWznp95cXksoboNV6SOG0-IAfhNQJ-YDZfIkge2th8vqOqo22Zx/s320/IMG20170606100352.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1VwhKAsjo70t3FCm9OQs4XKxWcQkZNKHYdqSbxO7yqkf7g6CPeyjgabUiNsjPVEI0Es1nsId4i_c_DVaxwE5s4U0Ij3RwHupxth6P2lDevPMsj3eWuA00lShKd2f540cd_1eLq6jfzI-p/s1600/IMG20170611003254.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1VwhKAsjo70t3FCm9OQs4XKxWcQkZNKHYdqSbxO7yqkf7g6CPeyjgabUiNsjPVEI0Es1nsId4i_c_DVaxwE5s4U0Ij3RwHupxth6P2lDevPMsj3eWuA00lShKd2f540cd_1eLq6jfzI-p/s320/IMG20170611003254.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga8upjWbfh385XXxrlEdooJ3yhGKnUBV3MrT9NBCMrdXs9elfkt8IE6gBnVFRTdM8ZFxjB7OPzq4xhdV-R70TMbfmiqFpJbGFQZ7-zeafehcuCXRUZ7SEOnZGNyvZN9jm_ci1P7V2a_1ey/s1600/IMG20170611003230.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga8upjWbfh385XXxrlEdooJ3yhGKnUBV3MrT9NBCMrdXs9elfkt8IE6gBnVFRTdM8ZFxjB7OPzq4xhdV-R70TMbfmiqFpJbGFQZ7-zeafehcuCXRUZ7SEOnZGNyvZN9jm_ci1P7V2a_1ey/s320/IMG20170611003230.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvkTnfkBqFejvKCJ9t7ljyznHheoO64hM2LnKR9qtDUQAXLPxY3hFtMISU66MBn04kSGm6n29OL4cgMbLzlYzF64Pmh6coUFRu5JKWOoqrWLPflGMUmmiNL_-MYeCDN9GTd7x1zzh339dH/s1600/IMG20170611224228.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvkTnfkBqFejvKCJ9t7ljyznHheoO64hM2LnKR9qtDUQAXLPxY3hFtMISU66MBn04kSGm6n29OL4cgMbLzlYzF64Pmh6coUFRu5JKWOoqrWLPflGMUmmiNL_-MYeCDN9GTd7x1zzh339dH/s320/IMG20170611224228.jpg" width="240" /></a></div>
<br />muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-12157330082632752852017-07-30T20:57:00.001-07:002018-03-26T22:07:05.358-07:00PANDUAN TAMBO ATAU SEJARAH MINANGKABAU UNTUK TOUR GUIDE<div style="text-align: center;">
<b>TAMBO DAN SEJARAH MINANGKABAU </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>SEBAGAI PEDOMAN KE PEMANDUAN WISATA DI SUMATERA BARAT</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Sebagai seorang pramuwisata tentunya kita memerlukan beberapa panduan untuk keperluan kita memandu para wisatawan yang datang ke sumatera barat, bukan saja kita sekedar ingin menjelaskan tapi juga memperkenalkan adat budaya dan keluhuran sejarah nenek moyang kita di masa lalu, sehingga terlahirlah tatanan kehidupan yang begitu rupa seperti yang kita nikmati sekarang ini.</div>
<div style="text-align: left;">
tentunya hal itu terlahir dari proses yang sedemikian rupa dengan jangka waktu yang cukup panjang.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
panduan ini selain membantu para pramuwisata juga di harapkan berguna bagi siapa saja yang mencintai RANAH MINANG ini dan bersama sama kembali menggali sejarah yang terpendam sekian lama.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Pada penjelasan ini, penulis membagi penjelasan ini dalam beberapa babak untuk mempermudahkan pemahaman sejarah yang sedemikian dalam ini, seperti pepatah minang mengatakan "JIKO DI KAMBANGAN SALEBA ALAM, KOK DI GULUANG SALEBA KUKU " yang memiliki pengertian : kalau di kembangkan selebar / seluas alam yang bermakna sejarah ini tidak akan habis di ceritakan dalam waktu sehari, dan boleh jadi memiliki pemahaman yang berbeda antara satu dan lainnya dan kalau di gulung selebar kuku yang bermakna kalau ingin membuatnya simple, boleh boleh saja kita simplekan sedemikian rupa tanpa harus kita terjemahkan ber buku buku, ber bab bab atau bahkan per kalimat.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
demikian agungnya kalimat tersebut sehingga memerlukan pemahaman yang luar biasa.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
adapun babak pembagiannya sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: left;">
<b>A. ZAMAN PURBA</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>B. ZAMAN ES MENCAIR</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>C. ZAMAN ATLANTIS</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>D. ZAMAN KEDATANGAN SRI MAHARAJA DIRAJA</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>E. ZAMAN PENYERANGAN KERAJAAN KANDIS</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>F. ZAMAN PERSEKUTUAN KERAJAAN MINANGA</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>G. ZAMAN SRIWIJAYA</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>H. ZAMAN DHARMASRAYA</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>I. ZAMAN MATARAM KUNO</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>J. ZAMAN SINGASARI</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>K. ZAMAN MAJAPAHIT</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>L. ZAMAN PAGARUYUNG</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>M. ZAMAN MASUKNYA ISLAM</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>N. ZAMAN KEKACAUAN SELAT MALAKA</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>O. ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>P. ZAMAN AWAL KEMERDEKAAN</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>Q. ZAMAN PEMERINTAHAN SUHARTO</b></div>
<div style="text-align: left;">
<b>R. ZAMAN KINI</b></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
PENJABARAN TIAP BABAK.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b>A. ZAMAN PURBA ZAMAN PRA SEJARAH</b></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
A.1 KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DAN HEWAN PURBA</div>
<div style="text-align: left;">
zaman 80.000 tahun silam telah di huni oleh berbagai kehidupan yang super besar, hidupnya manusia raksasa, hewan raksasa yang banyak kita kenal sebagai zaman dinosaurus, dimana kehidupan masa itu terbagi bagi dalam beberapa bagian. manusia sebagai mahluk paling sempurna mendiami kawasan tepian pantai dan aliran sungai, sementara hewan hewan purba mendiami kawasan hutan belantara yang sedemikian pekat dan gelap dan juga sangat luas masa itu.<br />
<br />
dalam Alqur-an dan hadist di sebutkan sebagai berikut :<br />
<br />
<b><span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Dalam buku</span><span class="apple-converted-space" style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span><em style="background-color: white; font-family: georgia, "times new roman", serif; font-stretch: inherit; line-height: inherit;">Al Bidayah Wan Nihayah</em><span class="apple-converted-space" style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span><span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Ibnu Katsir menuliskan bahwa jarak dari Nabi Adam AS sampai dengan Nabi Idris AS adalah 1000 tahun sehingga disimpulkan bahwa usia Nabi Adam AS adalah 1000 tahun sedangkan pada kitab Tafsir At Thobry disebutkan umur Nabi Adam AS adalah 1000 tahun dikurangi 40 tahun sehingga dikatakan umur Nabi Adam AS adalah 960 tahun, namun ada juga yang berpendapat 930 tahun ada yang 913 tahun. </span><em style="background-color: white; font-family: georgia, "times new roman", serif; font-stretch: inherit; line-height: inherit;">Wallahu'alam bish showab.</em></b><br />
<b><em style="background-color: white; font-family: georgia, "times new roman", serif; font-stretch: inherit; line-height: inherit;"><br /></em></b>
<b><em style="background-color: white; font-family: georgia, "times new roman", serif; font-stretch: inherit; line-height: inherit;">bagaimana dengan ukuran tubuh manusia dahulu / zaman nabi ADAM ?</em></b><br />
<b><em style="background-color: white; font-family: georgia, "times new roman", serif; font-stretch: inherit; line-height: inherit;"><br /></em></b>
<b><span style="color: blue;"><span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">“Allah menciptakan Adam dengan tinggi 60 dzira’ (hasta). Kemudian setelah Adam manusia berkurang tingginya seperti sekarang ini” (H.R Shahih Bukhari). 1 dzira’ atau hasta itu kira-kira 50 CM jadi tinggi Nabi Adam kira-kira 30 M. Untuk ukuran tubuh lain tidak ada hadis atau ayat yang menerangkannya. Yang jelas ada yang pernah membuat baju berdasarkan hadis ini, panjang baju itu 29 meter, lebar dua pundak 9 meter, leher 6 meter. </span><em style="background-color: white; font-family: georgia, "times new roman", serif; font-stretch: inherit; line-height: inherit;">Wallahu'alam bish showab,</em></span></b></div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<i><b>dan bagaimana al quran menjawab siapa mahluk pertama di bumi..?</b></i><br />
<br />
<div style="background-color: white; clear: both; font-family: georgia, "times new roman", serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px;">
Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur'an:</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; clear: both; font-family: georgia, "times new roman", serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px;">
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (Al-Baqarah 30)”</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; clear: both; font-family: georgia, "times new roman", serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px;">
Jadi menurut Al Qur'an, Adam tidak diciptakan di Bumi, tetapi diturunkan dimuka bumi sebagai manusia dan diangkat /ditunjuk Allah sebagai Khalifah (pemimpin/pengganti /penerus) di muka bumi atau sebagai makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan kata lain adalah Adam ‘bukanlah makhluk berakal pertama' yang memimpin di Bumi.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; clear: both; font-family: georgia, "times new roman", serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px;">
Dalam Al-Quran disebutkan tiga jenis makhluk berakal yang diciptakan Allah yaitu manusia, jin, dan malaikat. Manusia dan Jin memiliki tujuan penciptaan yang sama oleh karena itu sama-sama memiliki akal yang dinamis dan nafsu namun hidup pada dimensi yang berbeda. Sedangkan malaikat hanya memiliki akal yang statis dan tidak memiliki nafsu karena tujuan penciptaanya sebagai pesuruh Allah. Tidak tertutup kemungkinan bahwa ada makhluk berakal lain selain ketiga makhluk ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; clear: both; font-family: georgia, "times new roman", serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px;">
Dari ayat Al-Baqarah 30, banyak mengundang pertanyaan, siapakah makhluk yang berbuat kerusakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat di atas. Berdasarkan fosil yang ditemukan para arkeolog, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka nyaris seperti manusia, tetapi memiliki karakteristik yang primitif dan tidak berbudaya.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; clear: both; font-family: georgia, "times new roman", serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px;">
jadi kita simpulkan bahwa zaman purba = zaman gigan atau raksasa super pada masa sekarang ini, tapi pada masa itu dimana jumlah manusia yang menghuni bumi dan juga hewan hewan belumlah banyak, oleh allah di ciptakan dengan ukurannya masa itu. seiring perjalanan waktu, ukuran hewan dan manusia menyesuaikan ukurannya sehingga seperti sekarang ini.</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
pulau sumatera tidaklah seperti yang kita lihat sekarang ini, pulau pulau di seluruh kawasan nusantara ini masih menyatu satu dengan lainnya.<br />
<br />
GAMBAR BENTUK KEPULAUAN NUSANTARA PURBA<br />
<br />
<img alt="Hasil gambar untuk peta kepulauan nusantara zaman purba" height="285" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSD8_a2rDVWQSk5NG7b40iDWfdK2edzq1O2ki0JcPlJBLIpFETF" width="400" /><br />
<br />
kehidupan manusia purba dan juga hewan purba di masa itu meninggalkan posil posil, yang telah di temukan di beberapa daerah di nusantara dan juga kawasan asia, sebagai bukti kehidupan masa purba masa itu.<br />
dimana kehidupan mereka akhirnya di nyatakan sebagian punah dan sebagian masih tersisa dan bertahan hingga sekarang.<br />
<br />
kehidupan masa itu di kenal juga dengan istilah ZAMAN BERBURU.<br />
dimana manusia masa itu bertahan hidup dari berburu, begitu juga hewan hewan purba, bertahan hidup dari berburu. sehingga kebanyakan para predator menjadi momok menakutkan bagi mahluk mahluk lemah di masa itu.<br />
namun pada akhirnya manusia manusia purba yang telah mengalami kemajuan berpikir dan berkumpul dalam sebuah koloni mampu bertahan dari sebuah kejadian yang luar biasa, di sebabkan mereka tinggal di daerah daerah pegunungan yang terdiri dari goa goa batu yang kokoh... <br />
mereka memburu mangsa dengan berkelompok dan mengintai pada saat saat yang tepat.<br />
karena mereka juga harus bertahan dari para PREDATOR lainnya termasuk bangsa KANIBAL<br />
<br />
kita ulas sedikit tentang kehidupan sebelum ADAM<br />
<br />
dimana seperti tertulis dalam surah al baqarah tentang proses penciptaan alam dan mahluk bumi, pada <span style="background-color: #efefef; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: x-small; text-align: justify;">QS Al Baqarah :30</span><br />
<span style="background-color: #efefef; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: x-small; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: #efefef; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 4.5pt; text-align: justify; word-wrap: break-word !important;">
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #efefef; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 4.5pt; text-align: justify; word-wrap: break-word !important;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #efefef; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 4.5pt; text-align: justify; word-wrap: break-word !important;">
<span style="font-size: x-small; word-wrap: break-word;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; word-wrap: break-word;"><span style="background: none 0% 0% repeat scroll white; word-wrap: break-word !important;"> </span>Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".</span></span></div>
<br />
dan di sini kita fahami bahwa ADAM di ciptakan sebagai khalifah atau pemimpin, kalimat tersebut seperti menjelaskan bahwa di bumi sebelum adam di ciptakan, telah ada mahluk mahluk sebelumnya, namun mahluk2 tersebut selalu membuat kerusakan sehingga malaikat kemudian bertanya ke pada ALLAH, apakah allah akan menciptakan orang yang akan membuat kerusakan lg? dan Allah menjawab : sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui,<br />
<br />
dan mahluk apakah yang ada sebelum ADAM, mereka adalah bangsa JIN dan DEDEMIT serta IBLIS,<br />
dimana dalam bahasa arab di kenal dengan sebutan :<br />
<br />
1. BANUL JAN keturunan dari ABU JAAN( bapak seluruh bangsa jin )<br />
2. BANUL BAN para dedemit<br />
3. IZAZIL iblis yang merupakan keturunan dari para JIN, lahir setelah generasi ke 4 kenabian jin.<br />
<br />
setelah ADAM di ciptakan, maka bangsa JIN DAN DEDEMIT yang melakukan kerusakan di muka bumi di hancurkan dan sebagian lari terbirit birit bersembunyi, dalam al kisah di jelaskan bahwa Allah memerintahkan BANGSA IZAZIL untuk menumpas mereka, itu sebabnya hingga sekarang bangsa jin selalu menjauhi bangsa manusia.<br />
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; color: red; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Cerita Nabi Adam Alaihi Salam</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<br style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Setelah Allah SWT menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautannya dan tumbuh – tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah SWT untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya, mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah SWT akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu, mereka khawatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu, disebabkan kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah SWT : “Wahai Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu, niscaya akan bertengkar satu dengan lain, akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya, sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Allah berfirman, menghilangkan kekhawatiran para malaikat itu:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah SWT dari segumpal tanah liat, kering dan lumpur hitam yang berbentuk. Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain, yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya. Iblis merasa dirinya lebih mulia, lebih utama dan lebih agung dari Adam, karena ia diciptakan dari unsur api, sedang Adam dari tanah dan lumpur. Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain, walaupun diperintah oleh Allah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Tuhan bertanya kepada Iblis : “Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Iblis menjawab : “Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia. Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Karena kesombongan, kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan, maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat. Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan, tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat, dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang, menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta, kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya: “Cobalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu, jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata : “Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka : “Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya, menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulama Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga, ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya. ia ditanya oleh malaikat : “Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Berkatalah Adam : “Seorang perempuan.”Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya”. ” Siapa namanya? “ tanya malaikat lagi. “Hawa”, jawab Adam. “Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?” ,tanya malaikat lagi.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Adam menjawab : “Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Allah berpesan kepada Adam : “Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya, rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu. Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar, dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya. Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim. Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; color: red; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Cerita Nabi Idris Alahi Salam</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Beliau keturunan ketujuh dari Nabi Adam AS. Meskipun demikian ia menjadi Nabi dan Rasul kedua setelah Nabi Adam AS. Nabi Idris AS memimpin ummat yang masih termasuk keturunan Qobil. Ummat ini pada waktu itu banyak yang rusak akhlaknya, sehingga Allah SWT menunjuk Nabi Idris AS sebagai Nabi dan Rasul-Nya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Allah pun memberikan mukjizat kepadanya berupa kepandaian di segala bidang. Diantara mukjizat Nabi Idris adalah sebagai berikut:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
1. Hebat dalam menunggang kuda. Pada waktu itu sedikit orang yang dapat menunggang kuda.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
2. Dapat menulis. Pada waktu itu tidak ada ummatnya yang dapat menulis.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
3. Dapat menjahit pakaian. Pada waktu itu, belum ada yang mampu menjahit pakaian.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nabi Idris mendapat kitab dari Allah SWT sebanyak 30 Shohifah. Dalam kitab ini berisi ajaran kebenaran seperti halnya AL Qur’an. Kitab itu merupakan petunjuk yang disampaikan kepada ummatnya. Sehingga ummatnya yang sudah rusak akhlaknya sedikit demi sedikit kembali ke jalan yang benar.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nabi Idris AS juga mendapat gelar “Asadul Usud” yang berarti Singa karena beliau tidak pernah berputus asa dalam menjalan tugasnya sebagai seorang Nabi. Ia tidak pernah takut menghadapi ummatnya yang kafir. Meskipun demikian ia tidak pernah sombong. Ia bersifat pema’af.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Tidak banyak keterangan yang didapati tentang kisah Nabi Idris di dalam Al-Quran maupun dalam kitab-kitab Tafsir dan kitab-kitab sejarah nabi-nabi. Di dalam Al-Quran hanya terdpt dua ayat tentang Nabi Idris iaitu dalam surah Maryam ayat 56 dan 57:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Dan ceritakanlah { hai Muhammad kepada mereka , kisah } Idris yang terdpt tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. 57 – Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” { Maryam : 56 – 57 }</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam putera dari Yarid bin Mihla’iel bin Qinan bin Anusy bin Syith bin Adam A.S. dan adalah keturunan pertama yang dikurniai kenabian menjadi Nabi setelah Adam dan Syith. Nabi Idris menurut sementara riwayat bermukim di Mesir di mana ia berdakwah untuk agama Allah mengajarkan tauhid dan beribadat menyembah Allah serta memberi beberapa pendoman hidup bagi pengikut-pengikutnya agar selamat dari siksaan di akhirat dan kehancuran serta kebinasaan di dunia. Ia hidup sampai usia 82 tahun.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Diantara beberapa nasihat dan kata-kata mutiaranya ialah :</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
1. Kesabaran yang disertai iman kepada Allah membawa kemenangan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
2. Orang yang bahagia ialah orang yang berwaspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal solehnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
3. Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa maka ikhlaskanlah niatmu demikian pula puasa dan solatmu.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
4. Janganlah bersumpah dalam keadaan kamu berdusta dan janganlah menuntup sumpah dari orang yang berdusta agar kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
5. Taatlah kepada raja-rajamu dan tunduklah kepada pembesar-pembesarmu serta penuhilah selalu mulut-mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
6. Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya, karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
7. Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
8. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya seorang tidak dpt bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehinya itu.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dalam hubungan dengan firman Allah bahawa Nabi Idris diangkat kemartabat tinggi Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahawa Nabi Idris wafat tatkala berada di langit keempat dibawa oleh seorang Malaikat Wallahu a’alam bissawab</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kisah Nabi Idris AS Melihat Surga dan Neraka</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Setiap hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris mengajukan permintaan. “Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh,” kata Izrael.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Setelah Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya,” kata Izrael.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya,” Nabi Idris menjelaskan alasannya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Waktu mereka sampai ke dekat neraka, Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang mengerikan itu. Api neraka berkobar dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding tempat ini.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dengan tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke surga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga pintu surga yang sangat tampan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Wajah Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Siapapun akan senang memandangnya. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut ia mempersilahkan para penghuni surga untuk memasuki tempat yang mulia itu.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Waktu melihat isi surga, Nabi Idris kembali nyaris pingsan karena terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau tanpa bisa berkata-kata melihat pemandangan sangat indah di depannya. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…” ucap Nabi Idris beulang-ulang.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Ada juga istana-istana pualam bagi penghuni surga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Waktu berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka adalah para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Mendadak Nabi Idris ingin minum air sungai surga. “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Silahkan minum, inilah minuman untuk penghuni surga.” Jawab Izrael. Pelayan surga datang membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Tak pernah terbayangkan olehnya ada minuman selezat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya pergi bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan surga Allah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Izrael.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Isris berusia 82 tahun.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Firman Allah:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Pada saat Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Idris. “Siapa orang ini? Tanya Nabi Muhammad kepada Jibril yang mendampinginya waktu itu.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Inilah Idris,” jawab Jibril. Nabi Muhammad mendapat penjelasan Allah tentang Idris dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 85 dan 86, serta Surat Maryam ayat 56 dan 57</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; color: red; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Cerita Nabi </span><span style="border: 0px; color: red; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nuh alaihi salam</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Setelah beberapa tahun dari kematian Nabi Adam. Bunga-bunga berguguran di sekitar kuburannya dan pohon-pohon dan batu-batuan tampak tidak bergairah. Banyak hal berubah di muka bumi. Dan sesuai dengan hukum umum, terjadilah kealpaan terhadap wasiat Nabi Adam. Kesalahan yang dahulu kembali terulang. Kesalahan dalam bentuk kelupaan, meskipun kali ini terulang secara berbeda.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Sebelum lahirnya kaum Nabi Nuh, telah hidup lima orang saleh dari kakek-kakek kaum Nabi Nuh. Mereka hidup selama beberapa zaman kemudian mereka mati. Nama-nama mereka adalah Wadd, Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr. Setelah kematian mereka, orang-orang membuat patung-patung dari mereka, dalam rangka menghormati mereka dan sebagai peringatan terhadap mereka. Kemudian berlalulah waktu, lalu orang-orang yang memahat patung itu mati. Lalu datanglah anak-anak mereka, kemudian anak-anak itu mati, dan datanglah cucu-cucu mereka. Kemudian timbullah berbagai dongeng dan khurafat yang membelenggu akal manusia di mana disebutkan bahwa patung-patung itu memiliki kekuatan khusus.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Di sinilah iblis memanfaatkan kesempatan, dan ia membisikkan kepada manusia bahwa berhala-berhala tersebut adalah Tuhan yang dapat mendatangkan manfaat dan menolak bahaya sehingga akhirnya manusia menyembah berhala-berhala itu. Kami tidak mengetahui sumber yang terpecaya berkenaan dengan bagaimana bentuk kehidupan ketika penyembahan terhadap berhala dimulai di bumi, namun kami mengetahui hukum umum yang tidak pernah berubah ketika manusia mulai cenderung kepada syirik. Dalam situasi seperti itu, kejahatan akan memenuhi bumi dan akal manusia akan kalah, serta akan meningkatnya kezaliman dan banyaknya orang-orang yang teraniaya. Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. </div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Alhasil, kehidupan manusia semuanya akan berubah menjadi neraka Jahim. Situasi demikian ini pasti terjadi ketika manusia menyembah selain Allah SWT, baik yang disembah itu berhala dari batu, anak sapi dari emas, penguasa dari manusia, sistem dari berbagai sistem, mazhab dari berbagai mazhab, atau kuburan seorang wali. Sebab satu-satunya yang menjamin persamaan di antara manusia adalah, saat mereka hanya menyembah Allah SWT dan saat Dia diakui sebagai Pencipta mereka dan yang membuat undang-undang bagi mereka. Tetapi saat jaminan ini hilang lalu ada seorang yang mengklaim, atau ada sistem yang mengklaim memiliki wewenang ketuhanan maka manusia akan binasa dan akan hilanglah kebebasan mereka sepenuhnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Penyembahan kepada selain Allah SWT bukan hanya sebagai sebuah tragedi yang dapat menghilangkan kebebasan, namun pengaruh buruknya dapat merembet ke akal manusia dan dapat mengotorinya. Sebab, Allah SWT menciptakan manusia agar dapat mengenal-Nya dan menjadikan akalnya sebagai permata yang bertujuan untuk memperoleh ilmu. Dan ilmu yang paling penting adalah kesadaran bahwa Allah SWT semata sebagai Pencipta, dan selain-Nya adalah makhluk. Ini adalah poin penting dan dasar pertama yang harus ada sehingga manusia sukses sebagai khalifah di muka bumi.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Ketika akal manusia kehilangan potensinya dan berpaling ke selain Allah SWT maka manusia akan tertimpa kesalahan. Terkadang seseorang mengalami kemajuan secara materi karena ia berhasil melalui jalan-jalan kemajuan, meskipun ia tidak beriman kepada Allah SWT, namun kemajuan materi ini yang tidak disertai dengan pengenalan kepada Allah SWT akan menjadi siksa yang lebih keras daripada siksaan apa pun, karena ia pada akhirnya akan menghancurkan manusia itu sendiri. Ketika manusia menyembah selain Allah SWT maka akan meningkatlah penderitaan kehidupan dan kefakiran manusia. Terdapat hubungan kuat antara kehinaan manusia dan kefakiran mereka, serta tidak berimannya mereka kepada Allah. Allah SWT berfirman:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Seandainya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. " (QS. al-A'raf: 96)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Demikianlah, bahwa kufur kepada Allah SWT atau syirik kepada-Nya akan menyebabkan hilangnya kebebasan dan hancurnya akal serta meningkatnya kefakiran, serta kosongnya kehidupan dari tujuan yang mulia. Dalam situasi seperti ini, Allah SWT mengutus Nuh untuk membawa ajaran-Nya kepada kaumnya. Nabi Nuh adalah seorang hamba yang akalnya tidak terpengaruh oleh polusi kolektif, yang menyembah selain Allah SWT. Allah SWT memilih hamba-Nya Nuh dan mengutusnya di tengah-tengah kaumnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nuh membuat revolusi pemikiran. Ia berada di puncak kemuliaan dan kecerdasan. Ia merupakan manusia terbesar di zamannya. Ia bukan seorang raja di tengah-tengah kaumnya, bukan penguasa mereka, dan bukan juga orang yang paling kaya di antara mereka. Kita mengetahui bahwa kebesaran tidak selalu berhubungan dengan kerajaan, kekayaan, dan kekuasaan. Tiga hal tersebut biasanya dimiliki oleh jiwa-jiwa yang hina. </div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Namun kebesaran terletak pada kebersihan hati, kesucian nurani, dan kemampuan akal untuk mengubah kehidupan di sekitarnya. Nabi Nuh memiliki semua itu, bahkan lebih dari itu. Nabi Nuh adalah manusia yang mengingat dengan baik perjanjian Allah SWT dengan Nabi Adam dan anak-anaknya, ketika Dia menciptakan mereka di alam atom. Berdasarkan fitrah, ia beriman kepada Allah SWT sebelum pengutusannya pada manusia. Dan semua nabi beriman kepada Allah SWT sebelum mereka diutus. Di antara mereka ada yang "mencari" Allah SWT seperti Nabi Ibrahim, ada juga di antara mereka yang beriman kepada-Nya dari lubuk hati yang paling dalam, seperti Nabi Musa, dan di antara mereka juga ada yang beribadah kepada-Nya dan menyendiri di gua Hira, seperti Nabi Muhammad saw.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Terdapat sebab lain berkenaan dengan kebesaran Nabi Nuh. Ketika ia bangun, tidur, makan, minum, atau mengenakan pakaian, masuk atau keluar, ia selalu bersyukur kepada Allah SWT dan memuji-Nya, serta mengingat nikmat-Nya dan selalu bersyukur kepada-Nya. Oleh karena itu, Allah SWT berkata tentang Nuh:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur." (QS. al-Isra': 3)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Allah SWT memilih hamba-Nya yang bersyukur dan mengutusnya sebagai nabi pada kaumnya. Nabi Nuh keluar menuju kaumnya dan memulai dakwahnya:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar. " (QS. al-A'raf: 59)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dengan kalimat yang singkat tersebut, Nabi Nuh meletakkan hakikat ketuhanan kepada kaumnya dan hakikat hari kebangkitan. Di sana hanya ada satu Pencipta yang berhak disembah. Di sana terdapat kematian, kemudian kebangkitan kemudian hari kiamat. Hari yang besar yang di dalamnya terdapat siksaan yang besar.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nabi Nuh menjelaskan kepada kaumnya bahwa mustahil terdapat selain Allah Yang Maha Esa sebagai Pencipta. Ia memberikan pengertian kepada mereka, bahwa setan telah lama menipu mereka dan telah tiba waktunya untuk menghentikan tipuan ini. Nuh menyampaikan kepada mereka, bahwa Allah SWT telah memuliakan manusia: Dia telah menciptakan mereka, memberi mereka rezeki, dan menganugerahi akal kepada mereka. Manusia mendengarkan dakwahnya dengan penuh kekhusukan. Dakwah Nabi Nuh cukup mengguncangkan jiwa mereka. Laksana tembok yang akan roboh yang saat itu di situ ada seorang yang tertidur dan engkau meng-goyang tubuhnya agar ia bangun. Barangkali ia akan takut dan ia marah meskipun engkau bertujuan untuk menyelamatkannya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Akar-akar kejahatan yang ada di bumi mendengar dan merasakan ketakutan. Pilar-pilar kebencian terancam dengan cinta ini yang dibawa oleh Nabi Nuh. Setelah mendengar dakwah Nabi Nuh, kaumnya terpecah menjadi dua kelompok: Kelompok orang-orang lemah, orang-orang fakir, dan orang-orang yang menderita, di mana mereka merasa dilindungi dengan dakwah Nabi Nuh, sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok orang-orang kaya, orang-orang kuat, dan para penguasa di mana mereka menghadapi dakwah Nabi Nuh dengan penuh keraguan. Bahkan ketika mereka mempunyai kesempatan, mereka mulai melancarkan serangan untuk melawan Nabi Nuh. Mula-mula mereka menuduh bahwa Nabi Nuh adalah manusia biasa seperti mereka:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: 'Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami.'" (QS. Hud: 27)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dalam tafsir al-Quturbi disebutkan: "Masyarakat yang menentang dakwahnya adalah para pembesar dari kaumnya. Mereka dikatakan al-Mala' karena mereka seringkali berkata. Misalnya mereka berkata kepada Nabi Nuh: "Wahai Nuh, engkau adalah manusia biasa." Padahal Nabi Nuh juga mengatakan bahwa ia memang manusia biasa. Allah SWT mengutus seorang rasul dari manusia ke bumi karena bumi dihuni oleh manusia. Seandainya bumi dihuni oleh para malaikat niscaya Allah SWT mengutus seorang rasul dari malaikat.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Berlanjutlah peperangan antara orang-orang kafir dan Nabi Nuh. Mula-mula, rezim penguasa menganggap bahwa dakwah Nabi Nuh akan mati dengan sendirinya, namun ketika mereka melihat bahwa dakwahnya menarik perhatian orang-orang fakir, orang-orang lemah, dan pekerja-pekerja sederhana, mereka mulai menyerang Nabi Nuh dari sisi ini. Mereka menyerangnya melalui pengikutnya dan mereka berkata kepadanya: "Tiada yang mengikutimu selain orang-orang fakir dan orang-orang lemah serta orang-orang hina."</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Allah SWT berfirman:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): 'Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan. Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: 'Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikutimu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang berdusta. " (QS. Hud: 25-27)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Demikianlah telah berkecamuk pertarungan antara Nabi Nuh dan para bangsawan dari kaumnya. Orang-orang yang kafir itu menggunakan dalih persamaan dan mereka berkata kepada Nabi Nuh: "Dengarkan wahai Nuh, jika engkau ingin kami beriman kepadamu maka usirlah orang-orang yang beriman kepadamu. Sesungguhnya mereka itu orang-orang yang lemah dan orang-orang yang fakir, sementara kami adalah kaum bangsawan dan orang-orang kaya di antara mereka. Dan mustahil engkau menggabungkan kami bersama mereka dalam satu dakwah (majelis)." Nabi Nuh mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir dari kaumnya. la mengetahui bahwa mereka menentang. Meskipun demikian, ia menjawabnya dengan baik.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Ia memberitahukan kepada kaumnya bahwa ia tidak dapat mengusir orang-orang mukmin, karena mereka bukanlah tamu-tamunya namun mereka adalah tamu-tamu Allah SWT. Rahmat bukan terletak dalam rumahnya di mana masuk di dalamnya orang-orang yang dikehendakinya dan terusir darinya orang-orang yang dikehendakinya, tetapi rahmat terletak dalam rumah Allah SWT di mana Dia menerima siapa saja yang dikehendaki-Nya di dalamnya. Allah SWT berfirman:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Berkata Nuh: 'Hai kaumku, bagaimana pikiranmu, jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tidak menyukainya? Dan (dia berkata):</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
'Hai kaumku, aku tidak meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku memandangmu suatu kaum yang tidak mengetahui.' Dan (dia berkata): 'Hai kaumku, siapakah yang dapat menolongku dari (azab) Allah jika aku mengusir mereka. Maka tidakkan kamu mengambil pelajaran?' Dan aku tidak mengatakan kepada kamu (bahwa): 'Aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah, dan aku tidak mengetahui hal yang gaib, dan tidak pula aku mengatakan: 'Sesungguhnya aku adalah malaikat,' dan tidak juga aku mengatakan kepada orang-orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu: 'Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka. Allah lebih mengetahui apa yang ada pada mereka. Sesungguhnya aku kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang lalim.'" (QS. Hud: 28-31)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nuh mematahkan semua argumentasi orang-orang kafir dengan logika para nabi yang mulia. Yaitu, logika pemikiran yang sunyi dari kesombongan pribadi dan kepentingan-kepentingan khusus. Nabi Nuh berkata kepada mereka bahwa Allah SWT telah memberinya agama, kenabian, dan rahmat. Sedangkan mereka tidak melihat apa yang diberikan Allah SWT kepadanya. Selanjutnya, ia tidak memaksakan mereka untuk mempercayai apa yang disampaikannya saat mereka membenci. Kalimat tauhid (tiada Tuhan selain Allah) tidak dapat dipaksakan atas seseorang. Ia memberitahukan kepada mereka bahwa ia tidak meminta imbalan dari mereka atas dakwahnya. Ia tidak meminta harta dari mereka sehingga memberatkan mereka. Sesungguhnya ia hanya mengharapkan pahala (imbalan) dari Allah SWT.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Allahlah yang memberi pahala kepadanya. Nabi Nuh menerangkan kepada mereka bahwa ia tidak dapat mengusir orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. Meskipun sebagai Nabi, ia memiliki keterbatasan dan keterbatasan itu adalah tidak diberikannya hak baginya untuk mengusir orang-orang yang beriman karena dua alasan. Bahwa mereka akan bertemu dengan Alllah SWT dalam keadaan beriman kepada-Nya, maka bagaimana ia akan mengusir orang yang beriman kepada Allah SWT, kemudian seandainya ia mengusir mereka, maka mereka akan menentangnya di hadapan Allah SWT.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Ini berakibat pada pemberian pahala dari Allah SWT atas keimanan mereka dan balasan-Nya atas siapa pun yang mengusir mereka. Maka siapakah yang dapat menolong Nabi Nuh dari siksa Allah SWT seandainya ia mengusir mereka?</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Demikianlah Nabi Nuh menunjukkan bahwa permintaan kaumnya agar ia mengusir orang-orang mukmin adalah tindakan bodoh dari mereka. Nabi Nuh kembali menyatakan bahwa ia tidak dapat melakukan sesuatu yang di luar wewenangnya, dan ia memberitahu mereka akan kerendahannya dan kepatuhannya kepada Allah SWT. </div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Ia tidak dapat melakukan sesuatu yang merupakan bagian dari kekuasaan Allah SWT, yaitu pemberian nikmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Ia tidak mengetahui ilmu gaib, karena ilmu gaib hanya khusus dimiliki oleh Allah SWT. Ia juga memberitahukan kepada mereka bahwa ia bukan seorang raja, yakni kedudukannya bukan seperti kedudukan para malaikat. Sebagian ulama berargumentasi dari ayat ini bahwa para malaikat lebih utama dari pada para nabi (silakan melihat tafsir Qurthubi).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nabi Nuh berkata kepada mereka: "Sesungguhnya orang-orang yang kalian pandang sebelah mata, dan kalian hina dari orang-orang mukmin yang kalian remehkan itu, sesungguhnya pahala mereka itu tidak sirna dan tidak berkurang dengan adanya penghinaan kalian terhadap mereka. Sungguh Allah SWT lebih tahu terhadap apa yang ada dalam diri mereka. Dialah yang membalas amal mereka. Sungguh aku telah menganiaya diriku sendiri seandainya aku mengatakan bahwa Allah tidak memberikan kebaikan kepada mereka."</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kemudian rezim penguasa mulai bosan dengan debat ini yang disampaikan oleh Nabi Nuh. Allah SWT menceritakan sikap mereka terhadap Nabi Nuh dalam flrman-Nya:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Mereka berkata: 'Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.' Nuh menjawab: 'Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri. Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasihatku jika aku hendak memberi nasihat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu. Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan. " (QS. Hud: 32-34)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nabi Nuh menambahkan bahwa mereka tersesat dari jalan Allah SWT. Allahlah yang menjadi sebab terjadinya segala sesuatu, namun mereka memperoleh kesesatan disebabkan oleh ikhtiar mereka dan kebebasan mereka serta keinginan mereka. Dahulu iblis berkata:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Karena Engkau telah menghukum saya tersesat..." (QS. al-A'raf: 16)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Secara zahir tampak bahwa makna ungkapan itu berarti Allahlah yang menyesatkannya, padahal hakikatnya adalah bahwa Allah SWT telah memberinya kebebasan dan kemudian Dia akan meminta pertanggungjawabannya. Kita tidak sependapat dengan pandangan al-Qadhariyah, al-Mu'tazilah, dan Imamiyah. Mereka berpendapat bahwa keinginan manusia cukup sebagai kekuatan untuk melakukan perbuatannya, baik berupa ketaatan maupun kemaksiatan. Karena bagi mereka, manusia adalah pencipta perbuatannya. Dalam hal itu, ia tidak membutuhkan Tuhannya. Kami tidak mengambil pendapat mereka secara mutlak. Kami berpendapat bahwa manusia memang menciptakan perbuatannya namun ia membutuhkan bantuan Tuhannya dalam melakukannya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Alhasil, Allah SWT mengerahkan setiap makhluk sesuai dengan arah penciptaannya, baik pengarahann itu menuju kebaikan atau keburukan. Ini termasuk kebebasan sepenuhnya. Manusia memilih dengan kebebasannya kemudian Allah SWT mengerahkan jalan menuju pilihannya itu. Iblis memilih jalan kesesatan maka Allah SWT mengerahkan jalan kesesatan itu padanya, sedangkan orang-orang kafir dari kaum Nabi Nuh memilih jalan yang sama maka Allah pun mengerahkan jalan itu pada mereka.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Peperangan pun berlanjut, dan perdebatan antara orang-orang kafir dan Nabi Nuh semakin melebar, sehingga ketika argumentasi-argumentasi mereka terpatahkan dan mereka tidak dapat mengatakan sesuatu yang pantas, mereka mulai keluar dari batas-batas adab dan berani mengejek Nabi Allah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: 'Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata." (QS. al-A'raf: 60)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nabi Nuh menjawab dengan menggunakan sopan-santun para nabi yang agung.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Nuh menjawab: 'Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikit pun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam. Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasihat kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui." (QS. al-A'raf: 61-62)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nabi Nuh tetap melanjutkan dakwah di tengah-tengah kaumnya, waktu demi waktu, hari demi hari, dan tahun demi tahun. Berlalulah masa yang panjang itu, namun Nabi Nuh tetap mengajak kaumnya. Nabi Nuh berdakwah kepada mereka siang malam, dengan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, bahkan ia pun memberikan contoh-contoh pada mereka. Ia menjelaskan kepada mereka tanda-tanda kebesaran Allah SWT dan kekuasaan-Nya di dunia. Namun setiap kali ia mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT, mereka lari darinya, dan setiap kali ia mengajak mereka agar Allah SWT mengampuni mereka, mereka meletakkan jari-jari mereka di telinga-telinga mereka dan mereka menampakkan kesombongan di depan kebenaran. Allah SWT menceritakan apa yang dialami oleh Nabi Nuh dalam firman-Nya:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Nuh berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan keterlaluan. Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka dengan cara yang terang-terangan, kemudian aku menyeru mereka lagi dengan terang-terangan dan dengan diam-diam, maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.'" (QS. Nuh: 5-12)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Namun apa jawaban kaumnya?</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Nuh berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku, dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka. Mereka telah melakukan tipu-daya yang amat besar. Dan mereka berkata: 'Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali meninggalkan (penyembahan) wadd, suwa, yaghuts, yauq, dan nasr. Dan sesudahnya mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia); dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang lalim itu selain kesesatan,'" (QS. Nuh: 21-24)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nuh tetap melanjutkan dakwah di tengah-tengah kaumnya selama 950 tahun. Allah SWT berfirman:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. " (QS. aPAnkabut: 14)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Sayangnya, jumlah kaum mukmin tidak bertambah sedangkan jumlah kaum kafir justru bertambah. Nabi Nuh sangat sedih namun ia tidak sampai kehilangan harapan. la senantiasa mengajak kaumnya dan berdebat dengan mereka. Namun kaumnya selalu menghadapinya dengan kesombongan, kekufuran, dan penentangan. Nabi Nuh sangat bersedih terhadap kaumnya namun ia tidak sampai berputus asa. la tetap menjaga harapan selama 950 tahun. Tampak bahwa usia manusia sebelum datangnya topan cukup panjang. Dan barangkali usia panjang bagi Nabi Nuh merupakan mukjizat khusus baginya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Datanglah hari di mana Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Nuh bahwa orang-orang yang beriman dari kaumnya tidak akan bertambah lagi. Allah SWT mewahyukan kepadanya agar ia tidak bersedih atas tindakan mereka. Maka pada saat itu, Nabi Nuh berdoa agar orang-orang kafir dihancurkan. la berkata:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi." (QS. Nuh: 26)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nabi Nuh membenarkan doanya dengan alasan:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat dan kafir. " (QS. Nuh: 27)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Allah SWT berfirman dalam surah Hud:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasannya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang-orang yang telah beriman saja, karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan. Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang lalim itu. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. (QS. Hud: 36-37)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kemudian Allah SWT menetapkan hukum-Nya atas orang-orang kafir, yaitu datangnya angin topan. Allah SWT memberitahu Nuh, bahwa ia akan membuat perahu ini dengan "pengawasan Kami dan wahyu kami," yakni dengan ilmu Allah SWT dan pengajaran-Nya, serta sesuai dengan pengarahan-Nya dan bantuan para malaikat.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Allah SWT menetapkan perintah-Nya kepada Nuh:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang lalim itu. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. (QS. Hud: 37)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Allah SWT menenggelamkan orang-orang yang lalim, apa pun kedudukan mereka dan apa pun kedekatan mereka dengan Nabi. Allah SWT melarang Nabi-Nya untuk berdialog dengan mereka atau menengahi urusan mereka. Nabi Nuh mulai menanam pohon untuk membuat perahu darinya. Ia menunggu beberapa tahun, kemudian ia memotong apa yang ditanamnya dan mulai merakitnya. Akhirnya, jadilah perahu yang besar, yang tinggi, dan kuat.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Para mufasir berbeda pendapat tentang besarnya perahu itu, bentuknya, masa pembuatannya, tempat pembuatannya dan lain-lain. Berkenaan dengan hal tersebut Fakhrur Razi berkata: "Ketahuilah bahwa pembahasan ini tidak menarik bagiku karena ia merupakan hal-hal yang tidak perlu diketahuinya. Saya kira mengetahui hal tersebut hanya mendatangkan manfaat yang sedikit." Mudah-mudahan Allah SWT merahmati Fakhrur Razi yang menyatakan kebenaran dengan kalimatnya itu. Kita tidak mengetahui hakikat perahu ini, kecuali apa yang telah Allah SWT ceritakan kepada kita tentang hal itu. Misalnya, kita tidak mengetahui dimana ia dibuat, berapa panjangnya atau lebarnya, dan kita secara pasti tidak mengetahui selain tempat yang ditujunya setelah ia berlabuh.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Allah SWT tidak memberikan keterangan secara detail berkenaan dengan hal tersebut yang tidak memberikan kepentingan pada kandungan cerita dan tujuannya yang penting. Nabi Nuh mulai membangun perahu, lalu orang-orang kafir lewat di depannya saat ia dalam keadaan serius membuat perahu. Saat itu, cuaca atau udara sangat kering, dan di sana tidak terdapat sungai atau laut yang dekat. Bagaimana perahu ini akan berlayar wahai Nuh? Apakah ia akan berlayar di atas tanah? Di manakah air yang memungkinkan bagi perahumu untuk belayar? Sungguh Nuh telah gila! Orang-orang kafir semakin tertawa terbahak-bahak dan semakin mengejek Nabi Nuh.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Puncak pertentangan dalam kisah Nabi Nuh tampak dalam masa ini. Kebatilan mengejek kebenaran dan cukup lama menertawakan kebenaran. Mereka menganggap bahwa dunia adalah milik mereka dan bahwa mereka akan selalu mendapatkan keamanan dan bahwa siksa tidak akan terjadi. Namun anggapan mereka itu tidak terbukti. Datangnya angin topan menjungkirbalikkan semua perkiraan mereka. Saat itu, orang-orang mukmin mengejek balik orang-orang kafir dan ejekan mereka adalah kebenaran. Allah SWT berfirman:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Dan mulailah Nuh membuat bahtera itu. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan metewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: 'Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) akan mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek kami. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakan dan yang akan ditimpa azab yang kekal." (QS. Hud: 38-39)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Selesailah pembuatan perahu dan duduk menunggu perintah Allah SWT. Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Nuh bahwa jika ada yang mempunyai dapur, maka ini sebagai tanda dimulainya angin topan. Di sebutkan bahwa tafsiran dari at-Tannur ialah oven (alat untuk memanggang roti) yang ada di dalam rumah Nabi Nuh. Jika keluar darinya air dan ia lari maka itu merupakan perintah bagi Nabi Nuh untuk bergerak. Maka pada suatu hari tannur itu mulai menunjukkan tanda-tandanya dari dalam rumah Nabi Nuh, lalu Nabi Nuh segera membuka perahunya dan mengajak orang-orang mukmin untuk menaikinya. Jibril turun ke bumi. Nabi Nuh membawa burung, binatang buas, binatang yang berpasang-pasangan, sapi, gajah, semut, dan lain-lain. Dalam perahu itu, Nabi Nuh telah membuat kandang binatang buas.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Jibril menggiring setiap dua binatang yang berpasangan agar setiap spesies binatang tidak punah dari muka bumi. Ini berarti bahwa angin topan telah menenggelamkan bumi semuanya, kalau tidak demikian maka buat apa ia harus mengangkut jenis binatang-binatang itu. Binatang-binatang mulai menaiki perahu itu beserta orang-orang yang beriman dari kaumnya. Jumlah orang-orang mukmin sangat sedikit. Allah SWT berfirman:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Hingga apabila perintah Kami datang dan tannur telah memancarkan air, Kami berfirman: 'Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkanlah pula) orang-orang yang beriman.' Dan tidak beriman bersama Nuh itu kecuali sedikit. " (QS. Hud: 40)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Istri Nabi Nuh tidak beriman kepadanya sehingga ia tidak ikut menaiki perahu, dan salah satu anaknya menyembunyikan kekafirannya dengan menampakkan keimanan di depan Nabi Nuh, dan ia pun tidak ikut menaikinya. Mayoritas manusia saat itu tidak beriman sehingga mereka tidak turut berlayar. Hanya orang-orang mukmin yang mengarungi lautan bersamanya. Ibnu Abbas berkata: "Terdapat delapan puluh orang dari kaum Nabi Nuh yang beriman kepadanya."</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Air mulai meninggi yang keluar dari celah-celah bumi. Tiada satu celah pun di bumi kecuali keluar air darinya. Sementara dari langit turunlah hujan yang sangat deras yang belum pernah turun hujan dengan curah seperti itu di bumi, dan tidak akan ada hujan seperti itu sesudahnya. Lautan semakin bergolak dan ombaknya menerpa apa saja dan menyapu bumi. Perut bumi bergerak dengan gerakan yang tidak wajar sehingga bola bumi untuk pertama kalinya tenggelam dalam air sehingga ia menjadi bola air. Allah SWT berfirman:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-air itu untuk satu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku. (QS. al-Qamar: 11-13)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Air meninggi di atas kepala manusia, dan ia melampaui ketinggian pohon, bahkan puncak gunung. Akhirnya, permukaan bumi diselimuti dengan air. Ketika mula-mula datang topan, Nabi Nuh memanggil-manggil putranya. Putranya itu berdiri agak jauh darinya. Nabi Nuh memanggilnya dan berkata:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir." (QS. Hud: 42)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Anak itu menjawab ajakan ayahnya:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah." (QS. Hud: 43)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nabi Nuh kembali menyerunya:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Tidak add yang melindungi hari ini dari azab Allah selain orang yang dirahmati-Nya. " (QS. Hud: 43)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Selesailah dialog antara Nabi Nuh dan anaknya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan. " (QS. Hud: 43)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Perhatikanlah ungkapan AI-Qur'an al-Karim: Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya. Ombak tiba-tiba mengakhiri dialog mereka. Nabi Nuh mencari, namun ia tidak mendapati anaknya. Ia tidak menemukan selain gunung ombak yang semakin meninggi dan meninggi bersama perahu itu. Nabi Nuh ddak dapat melihat segala sesuatu selain air. Allah SWT berkehendak—sebagai rahmat dari-Nya—untuk menenggelamkan si anak jauh dari penglihatan si ayah. Inilah kasih sayang Allah SWT terhadap si ayah. Anak Nabi Nuh mengira bahwa gunung akan mencegahnya dari kejaran air namun ia pun terkejar dan tenggelam. Angin topan terus berlanjut dan terus membawa perahu Nabi Nuh. Setelah berlalu beberapa saat, pemandangan tertuju kepada bumi yang telah musnah sehingga tiada kehidupan kecuali sebagian kayu yang darinya Nabi Nuh membuat perahu di mana ia menyelamatkan orang-orang mukmin, begitu juga berbagai binatang yang ikut bersama mereka. Adalah hal yang sulit bagi kita untuk membayangkan kedahsyatan topan itu. Yang jelas, ia menunjukkan kekuasaan Pencipta. Perahu itu berlayar dengan mereka dalam ombak yang laksana gunung. Sebagian ilmuwan meyakini bahwa terpisahnya beberapa benua dan terbentuknya bumi dalam rupa seperti sekarang adalah sebagai akibat dari topan yang dahulu.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Topan yang dialami oleh Nabi Nuh terus berlanjut dalam beberapa zaman di mana kita tidak dapat mengetahui batasnya. Kemudian datanglah perintah Ilahi agar langit menghentikan hujannya dan agar bumi tetap tenang dan menelan air itu, dan agar kayu-kayu perahu berlabuh di al-Judi, yaitu nama suatu tempat di zaman dahulu. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah gunung yang terletak di Irak. Dengan datangnya perintah Ilahi, bumi kembali menjadi tenang dan air menjadi surut. Topan telah menyucikan bumi dan membasuhnya. Allah SWT berfirman:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Dan difirmankan: 'Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,' dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukitjudi. Dan dikatakan: 'Binasalah orang-orang yang lalim. " (QS. Hud: 44)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dan air pun disurutkan, yakni air berkurang dan kembali ke celah-celah bumi. Segala urusan telah diputuskan dan orang-orang kafir telah hancur sepenuhnya. Dikatakan bahwa Allah SWT me-mandulkan rahim-rahim wanita selama empat puluh tahun sebelum datangnya topan, karena itu tidak ada yang terbunuh seorang anak bayi atau anak kecil.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Firman-Nya: Dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit judi, yakni ia berlabuh di atasnya. Di sebutkan bahwa hari itu bertepatan dengan hari Asyura' (hari kesepuluh dari bulan Muharam). Lalu Nabi Nuh berpuasa dan memerintahkan orang-orang yang bersamanya untuk berpuasa juga.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dikatakan: 'Binasalah orang-orang yang lalim, 'yakni kehancuran bagi mereka. Topan menyucikan bumi dari mereka dan membersihkannya. Lenyaplah peristiwa yang mengerikan dengan lenyapnya topan. Dan berpindahlah pergulatan dari ombak ke jiwa Nabi Nuh. Ia mengingat anaknya yang tenggelam. Nabi Nuh tidak mengetahui saat itu bahwa anaknya menjadi kafir. Ia menganggap bahwa anaknya sebagai seorang mukmin yang memilih untuk menyelamatkan diri dengan cara berlindung kepada gunung. Namun ombak telah mengakhiri percakapan keduanya sebelum mereka menyelesaikannya. Nabi Nuh tidak mengetahui seberapa jauh bagian keimanan yang ada pada anaknya. Lalu bergeraklah naluri kasih sayang dalam hati sang ayah. Allah SWT berfirman:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya. " (QS. Hud: 45)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nuh ingin berkata kepada Allah SWT bahwa anaknya termasuk dari keluarganya yang beriman dan Dia menjanjikan untuk menyelamatkan keluarganya yang beriman. Allah SWT berkata dan menjelaskan kepada Nuh keadaan sebenarnya yang ada pada anaknya:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan). Sesungguhnya perbuatannya tidak baik. Sebab itu, janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikatnya). Aku memperingatkan kepa-damu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.'" (QS. Hud: 46)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Al-Qurthubi berkata—menukil dari guru-gurunya dari kalangan ulama—ini adalah pendapat yang kami dukung: "Anaknya berada di sisinya (yakni bersama Nabi Nuh dan dalam dugaannya ia seorang mukmin). Nabi Nuh tidak berkata kepada Tuhannya: "Sesungguhnya anakku termasuk keluargaku," kecuali karena ia memang menampakkan hal yang demikian kepadanya. Sebab, mustahil ia meminta kehancuran orang-orang kafir kemudian ia meminta agar sebagian mereka diselamatkan."</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Anaknya menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keimanan. Lalu Allah SWT memberitahukan kepada Nuh ilmu gaib yang khusus dimiliki-Nya. Yakni Allah SWT memberitahunya keadaan sebenarnya dari anaknya. Allah SWT ketika menasihatinya agar jangan sampai ia menjadi orang-orang yang tidak mengerti. Dia ingin menghilangkan darinya anggapan bahwa anaknya beriman kemudian mati bersama orang-orang kafir.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Di sana terdapat pelajaran penting yang terkandung dalam ayat-ayat yang mulia itu, yang menceritakan kisah Nabi Nuh bersama anaknya. Allah SWT ingin berkata kepada Nabi-Nya yang mulia bahwa anaknya bukan termasuk keluarganya karena ia tidak beriman kepada Allah SWT. Hubungan darah bukanlah hubungan hakiki di antara manusia. Anak seorang nabi adalah anaknya yang meyakini akidah, yaitu mengikuti Allah SWT dan nabi, dan bukan anaknya yang menentangnya, meskipun berasal dari sulbinya. Jika demikian seorang mukmin harus menghindar dari kekufuran. Dan di sini juga harus di teguhkan hubungan sesama akidah di antara orang-orang mukmin. Adalah tidak benar jika hubungan sesama mereka dibangun berdasarkan darah, ras, warna kulit, atau tempat tinggal.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nabi Nuh memohon ampun kepada Tuhannya dan bertaubat kepada-Nya. Kemudian Allah SWT merahmatinya dan memerintahkannya untuk turun dari perahu dalam keadaan dipenuhi dengan keberkahan dari Allah SWT dan penjagaan-Nya:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
"Nuh berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikatnya). Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh mbelas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi. " (QS. Hud: 47) "Difirmankan: 'Hai Nuh, turunlah dengan selamat dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang beriman) dari orang-orang yang bersamamu.'" (QS. Hud: 48)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Nabi Nuh turun dari perahunya dan ia melepaskan burung-burung dan binatang-binatang buas sehingga mereka menyebar ke bumi. Setelah itu, orangorang mukmin juga tumn. Nabi Nuh meletakkan dahinya ke atas tanah dan bersujud. Saat itu bumi masih basah karena pengaruh topan. Nabi Nuh bangkit setelah salatnya dan menggali pondasi untuk membangun tempat ibadah yang agung bagi Allah SWT. Orang-orang yang selamat menyalakan api dan duduk-duduk di sekelilinginya. Menyalakan api sebelumnya di larang di dalam perahu karena dikhawatirkan api akan menyentuh kayu-kayunya dan membakarnya. Tak seorang pun di antara mereka yang memakan makanan yang hangat selama masa topan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Berlalulah hari puasa sebagai tanda syukur kepada Allah SWT. Al-Qur'an tidak lagi menceritakan kisah Nabi Nuh setelah topan sehingga kita tidak mengetahui bagaimana peristiwa yang dialami Nabi Nuh bersama kaumnya. Yang kita ketahui atau yang perlu kita tegaskan bahwa Nabi Nuh mewasiatkan kepada putra-putranya saat ia meninggal agar mereka hanya menyembah Allah SWT.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Demekian <a href="http://pengumpulhikmah.blogspot.com/2013/05/cerita-nabi-adam-nabi-idris-dan-nabi-nuh.html" style="border: 0px; color: #ee4b3d; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;">Cerita Nabi Adam Nabi Idris Dan Nabi Nuh</a> alaihi salam yang bisa kami tampilkan mudah-mudahan bermanfaat dan apa bila para pengunjung setia blog Hikmah Kehidupan ingin membaca artikel seperti <a href="http://pengumpulhikmah.blogspot.com/2013/04/rasul-muhammad-saw-pemberi-syafaat.html" style="border: 0px; color: #ee4b3d; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;" target="_blank">Rasul Muhammad Saw</a> ,<a href="http://pengumpulhikmah.blogspot.com/2013/03/surat-surat-rosul-saw.html" style="border: 0px; color: #ee4b3d; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.25s; vertical-align: baseline;" target="_blank">Surat Surat Rosul Saw</a> , dll dapat dibaca disini terimakasih atas kunjungannya.</div>
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-8162667863343848612017-06-15T19:32:00.001-07:002017-06-15T19:32:26.865-07:00NABI SULAIMAN DAN BOROBUDUR<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/Nl-sK74zBdM" width="480"></iframe>muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-30128542519884965612017-06-13T22:21:00.001-07:002017-06-13T22:21:56.135-07:00SEJARAH MAJAPAHIT versi CAK NUN<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/qhNemyK9y1Y" width="480"></iframe>muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-51081479359666112132017-05-20T02:49:00.002-07:002018-03-26T17:19:35.268-07:00MINANGKABAU DALAM DISKUSI 2MASIH DALAM DISKUSI SEJARAH MINANGKABAU<br />
<br />
kita telah mengenal nama MINANGKABAU jauh sebelum kita lahir, di zaman nenek dan kakek kita juga telah mengenal nama minangkabau, jadi nama minangkabau sudah begitu lama kiranya,<br />
lantas apa sebenarnya makna minangkabau itu? apakah sebuah kerajaan atau suku bangsa atau sebuah wilayah?<br />
<br />
mari kita diskusikan di sini :<br />
<br />
GUNUNG SAILAN MENJEMPUT RAJA...<br />
<br />
“ Datuk Nyato dirajo sang diplomat”<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Datuk Nyato Dirajo adalah pucuk rantau Negeri Domo Kekhalifaan Kuntu,
pada masa kurun abad ke 16 masehi pucuk Rantau Negeri Domo bernama Datuk
Andomo. Pada masa ini Datuk-datuk Serantau Kampar Kiri sudah bersepakat
untuk berdiri sendiri dalam wadah suatu kerajaan. Setelah kesepakatan
di buat maka para datuk bersepakat untuk memintah seorang anak Raja Asli
dari Raja Pagaruyuang untuk dirajakan di rantau Kampar Kiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka
Datuk Senjayo penjaga batas dari Mentulik, kemudian menjadi delegasi
dari Luak Subayang untuk menghadap ke Istana raja Pagaruyuang. Setibah
di istana raja maka disampaikanlah maksud dan tujuan kedatangan
Bangsawan Kampar Kiri ini, yaitu untuk memintah seorang anak raja yang
asli keturunan Daulat Raja Pagaruyuang, dimana anak tersebut akan
menjadi “ Bijo ” atau cikal Raja bagi kerajaan Gunung Sailan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah mendengar maksud kedatangan delegasi Pembesar Rantau Kampar Kiri
yang di kepalai oleh Datuk Senjayo. Maka Raja Pagaruyuang kemudian
mengiyakan dan merestui keinginan Datuk-datuk dari Kampar Kiri tersebut.
Adapun mengenai permintaan untuk membawah seorang anak raja yang asli
(laki-Laki) ke Rantau Kampar Kiri, Raja Pagaruyuang waktu itu juga
memberikan restunya, silakan ambil dan bawahla ke Kampar Kiri. Kemudian
Raja Pagaruyuang menunjuk kepada halaman istana Pagaruyuang waktu itu
dan berkata “ di sana ada sekumpulan anak-anak raja Pagaruyuang”
ambillah satu dan bawahla ke Negeri Tuan-tuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut hikayat para
tetua adat, pada waktu itu di halaman istana ada sekitar 40 orang anak
laki-laki yang sedang bermain-main, maka Raja Pagaruyuang mempersilakan
untuk mencari dan memilih sendiri anak mana yang disukai oleh para Datuk
untuk dijadikan Raja di Kampar Kiri. Melihat kesempatan ini maka Datuk
Besar ketua delegasi Masyaraakat Kampar Kiri kemudian memilih seorang
anak Raja yang paling bagus dan elok raut mukanya. Anak tersebut diambil
lalu dibawah ke Rantau Kampar Kiri, lalu di duduk kan diatas tahta di
Negeri Gunung Sailan.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sebelum di Nobatkan menjadi Raja, maka anak
raja yang dijemput tadi dilakukan upacara sembah raja. Dimana seluruh
Datuk pembesar rantau menyembah anak raja tersebut, sebagai wujud Baiat
mereka atas kepemimpinan Raja baru. Akan tetapi setelah dilakukan
upacara sembah Raja, Sang Anak Bijo Raja tersebut tiba-tiba sakit, tidak
beberapa lama kemudian sang anak menginggal dunia. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kejadian ini
membuat gempar Rakyat serantau Kampar Kiri, dimana raja yang dijemput
kepagaruyuang tiba-tiba wafat tak tahan sembah. Maka bermusyarahlah
kembali para datuk Pembesar Rantau dimana dalam Musyawarah itu didapat
kata sepakat bahwa jika anak Raja tersebut wafat tak tahan sembah,
berarti anak tersebut bukan anak raja yang asli dari kerajaan
Pagaruyuang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka diutuslah delegasi kedua yang dikepalai oleh Datuk
Singo rajo Dibanding, kembali menghadap Raja Daulat Pagaruyung, dengan
maksud yang sama yakni memintah anak raja yang asli untuk dijadikan raja
di Gunung Sailan. Setibah di istana Raja Pagaruyuang jawaban Raja tetap
sama yakni silakan dipilih dari sekumpulan anak raja Pagaruyuang yang
ada. Kemudian Datuk Singo Rajo Dibanding kembali memilih seorang anak
yang menurut hemat dan pertimbangan beliau ini adalah anak raja yang
asli. Setelah dapat maka dibawahlah kerantau Kampar Kiri, sebelum sampai
di Gunung Sailan disuatu tempat maka berhentilah datuk Singo dan
pengiring nya dan kemudian menghampiran sang Raja Muda Pagaruyuang
tersebut, kemudian bertanya apakah tuan muda adalah anak raja
Pagaruyuang..? maka sang anak tersebut mengangguk. Lalu datuk Singo
kembali memastikan agar kejadian pertama tidak terulang kembali, apakah
tuan muda, benar-benar anak Raja asli/kontan raja Pagaruyuang. Mendengar
pertanyaan tersebut maka tuan muda dari Pagaruyuang ini kemudian
menggeleng.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mendengar jawaban sang Tuan muda dari Pagaruyuang maka
bingunglah datuk Singo, maka tuan Muda ini diberi gelar “ Rajo Ongguak
–Geleng”. Untuk memastikan bahwa anak ini bisa untuk dijadikan Raja di
Kampar Kiri, maka diadakanlah kembali upacara “sembah Raja” jika benar
dia anak Raja asli Pagaruyung asli pasti tahan sembah, kata sang Datuk.
Setelah upacara sembah raja, tidak berapa lama sang tuan muda menderita
sakit perut, tidak lama kemudian tuan Muda dari Pagaruyuang ini juga
mennggal duni. Maka bertambah bingunglah para pembesar Rantau Kampar
Kiri, dua kali menjemput Raja, kedua-duanya berakhir dengan kegagalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dengan tekad bulat, sekali layar terkembang, pantang surut
kebelakang, maka diadakan musyawarah kembali dan dibentuklah delegasi
ketiga, untuk memimpin delegasi ketiga ini kemudian diserahkan kepada
Datuk Andomo, yakni pucuk Rantau Negeri Domo, Kekhalifaan Kuntu. Maka
berangkatlah sang Datuk pembesar rantau Kampar Kiri ini kembali ke
Istana Raja Pagaruyung dengan tekad akan mendapatkan seorang anak Raja
yang asli keturunan Raja Pagaruyuang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah sampai di Pagaruyuang,
sang datuk Andomo tidak lansung ke istana Raja, tetapi sang datuk pergi
kepasar dan membeli setandan pisang. Lalu dipikullah pisang tersebut ke
istana Raja Pagaruyung, setelah tiba di halaman istana, maka
dipanggillah semua anak-anak yang bermain dihalaman istana dan diberikan
pisang ( diumbuok dengan pisang). Anak-anak kemudian ramai berebut
pisang sang datuk, sambil membagikan pisang sang datuk mengajukan
pertanyaan kepada anak-anak tersebut, maka anak raja Pagaruyuang yang
sebenarnya. Maka anak-anak tersebut dengan polosnya menunjuk kepada
seorang anak laki-laki yang sedang duduk di pingir lahaman istana. Anak
tersebut tidak ikut berebut pisang sang datuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka Datuk Andomo
memperhatikan gaya anak-anak istana ini memakan pisang, ada yang lansung
dibuka dan dibuang kulitnya. Kemudian buah pisang lansung dimakan oleh
anak-anak tersebut, beragam cara memakan pisng anak-anak istana ini.
Kemudian sang datuk mendatangi anak yang duduk dipinggir halaman dan
memperhatikan sang anak ini. Secara lahiriah sang anak terkesan
biasa-biasa saja , bahkan dilihat dari kulit sang anak berwarna agak
hitam dan rupa yang tidak terlalu tampan. Secara lahiriah tentu sang
Datuk tidak begitu yakin jika sang anak ini Tuan Muda yang sebenarnya
dari kerajaan Pagaruyuang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka sang Datuk Andomo kemudian
mempersembahkan buah pisang yang dibawah nya kepada tuan muda
Pagaruyuang ini, pemberian sang datuk diterima oleh sianak. Kemudian
sang tuan muda ini membuka kulit pisang selembar demi selembar dan
menyisahkan bahagian bawahnya, karena bagian bawah itu adalah tempat
untuk memakan pisang secara berlahan. Cara ini disebut dengan tata cara
santap istana yakni disebut “ Kubak Ajo”. Melihat tatakrama sang tuan
muda Pagaruyuang ini maka yakinlah sang datuk Kampar Kiri bahwa memang
tuan bujang hitam inilah anak Raja yang asli dari Dinasti Raja
Pagaruyuang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian sang Datuk Kampar Kiri ini , kembali menemui
Raja Pagaruyung dengan tujuang yang sama dengan dua delegasi terdahulu
yakni untuk meminta seorang anak raja yang asli keturunan lansung dari
Raja Pagaruyuang untuk dirajakan di Kampar kiri. Sebagaian mana jawaban
terdahulu seperti itulah jawaban raja Pagaruyuang yakni mempersilahkan
Datuk Andomo untuk memilih seorang anak , dari halaman istana
Pagaruyung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan diberikan izin tersebut, maka dengan cekatan
Datuk Andomo bergerak menuju tuan Muda Hitam tersebut mengapit tangannya
dan membawah Sianak kehadapan Raja Pagaruyuang, sambil berkata bahwa
dia akan membawah anak ini ke Gunung Sailan untuk dijadikan Raja di
kampar Kiri. Melihat kejadian ini maka terkejutlah sang Raja
Pagaruyuang, melihat anak laki-laki satu satunya sudah berada dalam
gengaman tangan datuk Andomo dari kampar Kiri. Malang tak dapat ditolak,
munjur tak dapat di raih, kata izin telah keluar dari mulut tuanku
Raja, tentu pantang untuk menjilat ludah yang telah terlajur dibuang.
Maka Sang Raja mengiyakan permintaan Datuk Andomo dari Kampar Kiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian setelah semua perlengkapan sudah siap di depan istana
pagaruyung maka Datuk Andomo kemudian akan turun dari istana Pagaruyuang
membawa sang Tuan Muda untuk dijadikan Raja di Rantau. Melihat kejadian
tersebut maka terseraklah tagis di tengah istana, dimana ibu sang Raja
Bujang menagis meraung menyaksikan putra tunggalnya di jemput terbawah
oleh Datuk-datuk dari kampar kiri. Melihat kejadian tersebut bertambah
yakinlah Sang datuk Andomo bahwa yang terbawa adalah Anak Raja Asli
Pagaruyuang. Dengan senyum kemenangan Sang Datuk Andomo kemudian
meninggalkan Istana Pagaruyuang kembali Ke Gunung Sailan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setibah di
Gunung Sailan Kampar Kiri, maka segeralah diadakan acara nobat Raja
melalui acara sembah Raja dan pembacaan Sumpah setia di Muarabio
tepatnya di pulau Angkako. Maka jadilah Tuan Bujang Pagaruyuang sebagai
Raja pertama kerajaan Gunung Sailan Kampar Kiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kecerdikan Datuk
Andomo dalam bersiasat untuk mendapatkan anak raja yang asli dari
Pagaruyung ini menjadi legenda turun temurun di Rantau Kampar Kiri.
Sehingga Datuk Andomo pucuk Rantau Negeri Domo memperoleh kehormatan
sebagai orang Besar Raja Gunung Sailan dengan gelar Datuk Nyato Dirajo,
yakni sebagai mentri untuk urusan pemerintahan dalam negeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan
penulis : Menurut hikayat tambo Kampar Kiri, sumpah sotie ini dibawah
oleh Raja Mangiang ke kampar kiri dari Pagaruyuang. sumpah setia ini
mengambil dasar dari sumpah setia Khadam poghiek di tanah pariangan.
sumpah sotie ini adalah perjanjian antara Datuk Besar Khalifah kampar
Kiri dan Datuk Godang (mamak pisoko rajo gunung Sailan) mewakili Rajo
Mangiang yang masih kecil dengan 13 orang Datuk delegasi dari 13 Koto
serantau Subayang..perjanjian ini disepakati di Pangkalan Tuo/ Pangkalan
serai oleh Datuk Bandaro hitam pada abad ke 16 masehi. bunyi sumpah
setia ini dibacakan di pulau Angkako di Muara Bio, tetapi di perjanjian
ini di tulis Muara Subangi ( negeri Domo). dibawah Datuk Khalifah Kuntu
Datuk Rajo Godang/ Datuk bandaro sekarang.</div>
Sumber :<br />
1. Di
sarikan dari diskusi lepas denga tokoh-tokoh adat Kampar kiri tentang
tambo alam Minangkabau, Pagaruyung dan Gunung Sailan.<br />
2. Tambo Adat Manyigi Tambo Adat Kampar Kiri Dalam Minangkabau, oleh H. Munir Junu Datuk Bandaro.<br />
<br />
Kisah di atas di salin dari tulisan saudara Zaldi Ismet https://www.facebook.com/profile.php?id=100001476524796&fref=nf<br />
<br />
silahkan post comment dan inputnya di sinimuhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-80439302551210041982017-05-20T01:51:00.003-07:002017-05-20T02:14:54.951-07:00MINANGKABAU DALAM DISKUSI 1KERAJAAN - KERAJAAN DI MINANGKABAU<br />
<br />
nama minangkabau begitu terkenal sehingga di se antero dunia, tapi di saat kita menanyakan dimana kerajaan minangkabau... kita bertemu dengan kebuntuan dan banyaknya kisah tentangnya.<br />
<br />
sebuah misteri yang begitu dalam sedalam lautan, tiada ter ukur lagi.<br />
kita pun mengenal istilah <b>DI KAMBANGAN SALEBA ALAM, KOK DI GULUANG SALEBA KUKU </b>yang mempunyai makna apabila di KAMBANGAN ( KEMBANGKAN ) di ceritakan secara detil akan memerlukan waktu yang banyak untuk menjelaskan dan menjabarkannya, dan makna DI GULUANG SALEBA KUKU ( DI GULUNG SELEBAR KUKU ) adalah sebuah kisah atau penjabaran yang di simplekan.<br />
dengan kondisi yang sedemikian itu kita berusaha menjabarkan sekemampuan kita dan dari data data serta kisah kisah yang dapat penulis simpulkan dan kumpulkan. selebih nya adalah hak Tuhan dalam rahasia alam terdahulunya.<br />
<b><br /></b>
<b>KISAH MISTERI LELUHUR MINANGKABAU</b><br />
Berdasarkan Tambo Alam Minangkabau, semasa pemerintahan Datuk Suri
Diraja di Nagari Pariangan, datanglah Rusa Emas dari Lautan, rusa itu
kemudian dapat dijerat oleh datuk.<br />
Cerita ini sejatinya adalah kiasan dari datangnya seorang raja
bermahkota dari Wangsa Syailendra, yang menyingkir ke Gunung Marapi. Di
Pariangan sang bangsawan ini dikawinkan dengan adik Datuk Suri Diraja
dan kemudian dirajakan dengan gelar Sri Maharaja Diraja (sumber : <a href="https://mozaikminang.wordpress.com/2011/11/14/pagaruyung-dan-teori-fusi-tiga-kerajaan-marapi-dharmasraya-sriwijaya/" rel="noopener noreferrer" target="_blank">Asal Muasal Pagaruyung</a>).<br />
<a href="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2014/01/minang1.jpg"><img alt="minang1" class="aligncenter wp-image-4170" data-attachment-id="4170" data-comments-opened="1" data-image-description="" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":""}" data-image-title="minang1" data-large-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2014/01/minang1.jpg?w=420&h=314?w=260" data-medium-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2014/01/minang1.jpg?w=420&h=314?w=260" data-orig-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2014/01/minang1.jpg?w=420&h=314" data-orig-size="260,194" data-permalink="https://kanzunqalam.com/2014/01/25/misteri-leluhur-suku-minang-nabi-syuaib-dan-silsilah-irman-gusman/minang1/" height="314" src="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2014/01/minang1.jpg?w=420&h=314" width="420" /><br />
</a><b> </b><br />
<b>Sri Maharaja Diraja, dalam Hikayat Palembang</b><br />
Dalam Hikayat Palembang, selepas Kedatuan Sriwijaya tepecah akibat
serangan Kerajaan Chola tahun 1025 M, muncul Kerajaan Bukit Siguntang di
wilayah Palimbang. Penguasa Bukit Siguntang dikenal dengan nama
Maharaja Sulan (Raja Segentar Alam).<br />
Maharaja Sulan diperkirakan memerintah pada sekitar tahun 1070an
Masehi, dikemudian hari memeluk Islam atas upaya dakwah Puyang Sungai
Ogan “Wali Putih”, sang Raja kemudian juga dikenali dengan nama Iskandar
Zulqarnain Syah Alam<br />
<br />
(sumber : <a href="https://kanzunqalam.com/2016/11/02/legenda-segentar-alam-raja-muslim-sriwijaya-dari-bukit-siguntang-palembang/">Legenda Segentar Alam, Raja Muslim Sriwijaya dari Bukit Siguntang Palembang ?</a> dan <a href="https://kanzunqalam.com/2017/01/20/misteri-naskah-matari-singa-jaya-himat-dan-penguasa-kuno-bukit-siguntang-pasca-runtuhnya-kedatuan-sriwijaya/">[Misteri] Naskah Matari Singa Jaya Himat, dan Penguasa Kuno Bukit Siguntang pasca runtuhnya Kedatuan Sriwijaya ?</a>).<br />
<br />
Maharaja Sulan memiliki 2 orang anak, bernama Raja Alim dan Raja
Mufti. Sepeninggal Maharaja Sulan, putera beliau Raja Alim
menggantikannya. Setelah beberapa lama memerintah, Raja Alim wafat,
kerabat Istana kemudian mengangkat puteranya Raja Alim II sebagai
penguasa.<br />
Pengangkatan Raja Alim II ini mendapat protes dari pamannya Raja
Mufti, karena dianggap tanpa melalui kesepakatan dalam musyawarah. Dalam
upaya menghindari perang saudara Raja Alim II, bersama para
pendukungnya hijrah ke pedalaman.<br />
<br />
Keberadaan Raja Alim II inilah kemudian dicatat dalam Tambo Alam
Minangkabau, sebagai Bangsawan dari Wangsa Syailendra, yang kemudian
menurunkan para penguasa di negeri Minang.<br />
<b>Sri Maharaja Diraja, Leluhur Lareh Suku Piliang</b><br />
<br />
Berdasarkan Ranji Tambo Alam Minangkabau, yang dibuat oleh Drs. Mid
Jamal, Sri Maharaja Diraja memerintah Kerajaan Pariangan pada masa
1127-1149. Ia tercatat memiliki 3 orang istri, yaitu : Puti Indo Jelita,
Puti Cinto Dunie dan Puti Sidayu.<br />
Dari istrinya Puti Indo Jelito, Sri Maharaja Diraja memiliki putera
Sutan Paduko (Datuk Ketumanggungan), yang kelak menurunkan 8 Suku dalam
Lareh Suku Piliang<br />
<br />
(sumber : <a href="http://www.mail-archive.com/rantaunet@googlegroups.com/msg43335/RanjiTamboMinangkabau.pdf" rel="noopener noreferrer" target="_blank">Tambo Alam Minangkabau</a>).<br />
<a href="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/stempel.jpg"><img alt="stempel" class="aligncenter wp-image-10245" data-attachment-id="10245" data-comments-opened="1" data-image-description="" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":"","orientation":"0"}" data-image-title="stempel" data-large-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/stempel.jpg?w=500" data-medium-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/stempel.jpg?w=420&h=224" data-orig-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/stempel.jpg" data-orig-size="932,498" data-permalink="https://kanzunqalam.com/2017/01/20/misteri-sri-maharaja-diraja-leluhur-masyarakat-minangkabau/stempel/" height="224" src="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/stempel.jpg?w=420&h=224" width="420" /></a><span lang="EN-GB"> </span><br />
<span lang="EN-GB">Bersumber dari Leiden</span><span lang="EN-GB"> University Library <span class="skimlinks-unlinked">Cod.Or</span>. 1745, hal. ii & iii, ditemukan stempel Datuk Ketumanggungan, yang menggunakan aksara arab-melayu (sumber : <a href="http://mantagisme.blogspot.co.id/2007/10/stempel-datuak-katumanggungan-dan.html" rel="noopener noreferrer" target="_blank">stempel minang</a>).</span><br />
<span lang="EN-GB">Disinyalir Datuk Ketumanggungan dan ayahnya Sri
Maharaja Diraja telah beragama Islam, dan hal ini sangat wajar,
mengingat kakek mereka Raja Sulan adalah seorang muslim dengan gelar
“Iskandar Zulqarnain Syah Alam”.</span><br />
<br />
<a href="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/palembang19b.jpg"><img alt="palembang19b" class="aligncenter wp-image-10291" data-attachment-id="10291" data-comments-opened="1" data-image-description="" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":"","orientation":"0"}" data-image-title="palembang19b" data-large-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/palembang19b.jpg?w=500" data-medium-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/palembang19b.jpg?w=420&h=539" data-orig-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/palembang19b.jpg" data-orig-size="1344,1724" data-permalink="https://kanzunqalam.com/2017/01/20/misteri-sri-maharaja-diraja-leluhur-masyarakat-minangkabau/palembang19b/" height="539" src="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/palembang19b.jpg?w=420&h=539" width="420" /><br />
</a>WaLlahu a’lamu bishshawab<br />
<br />
<b>Catatan Penambahan :</b><br />
1. Diagram Time Line, dengan pedoman kepada susunan silsilah, yang dibuat oleh Drs Mid Jamal (<a href="http://www.mail-archive.com/rantaunet@googlegroups.com/msg43335/RanjiTamboMinangkabau.pdf" rel="noopener noreferrer" target="_blank">Link</a>) :<br />
<a href="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/timelinedata11.jpg"><img alt="timelinedata1" class="aligncenter wp-image-10335" data-attachment-id="10335" data-comments-opened="1" data-image-description="" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":"","orientation":"0"}" data-image-title="timelinedata1" data-large-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/timelinedata11.jpg?w=500" data-medium-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/timelinedata11.jpg?w=421&h=477" data-orig-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/timelinedata11.jpg" data-orig-size="774,878" data-permalink="https://kanzunqalam.com/2017/01/22/benang-merah-kekerabatan-600-tahun-dari-sriwijaya-ke-majapahit-sampai-palembang-darussalam/timelinedata1-2/" height="477" src="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/timelinedata11.jpg?w=421&h=477" width="421" /></a><br />
2. Silsilah Kerajaan Melayu, dengan mengambil sumber dari berbagai
daerah, sekaligus merevisi beberapa data silsilah dalam artikel…<br />
<a href="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/silsilahbangsamelayu.jpg"><img alt="" class="aligncenter wp-image-11226" data-attachment-id="11226" data-comments-opened="1" data-image-description="" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":"","orientation":"0"}" data-image-title="silsilahbangsamelayu" data-large-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/silsilahbangsamelayu.jpg?w=500" data-medium-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/silsilahbangsamelayu.jpg?w=449&h=154" data-orig-file="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/silsilahbangsamelayu.jpg" data-orig-size="3264,1124" data-permalink="https://kanzunqalam.com/2017/01/20/misteri-sri-maharaja-diraja-leluhur-masyarakat-minangkabau/silsilahbangsamelayu/" height="154" src="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/silsilahbangsamelayu.jpg?w=449&h=154" width="449" /></a><br />
<a href="https://kanzunqalam.files.wordpress.com/2017/01/timelinedata11.jpg"><br />
</a><br />
<br />
<br />
SUMBER ( https://kanzunqalam.com/2017/01/20/misteri-sri-maharaja-diraja-leluhur-masyarakat-minangkabau/ )muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-25625108476512154932017-02-08T18:18:00.000-08:002017-02-12T18:06:55.621-08:00KERAJAAN - KERAJAAN AWAL DI INDONESIA - NUSANTARAKERAJAAN - KERAJAAN AWAL DI INDONESIA - NUSANTARA<br />
<br />
mari kita mengenal kerajaan kerajaan awal yang lahir setelah zaman es mencair atau di awal abad masehi, untuk memperkaya wawasan dan pengingat akan sejarah masa lampau<br />
<br />
ABAD KE 1 MASEHI<br />
<br />
SUMATERA<br />
1. kerajaan KANDIS ( -1 M s/d 2 M )<br />
2. kerajaan PASUMAYAM KOTO BATU ( 1M - 2M )<br />
3. kerajaan BARUS<br />
<br />
JAWA<br />
1. kerajaan SALAKA NAGARA ( 1M - 2M )<br />
<br />
ABAD KE 2 MASEHI<br />
SUMATERA<br />
1. kerajaan MUARO JAMBI - MELAYU TUA ( 2M - 3M )<br />
2. kerajaan PARIANGAN ( 2M - 3M )<br />
3. kerajaan KOTO ALANG - kandis ( 2M )<br />
4. kerajaan PINANG MASAK - kandis ( 2M )<br />
5. kerajaan KANCIL PUTIH - kandis ( 2M )<br />
<br />
JAWA<br />
1. kerajaan TARUMA NAGARA ( 2M - 4M )<br />
2. kerajaan AGNI ( 2M )<br />
<br />
ABAD KE 3 MASEHI<br />
SUMATERA<br />
1. kerajaan BUNGO SETANGKAI<br />
2. kerajaan DUSUN TUO<br />
3. kerajaan KANTOLI - KUNTALA<br />
4. kerajaan BUKIT BATU PATAH<br />
<br />
KALIMANTAN<br />
1.kerajaan KUTAI<br />
<br />
JAWA<br />
1. kerajaan TARUMA NAGARA<br />2. kerajaan SUNDA<br /><br />
<br />
<br />
<br />
<br />muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-2391398458162800942016-11-15T16:00:00.001-08:002017-05-20T00:38:59.917-07:00MINANGA ( MALAYU ) - SRIWIJAYA - CINA DI ABAD KE 7 MASEHIMINANGA ( MALAYU ) - SRIWIJAYA - CINA DI ABAD KE 7 MASEHI<br />
<br />
perkembangan kerajaan - kerajaan di nusantara selama tenggelamnya ke kaisaran cina begitu banyak dan hampir merata di seluruh nusantara, perdagangan pun kian membaik, perdagangan yang di dominasi oleh para pedagang dari minanga ( maladju - malaju - molouyu - melayu - malaya ) juga pedagang dari malayu sriwijaya memenuhi perairan laut di kawasan cina selatan, selat malaka, sehingga kawasan india, dimana mereka membawa informasi - informasi penting dan juga menyebarkan agama, juga telah terjadi percampuran ras dan suku yang kemudian menjadikan dinamika baru di nusantara, lahirnya suku - suku baru juga berpengaruh akan pertumbuhan kerajaan - kerajaan baru yang ada di nusantara yang bersumber dari suku bangsa malayu.<br />
<br />
bersamaan dengan berdirinya kerajaan SRIWIJAYA di ABAD ke 6 MASEHI,<br />
di selatan sumatera sekarang, dimana saat itu masih tersambungya pulau jawa dan sumatera. berdiri kerajaan AGNI atau kerajaan api yang letaknya di kawasan GUNUNG KRAKATAU sekarang ini.<br />
<br />
BERDIRI JUGA KERAJAAN SALAKA NAGARA yang menjadikan nenek moyang bagi SUKU BANGSA SUNDA<br />
Pendiri Salakanagara, Dewawarman adalah duta keliling, pedagang
sekaligus perantau dari Pallawa, Bharata (India) yang akhirnya menetap
karena menikah dengan puteri penghulu setempat, sedangkan pendiri <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tarumanagara" title="Tarumanagara">Tarumanagara</a>
adalah Maharesi Jayasingawarman, pengungsi dari wilayah Calankayana,
Bharata karena daerahnya dikuasai oleh kerajaan lain. Sementara Kutai
didirikan oleh pengungsi dari Magada, Bharata setelah daerahnya juga
dikuasai oleh kerajaan lain.<br />
Tokoh awal yang berkuasa di sini adalah <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aki_Tirem&action=edit&redlink=1" title="Aki Tirem (halaman belum tersedia)">Aki Tirem</a>. Konon, kota inilah yang disebut <i>Argyre</i> oleh <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ptolemeus" title="Ptolemeus">Ptolemeus</a> dalam tahun <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/150" title="150">150</a>, terletak di daerah <b>Teluk Lada <a class="mw-redirect mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pandeglang" title="Pandeglang">Pandeglang</a></b>.
Adalah Aki Tirem, penghulu atau penguasa kampung setempat yang akhirnya
menjadi mertua Dewawarman ketika puteri Sang Aki Luhur Mulya bernama
Dewi Pwahaci Larasati diperisteri oleh Dewawarman. Hal ini membuat semua
pengikut dan pasukan Dewawarman menikah dengan wanita setempat dan tak
ingin kembali ke kampung halamannya.<br />
Ketika Aki Tirem meninggal, Dewawarman menerima tongkat kekuasaan.
Tahun 130 Masehi ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan dengan nama
Salakanagara (Negeri Perak) beribukota di Rajatapura. Ia menjadi raja
pertama dengan gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapura
Sagara. Beberapa kerajaan kecil di sekitarnya menjadi daerah
kekuasaannya, antara lain Kerajaan Agnynusa (Negeri Api) yang berada di
Pulau Krakatau.<br />
<a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rajatapura&action=edit&redlink=1" title="Rajatapura (halaman belum tersedia)">Rajatapura</a> adalah ibukota Salakanagara yang hingga tahun <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/362" title="362">362</a> menjadi pusat pemerintahan Raja-Raja Dewawarman (dari <b>Dewawarman I - VIII</b>).
Salakanagara berdiri hanya selama 232 tahun, tepatnya dari tahun 130
Masehi hingga tahun 362 Masehi. Raja Dewawarman I sendiri hanya berkuasa
selama 38 tahun dan digantikan anaknya yang menjadi Raja Dewawarman II
dengan gelar Prabu Digwijayakasa Dewawarmanputra. Prabu Dharmawirya
tercatat sebagai Raja Dewawarman VIII atau raja Salakanagara terakhir
hingga tahun 363 karena sejak itu Salakanagara telah menjadi kerajaan
yang berada di bawah kekuasaan Tarumanagara yang didirikan tahun 358
Masehi oleh Maharesi yang berasal dari Calankayana, India bernama
Jayasinghawarman. Pada masa kekuasaan Dewawarman VIII, keadaan ekonomi
penduduknya sangat baik, makmur dan sentosa, sedangkan kehidupan
beragama sangat harmonis.<br />
Sementara <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jayasinghawarman&action=edit&redlink=1" title="Jayasinghawarman (halaman belum tersedia)">Jayasinghawarman</a> pendiri <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tarumanagara" title="Tarumanagara">Tarumanagara</a> adalah menantu Raja <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dewawarman_VIII&action=edit&redlink=1" title="Dewawarman VIII (halaman belum tersedia)">Dewawarman VIII</a>. Ia sendiri seorang Maharesi dari Calankayana di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India">India</a> yang mengungsi ke Nusantara karena daerahnya diserang dan ditaklukkan Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Maurya.<br />
Di kemudian hari setelah Jayasinghawarman mendirikan Tarumanagara,
pusat pemerintahan beralih dari Rajatapura ke Tarumanagara. Salakanagara
kemudian berubah menjadi Kerajaan Daerah.<br />
Memang banyak para ahli yang masih memperdebatkan masalah institusi kerajaan sebelum <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tarumanegara" title="Tarumanegara">Tarumanegara</a> melalui berbagai sumber sejarah seperti berita Cina dan bangsa Eropa atau naskah-naskah Kuna. <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Claudius_Ptolemaeus" title="Claudius Ptolemaeus">Claudius Ptolemaeus</a>, seorang ahli bumi masa Yunani Kuno menyebutkan sebuah negeri bernama <i><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Argyr%C3%A8&action=edit&redlink=1" title="Argyrè (halaman belum tersedia)">Argyrè</a></i> yang terletak di wilayah Timur Jauh. Negeri ini terletak di ujung barat Pulau <i>Iabodio</i> yang selalu dikaitkan dengan <i><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yawadwipa&action=edit&redlink=1" title="Yawadwipa (halaman belum tersedia)">Yawadwipa</a></i> yang kemudian diasumsikan sebagai Jawa. <i>Argyrè</i> sendiri berarti perak yang kemudian ”diterjemahkan” oleh para ahli sebagai Merak.<br />
Kemudian sebuah berita Cina yang berasal dari tahun 132 Mmenyebutkan wilayah <i>Ye-tiao</i> yang sering diartikan sebagai <i>Yawadwipa</i> dengan rajanya <i>Pien</i> yang merupakan lafal Cina dari bahasa <i><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sangsakerta&action=edit&redlink=1" title="Sangsakerta (halaman belum tersedia)">Sangsakerta</a></i> Dewawarman. Namun tidak ada bukti lain yang dapat mengungkap kebenaran dari dua berita asing tersebut.<br />
<br />
dari salaka nagara kemudian menyusul kerajaan TARUMA NAGARA di abad ke 3 masehi dan mulai di kenal di abad ke 4 MASEHI. sebagai sebuah kerajaan besar di kawasan jawa atau jaba ( luar ).<br />
<br />
di kalimantan telah tumbuh pula sebuah kerajaan bernama <b>KUTAI</b> <br />
<b>Kutai Martadipura</b> adalah kerajaan bercorak <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu">Hindu</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Nusantara" title="Nusantara">Nusantara</a> yang memiliki bukti sejarah tertua. Berdiri sekitar <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-4" title="Abad ke-4">abad ke-4</a>. Kerajaan ini terletak di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Muara_Kaman,_Kutai_Kartanegara" title="Muara Kaman, Kutai Kartanegara">Muara Kaman</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Timur" title="Kalimantan Timur">Kalimantan Timur</a>, tepatnya di hulu <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Mahakam" title="Sungai Mahakam">sungai Mahakam</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-2"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kutai#cite_note-2">[2]</a></sup><sup class="reference" id="cite_ref-3"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kutai#cite_note-3">[3]</a></sup>
Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat
ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut.
Tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini dan
memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh. ( di copy dari wikipedia )<br />
<br />
kekuasaan dari KERAJAAN SRIWIJAYA dimasa itu dengan pengaruh BUDHA nya begitu kuat menguasai kawasan nusantara, pengaruhnya hingga di kawasan thailand, siam dan india, dan para prajurit lautnya adalah yang paling di takuti di kawasan asia masa itu.<br />
dan banyak para sastrawan, biksu dan utusan - utusan dari kerajaan - kerajaan lain memasuki kawasan nusantara hanya untuk belajar, bagaimana kerajaan sriwijaya mengembangkan kerajaannya.<br />
dimana dengan ke adaan tenang dan damai, kerajaan sriwijaya telah mampu melahirkan banyak ide - ide pemerintahan dan pendidikan, majunya perdagangan, pertanian dan juga kesusastraan serta agama.. membuat kerajaan sriwijaya makin masyur masa itu.<br />
<br />
berbeda dengan KERAJAAN MINANGA yang dengan ketenangan nya berada di kawasan pedalaman SUMATERA / PULAU PERCA / SWARNABHUMI lebih dapat bertahan dengan kebudayaan hindunya, walaupun sebagian dari kerajaan - kerajaan kecil di pesisir telah banyak terpengaruh dengan agama budha, tetapi mereka masih setia dengan kerajaan MINANGA.<br />
<br />
sementara itu DINASTI TANG di cina telah berhasil menyatukan CINA yang sebelumnya terpecah belah, di bawah kekaisaran TAIZONG cina kembali memperbaiki diri dari kondisi buruk selama ber abad - abad lamanya. lihat di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Tang">dinasti TANG</a><br />
dengan kondisi di abad ke 7 ini membuat para pedagang arab dan parsi sedikit kesulitan berdagang di kawasan nusantara yang di dominasi pedagang ber agama budha.<br />
<br />
sehingga sebuah percobaan penyerangan ke kerajaan SRIWIJAYA yang di lakukan oleh KERAJAAN COLOMANDEL dari india yang ber agama hindu, tidak berhasil mengalahkan SRIWIJAYA masa itu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY-eqbDa8XEf7Aqpxf5dghr7ph2h7lJialx-0yERX9L162hlcjINJfIHtYalC8ZFPbASg4t3B68-IgJPuHP4pOTxW6onRBsooEF9Vn6Ji0e3rA3v2FmQ0FQw50FKRiLQi0Q7Nht9DTtR3D/s1600/gambar-pemandangan-alam-indah-situ-gunung-555x353.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY-eqbDa8XEf7Aqpxf5dghr7ph2h7lJialx-0yERX9L162hlcjINJfIHtYalC8ZFPbASg4t3B68-IgJPuHP4pOTxW6onRBsooEF9Vn6Ji0e3rA3v2FmQ0FQw50FKRiLQi0Q7Nht9DTtR3D/s320/gambar-pemandangan-alam-indah-situ-gunung-555x353.jpg" width="320" /></a></div>
<br />muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-90030431567038666722016-11-13T02:01:00.001-08:002016-11-13T02:01:23.476-08:00KERAJAAN MINANGA SEPENINGGAL DA PUNTA HYANG ABAD KE 6 MASEHIKERAJAAN MINANGA SEPENINGGAL DA PUNTA HYANG ABAD KE 6 MASEHI<br />
<br />
sepeninggal DA PUNTA HYANG ATAU SRI JAYA NACA putra penguasa di kerajaan MINANGA yang bernama SRI JAYA NAGA. berada pada zaman ke emasannya. dimana pada masa itu tiada peperangan yang hebat. rakyat hidup makmur, tenang dan tentram, di situlah para datuk datuk dan raja - raja menyusun undang - undang dan mengembangkan perniagaannya.<br />
<br />
para suku bangsa minanga atau lebih di kenal suku bangsa melayu = meladju.. telah berhasil berdagang hingga hindia dan timur tengah. mereka pulang kembali dengan berbagai barang dagangan yang baru dan juga informasi - informasi baru<br />
<br />
dimana mereka sudah mulai mengenal sebuah agama baru yaitu ISLAM.. yang telah lahir di negeri ARAB.<br />
dan sebagian dari mereka telah ada yang memeluk islam.<br />
<br />
selama kurun waktu 1 abad kerajaan MINANGA tenang dan damai.<br />
<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Lokasi">Lokasi kerajaan MINANGA TAMWAN</span></h2>
Ada beberapa pendapat sejarawan mengenai lokasi Minanga. <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Poerbatjaraka" title="Poerbatjaraka">Poerbatjaraka</a> dan Soekmono berpendapat bahwa Minanga terletak di hulu <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Kampar" title="Sungai Kampar">Sungai Kampar</a>, tepatnya dipertemuan Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri.<sup class="reference" id="cite_ref-Soekmono_4-0"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Minanga#cite_note-Soekmono-4">[4]</a></sup> Poerbatjaraka juga mengatakan bahwa kata <b>Minangatamwan</b> merupakan nama lama dari <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Minang" title="Orang Minang">Minangkabau</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-5"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Minanga#cite_note-5">[5]</a></sup> Dr. Buchari mengemukakan bahwa Minanga berada di hulu <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Inderagiri" title="Sungai Inderagiri">Batang Kuantan</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-Boechari_6-0"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Minanga#cite_note-Boechari-6">[6]</a></sup> Sedangkan Slamet Muljana menyatakan bahwa Minanga berada di hulu <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Batanghari" title="Sungai Batanghari">Sungai Batanghari</a>.<br />
<br />
<br />
kembali ke sejarah cina, setelah kehancuran kekaisaran cina dan cina terbagi menjadi 3 negara,<br />
kerajaan cina yang terkenal sebagai kerajaan perang, tidak lagi mampu melakukan peperangan keluar negara. mereka sibuk berperang sesama mereka.<br />
dan akhirnya dinasti JIN berhasil menyatukan 3 negara tersebut kembali.<br />
dan semasa dinasti JIN berkuasa, telah terjadi perkawinan yang sangat besar antara penguasa kerajaan MINANGA dengan DINASTI JIN masa itu, dan telah melahirkan seorang putra yang mendirikan sebuah kerajaan yang sangat besar yaitu SRIWIJAYA.<br />
<br />
setelah bergantinya dinasti JIN di awal abad ke 7 di tanah nusantara telah banyak bermunculan kerajaan - kerajaan baru<br />
<br />
sementara di cina, dinasti tang menjadi penguasa baru<br />
<b>Dinasti Tang</b> (<a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Tionghoa" title="Bahasa Tionghoa">Tionghoa</a>: <span lang="zh"><a class="extiw" href="https://id.wiktionary.org/wiki/%E5%94%90" title="wikt:唐">唐</a><a class="extiw" href="https://id.wiktionary.org/wiki/%E6%9C%9D" title="wikt:朝">朝</a></span>; <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pinyin" title="Pinyin">Pinyin</a>: <em>Táng Cháo</em>; <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Wade%E2%80%93Giles" title="Wade–Giles">Wade–Giles</a>: T'ang Ch'ao; pertama 618–690 & kedua 705–907), dalam romanisasi <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Wade-Giles" title="Wade-Giles">Wade-Giles</a> ditulis <b>Dinasti T‘ang</b>, adalah salah satu dinasti <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok" title="Tiongkok">Tiongkok</a> yang menggantikan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Sui" title="Dinasti Sui">Dinasti Sui</a> dan mendahului <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Periode_Lima_Dinasti_dan_Sepuluh_Kerajaan" title="Periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan">periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan</a>. Dinasti ini didirikan oleh keluarga <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Li_%28marga%29" title="Li (marga)">Li</a>
(李), yang mengambil alih kekuasaan pada masa kemunduran dan keruntuhan
Sui. Keberlangsungan dinasti ini sempat terganggu saat Maharani <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Wu_Zetian" title="Wu Zetian">Wu Zetian</a>
mengambil alih tahta dan memproklamirkan berdirinya dinasti Zhou Kedua
(690–705), dan menjadi satu-satunya kaisar perempuan dalam sejarah
Tiongkok.<br />
Dinasti Tang, dengan ibukota di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Chang%27an" title="Chang'an">Chang'an</a> (kini <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Xi%27an" title="Xi'an">Xi'an</a>) yang saat itu merupakan kota terpadat di dunia, dianggap sebagai salah satu titik tertinggi dalam sejarah Tiongkok: sebuah <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_keemasan" title="Zaman keemasan">zaman keemasan</a> budaya kosmopolitan. Luas wilayahnya, yang diperoleh melalui kampanye militer penguasa-penguasa awalnya, menyaingi luas <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Han" title="Dinasti Han">dinasti Han</a>. Berdasarkan dua sensus pada abad ke-7 dan abad ke-8, catatan-catatan Tang memperkirakan jumlah penduduk sekitar 50 juta jiwa.<sup class="reference" id="cite_ref-FOOTNOTEEbreyWalthallPalais200691_2-0"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Tang#cite_note-FOOTNOTEEbreyWalthallPalais200691-2">[2]</a></sup><sup class="reference" id="cite_ref-FOOTNOTEEbrey1999111.2C_141_3-0"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Tang#cite_note-FOOTNOTEEbrey1999111.2C_141-3">[3]</a></sup>
Pada abad ke-9, karena pemerintah pusat sedang mengalami kejatuhan dan
tidak dapat mengadakan sensus yang akurat, diperkirakan jumlah penduduk
Tang tercatat sekitar 80 juta jiwa.<sup class="reference" id="cite_ref-FOOTNOTEDu199837_4-0"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Tang#cite_note-FOOTNOTEDu199837-4">[4]</a></sup><sup class="reference" id="cite_ref-FOOTNOTEFairbankGoldman2006106_5-0"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Tang#cite_note-FOOTNOTEFairbankGoldman2006106-5">[5]</a></sup><sup class="reference" id="cite_ref-6"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Tang#cite_note-6">[a]</a></sup>
Dengan jumlah penduduk yang besar, dinasti ini dapat mengumpulkan para
ahli dan ratusan ribu tentara untuk melawan kekuatan-kekuatan nomaden
yang mendominasi <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Dalam" title="Asia Dalam">Asia Dalam</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jalur_Sutra" title="Jalur Sutra">Jalur Sutra</a>.
Berbagai kerajaan dan negara membayar upeti kepada Tang, sementara Tang
juga menaklukkan atau menundukkan beberapa wilayah yang dikendalikan
secara tidak langsung melalui sistem protektorat. Selain hegemoni
politik, pengaruh budaya Tang juga terasa kuat di negara-negara tetangga
seperti <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Korea" title="Korea">Korea</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a>, dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam" title="Vietnam">Vietnam</a>.<br />
Periode Tang pada umumnya merupakan periode kemajuan dan stabilitas, kecuali saat <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_An_Lushan" title="Pemberontakan An Lushan">Pemberontakan An Lushan</a>
dan kemunduran otoritas pusat pada masa akhir dinasti ini. Seperti
Dinasti Sui, Dinasti Tang memiliki sistem perekrutan pegawai negeri
melalui ujian masuk standar. Tatanan ini terganggu oleh kemunculan
gubernur-gubernur militer regional yang disebut <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jiedushi" title="Jiedushi">jiedushi</a> pada abad ke-9. Sementara itu, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Tiongkok" title="Budaya Tiongkok">budaya Tiongkok</a> berkembang dan semakin matang pada masa Tang; masa ini juga dianggap sebagai masa terbesar untuk <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Puisi_Tiongkok" title="Puisi Tiongkok">puisi Tiongkok</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-FOOTNOTEYu199873.E2.80.9387_7-0"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Tang#cite_note-FOOTNOTEYu199873.E2.80.9387-7">[6]</a></sup> Dua dari penyair terkenal Tiongkok, <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Li_Bai" title="Li Bai">Li Bai</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Du_Fu" title="Du Fu">Du Fu</a>, berasal dari masa ini, dan juga berbagai pelukis terkenal seperti <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Han_Gan" title="Han Gan">Han Gan</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Zhang_Xuan" title="Zhang Xuan">Zhang Xuan</a>, dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Zhou_Fang_%28Dinasti_Tang%29" title="Zhou Fang (Dinasti Tang)">Zhou Fang</a>. Selain itu, terdapat berbagai <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Historiografi_Tiongkok&action=edit&redlink=1" title="Historiografi Tiongkok (halaman belum tersedia)">sastra sejarah</a> yang disusun oleh para ahli, dan juga ensiklopedia dan karya geografi.<br />
Terdapat berbagai inovasi penting pada masa Dinasti Tang, seperti perkembangan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Percetakan_blok_kayu&action=edit&redlink=1" title="Percetakan blok kayu (halaman belum tersedia)">percetakan blok kayu</a>. <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Buddhisme" title="Buddhisme">Buddhisme</a> pada masa ini berpengaruh besar terhadap budaya Tiongkok, dan <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Buddhisme_Tiongkok" title="Buddhisme Tiongkok">sekte-sekte Buddhisme Tiongkok</a>
terus berkembang. Namun, Buddhisme nantinya akan ditindas oleh negara,
sehingga pengaruhnya menurun. Meskipun dinasti dan pemerintah pusat
mengalami kemunduran pada abad ke-9, seni dan budaya tetap berkembang.
Walaupun pemerintah pusat yang melemah tidak lagi dapat mengatur
ekonomi, perdagangan masih tetap berjalan.<br />
<br />
<br />
muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-28406899662089851642016-05-09T16:19:00.001-07:002016-05-09T16:19:13.956-07:00SRIWIJAYA NEGARA BAHARISRIWIJAYA NEGARA BAHARI<br />
<br />
dari beberapa literatur dan informasi, kerajaan sriwijaya menjadi satu satunya kerajaan yang paling masyur di abad ke 6 hingga ke 7 masehi di nusantara, ia berjaya menaklukan dan menyatukan kerajaan - kerajaan di jawa dan sumatera serta kalimantan masa itu, begitu juga hingga ke sulawesi dan sulu serta kerajaan kecil di daerah timur<br />
<br />
<img alt="" class="irc_mi iJJ2gs8c0VDw-pQOPx8XEepE" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuGoWmDFu4V9uVIHwlz7AGnAz7Q72Vv5GekQL67BZOPQrXFnUX1ePs_5fDuW8xciRQAk6OiffHhQEv4PeqSV09yCFeWBNd1FZ3m3S9OBKIIr9Z0AeMf1WlaxNW3ZBDRkr0aGFXlhjYijtx/s400/Sejarah-Kerajaan-Sriwijaya.jpg" style="margin-top: 46px;" width="400" /><br />
<br />
<br />
kekuatannya terletak pada tentara lautnya yang gagah berani, di dukung oleh tentara - tentara yang berasala dari tanah melayu / moloyu / malaju, menguasai posisi strategis di selat malaka, perairan laut jawa, selat sunda pantai barat sumatera, hingga ke laut cina selatan<br />
<img alt="" class="irc_mi iJJ2gs8c0VDw-pQOPx8XEepE" height="199" src="http://www.donisetyawan.com/wp-content/uploads/2016/03/sriwijaya.jpg" style="margin-top: 39px;" width="400" /><br />
<br />
<img alt="" class="irc_mi iJJ2gs8c0VDw-pQOPx8XEepE" height="213" src="https://donipengalaman9.files.wordpress.com/2014/09/prasasti_kedukan_bukit.jpg" style="margin-top: 43px;" width="400" /><br />
<br />
<br />
<img alt="" class="irc_mi iJJ2gs8c0VDw-pQOPx8XEepE" height="224" src="http://www.wacananusantara.org/wp-content/uploads/2015/10/WN_SriwijayaBuddha.jpg" style="margin-top: 0px;" width="400" /><br />
<br />
kejayaannya di tanah sumatera berkibar hingga abad ke 8 masehi dimana di tandai dengan di pindahkannya pusat pemerintahan ke jawa tengah, menggantikan kekuasaan dinasti sanjaya dengan DINASTI SAYLENDRA pada masa pemerintahan SRI MAHARAJA pada tahun 775 M, setelah ia berhasil menaklukan kamboja<br />
<br />
<br />muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-71088023091996228182016-04-29T10:30:00.001-07:002017-02-08T17:28:27.052-08:00KERAJAAN SRIWIJAYA - MASA KEEMASANKERAJAAN SRIWIJAYA DI MASA KE EMASAN<br />
<br />
mari kita mulai mengenal raja raja di kerajaan sriwijaya dari awal hingga ke hancurannya.<br />
<blockquote class="tr_bq">
<ol>
<li>Dapunta Hyang Sri Jayanasa</li>
<li>Sri Indravarman</li>
<li>Rudra Vikraman</li>
<li>Maharaja WisnuDharmmatunggadewa </li>
<li>Dharanindra Sanggramadhananjaya</li>
<li>Samaragrawira</li>
<li>Samaratungga</li>
<li>Balaputradewa</li>
<li>Sri UdayadityavarmanSe-li-hou-ta-hia-li-tan</li>
<li>Hie-tche (Haji)</li>
<li>Sri CudamanivarmadevaSe-li-chu-la-wu-ni-fu-ma-tian-hwa</li>
<li>Sri MaravijayottunggaSe-li-ma-la-pi</li>
<li>Sumatrabhumi</li>
<li>Sangramavijayottungga</li>
<li>Rajendra Dewa KulottunggaTi-hua-ka-lo</li>
<li>Rajendra II</li>
<li>Rajendra III</li>
<li>Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa</li>
<li>Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa</li>
<li>Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa.</li>
</ol>
</blockquote>
<br />
<div style="text-align: justify;">
di awal pendirian kerajaan sriwijaya,</div>
<div style="text-align: justify;">
sri jaya nasa ( JAYA NACA ) putra dari sri jayanaga penguasa kerajaan MINANGA TAMWAN, dengan di hadiahi 20.000 tentara / pengawal ia di dampingi seorang penasehat yang sangat bijaksana PHU / MPHU HYANG BATARA yang ber agama hindu namun sangat menyayangi dirinya, memberi nasihat agar dirinya memulai perjalanan sepiritual terlebih dahulu dengan menuju CANDI MUARA TAKUS, untuk meminta ijin kepada para leluhur budha sebagai kepercayaan san jaya nasa, maka berangkatlah mereka menuju CANDI MUARA TAKUS di daerah kampar dari istana kerajaan MINANGA TAMWAN, yang ebrada di daerah MUARO JAMBI di daerah BANGKO sekarang ini, </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ada sekitar 10 tahun sri jayanasa di muara takus memperdalam ilmu bathin dan ilmu tentang ketata negaraan yang mereka pelajari dari biksu biksu budha yang bertapa di muara takus.</div>
<div style="text-align: justify;">
untuk menghormati keberadaan candi tersebut, sang jaya nasa kemudian mendirikan istana kerajaannya, dan memulai sebuah pemerintahan kecil di sana, karena pada saat itu kawasan candi muara takus bukan wilayah kekuasaan minanga tamwan, namun setelah 10 tahun berselang ia merasa ibu kota kerajaannya tidak bisa berkembang karena lalu lintas perdagangan begitu jauh, kemudian sri jaya nasa yang kemudian mendapatkan gelar MPU HYANG JAYANASA atau DAMPU / DOMPU TA HYANG JAYA NASA. </div>
<div style="text-align: justify;">
maka berangkatlah ia menuju GUNUNG MAHAMERU / MARAPI untuk mengunjungi MAMAKnya DATUK TEMENGGUNG 2 dan DATUK PERPATIH 2 meohon ijin untuk perjalanan selanjutnya. di tengah perjalanan mereka beristirahat dan mendirikan sebuah WIHARA / BIHARA yang nantinya tempat ini di kenal sebagai BIARO / BIARA / BIHARA. berada di daerah agam berdekatan dengan bukittinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
setelah mendapatkan restu ia menyusuri kembali kota asalnya dan berpamitan kembali kepada ayah bundanya yang berada di MINANGA TAMWAN, dan melanjutkan perjalanan menuju ke pantai TIMUR. </div>
<div style="text-align: justify;">
mpu hyang BATARA memberinya nasehat untuk memasuki sebuah aliran sungai yang sangat besar dan dalam yaitu SUNGAI MUSI di daerah palembang, dan di sana pasukannya di hadang oleh beberapa perampok yang kemudian mereka takluk dan tunduk dengan DA PUNTA HYANG untuk menjadi pengikutnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
akhirnya mereka menemukan sebuah tanah yang cukup tinggi seperti mengapung terlihat dari jauh atau di sebut juga SIGUNTANG, suatu tanjung yang berada di tepian sungai MUSI, akhirnya SRI JAYA NASA menetapkan untuk ber istirahat di sana dan mendirikan camp untuk para prajuritnya, lambat laun tempat itu menjadi sangat ramai, lalu lintas sungai menjadi lancar karena para perampok tidak lagi melakukan ke jahatan, sehingga tempat baru itu menjadi persinggahan para pedagang yang di kenal dengan bangsa MELADJU yang nantinya di kenal sebagai bangsa MELAYU. dengan kondisi itu, SRI JAYA NASA sang DAPUNTA HYANG membangun kota dan ibu kotanya di sana, dan memberi nama kerajaan itu dengan sebutan SIGUNTANG MAHAMERU yang ber arti sebuah kerajaan di tanah SIGUNTANG yang penguasanya berasal dari MAHAMERU ( keturunan kerajaan marapi ).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DAPUNTA HYANG SRI JAYA NASA menjadi raja pertamanya, dan mulai melakukan penaklukan - penaklukan kerajaan - kerajaan kecil yang semula mengganggu ketentraman kerajaannya, dan kemudian membuat juga sekutu - sekutu dengan kerajaan di pedalaman yang di kenal dengan kerajaan SKALA BRAK yang mendiami kawasan DANAU RANAU, dengan demikian kerajaan SIGUNTANG menjadi satu satunya kerajaan terkuat di daerah palembang masa itu. dan akhirnya ia memulai meluaskan wilayahnya hingga menjelang abad ke 7 masehi. sehingga ia wafat dan di gantikan oleh puteranya, SRI INDRA YARMAN nama yang di pengaruhi oleh pengaruh hindu, yang merupakan nama pemberian dari MPHU BATHARA.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
dan kemudian nama SIGUNTANG MAHA MERU bertukar menjadi SRIWIJAYA yang ber arti CAHAYA KEMENANGAN atau kemengangan GEMILANG. dan menjadikan sriwijaya sebagai pusat perdagangan di daerah nusantara waktu itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
dimana kerajaan SALAKA NAGARA di daerah GUNUNG SALAK pun telah takluk di bawah kekuasaan SRIWIJAYA kemudian KERAJAAN AGNI yaitu kerajaan yang berdiri di daerah gunung krakatau sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
dan banyak lagi kerajaan - kerajaan yang menjadi jajahan dari sriwijaya. di abad ke 6 masehi hingga ke 7 masehi SRIWIJAYA menjadi pusat perdagangan dan pusat penyebaran agama budha di tanah sumatera masa itu.<br />
<br />
Catatan :<br />
pada beberapa tulisan di wikipedia menyatakan bahwa : Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, pada tahun 682 Dapunta Hyang
bertolak dari Minanga dengan membawa 20.000 tentara lalu mendirikan
Kerajaan Sriwijaya. Ekspedisi ini juga bertujuan untuk memindahkan pusat kerajaan dari Minanga di pedalaman ke daerah yang strategis di tepi laut.<br />
<br />
menyatakan pula bahwa kerajaan MINANGA TAMWAN adalah kerajaan asal pendiri kerajaan sriwijaya dengan catatan sebagai berikut :<br />
Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, pada tahun 682 Dapunta Hyang
bertolak dari Minanga dengan membawa 20.000 tentara lalu mendirikan
Kerajaan Sriwijaya.<sup> </sup>Ekspedisi ini juga bertujuan untuk memindahkan pusat kerajaan dari Minanga di pedalaman ke daerah yang strategis di tepi laut.<sup> </sup><br />
<br />
<sup>sebbagai sumber catatan adalah :</sup><br />
Dari Prasasti Kedukan Bukit, disebutkan bahwa <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dapunta_Hyang" title="Dapunta Hyang">Dapunta Hyang</a> pendiri <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya" title="Sriwijaya">Sriwijaya</a> bertolak dari Minanga, dengan membawa puluhan ribu tentara lengkap dengan perbekalan<sup class="reference" id="cite_ref-2"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Minanga#cite_note-2">[2]</a></sup>. Berita tentang Kerajaan Melayu ini juga disebut dalam catatan perjalanan Pendeta <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/I_Tsing" title="I Tsing">I-tsing</a> atau I Ching (義淨; pinyin Yì Jìng) (634-713) identik dengan kerajaan ini<sup class="reference" id="cite_ref-3"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Minanga#cite_note-3">[3]</a></sup>.<br />
Selain dari berita buku <i>T'ang-Hui-Yao</i>, dari buku <i>Tse-fu-yuan-kuei</i> pada masa <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Song" title="Dinasti Song">Dinasti Song</a> yang dibuat atas dasar sejarah lama oleh <i>Wang-ch'in-jo</i> dan <i>Yang I</i> antara tahun 1005 dan 1013, juga menceritakan adanya utusan dari Kerajaan Melayu datang ke Cina antara tahun 644 dan 645<sup> </sup><br />
<br />
<sup> pendapat penulis,</sup><br />
<sup>saya berpendapat bahwa prasati kedukan bukit di buat setelah berdirinya kerajaan SRIWIJAYA, dan telah tertata nya pemerintahan serta berjalannya pemerintahan maka barulah prasasti ini di buat sebagai pengingat atau tanda, bahwa sri paduka DA PUNTA HYANG datang dari kerajaan minanga, dan berhasil mendirikan kerajaannya, yaitu SRIWIJAYA</sup> </div>
muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-43151129655204854552015-11-21T19:04:00.000-08:002016-04-07T03:06:11.771-07:00LAHIRNYA KERAJAAN SRIWIJAYA<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><b>LAHIRNYA KERAJAAN SRI WIJAYA</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><img alt="" class="irc_mi" height="278" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/75/Candi_Gumpung_Muarojambi.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 13px;" title="pesona jejak wisata" width="400" /></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">KERAJAAN SRIWIJAYA</span></b></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><b> </b></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">kisah sebelumnya menceritakan bahwa <b>PU HYANG JAYA NASA</b> menemukan lokasi yang baik untuk mendirikan kerajaan yaitu di sebuah <b>BUKIT</b> bernama <b>BUKIT SIGUNTANG</b>. </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Bersama pasukan dan pengawal serta penduduk - penduduk desa yang ada di sekitar bukit siguntang dan rakyat - rakyat kerajaan -kerajaan kecil yang telah takluk dan bersumpah setia kemudian membangun istana kerajaan di bukit siguntang. pembangunan istana di buat dari campuran tanah liat, pasir dan beberapa bahan lainnya yang banyak di temukan di kawasan itu, bahan - bahan batuan sangat minim sekali di sebabkan kawasan itu adalah kawasan endapan yang telah muncul sebagai daratan baru yang luas dan subur.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">maka pada <b>ABAD KE 5M</b> berdiri sebuah kerajaan baru di sebelah selatan kerajaan <b>MINANGA</b> dan tidak banyak yang mengetahui hubungan keduanya begitu erat, dimana masing - masing raja adalah ke terikatan antara ayah dan anak.</span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><img class="irc_mi" src="http://disbudpar.jambiprov.go.id/admin/fileku/Image/candi%20gedong%20%28FILEminimizer%29.jpg" height="314" style="margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px;" width="400" /></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>peninggalan kerajaan sriwijaya</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">lalu timbul pertanyaan kenapa bukan <b>PU HYANG JAYA NASA</b> / <b>DA PUNTA HYANG</b> yang menggantikan ayahnya menjadi<b> RAJA </b>di <b>MINANGA</b> menggantikan <b>SRI MAHARAJA JAYA</b> <b>NAGA</b> ? jawabannya adalah sejak jaman <b>DATUK KATUMANGGUNGAN DAN PERPATIH 1 </b>memulai menyusun undang - undang adat telah di tetapkan yang menggantikan atau mengambil gelar datuk atau raja adalah <b>KEMENAKAN</b> yang di pilih sesuai aturan dan ketetapan adat yang telah di susun sedemikian rupa. dengan menghormati aturan adat yang telah ada inilah kemudian <b>SRI JAYANAGA</b> memerintahkan putranya untuk mencari dan membangun sebuah kerajaan baru untuk dirinya menjadi raja di sana dan di saat itu <b>DARATAN BARU</b> telah mulai bermunculan dan hutan - hutan yang lebat dan luas dengan segala isinya telah mulai banyak di bicarakan.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">demikianlah akhirnya <b>PU HYANG JAYA NACA</b> / <b>JAYA NASA</b> yang ibunya dari daratan cina dan ber agama budha meninggalkan kerajaan <b>MINANGA TAMWAN</b> yang ber agama <span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">hindu</span> ( lihat catatan tambo yang mengisahkan <b>DATU SRI MAHARAJA DIRAJA</b> yang merupakan keturunan <b>ISKANDAR ZULKARNAEN</b></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">kerajaan <b>MINANGA</b> sebuah kerajaan besar yang menerima setiap agama - agama baru yang masuk dengan mengutamakan kedamaian, dimana keragaman agama dan suku bangsa telah menjadikan<b> KERAJAAN MINANGA TAMWAN</b> menjadi kerajaan majemuk dengan agama <b>HINDU BUDHA</b> sebagai agama terbanyak saat itu.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"> </span></span><img class="irc_mi" src="http://www.wego.co.id/berita/wp-content/uploads/2012/09/kompleks-candi-muaro-jambi-2.jpeg" height="237" style="margin-top: 30px;" width="400" /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">MAKA dengan <b>DA PUNTA HYANG</b> menemukan <b>BUKIT SEGUNTANG</b> sebagai tempat di bangunnya kerajaan ia kemudian memberi nama kerajaan dengan nama <b>SRIVIJAYA</b> /<b>SRIWIJAYA</b> nama ini di ambil dari bahasa sansekerta yang banyak di kuasai masyarakat masa itu yang memiliki arti : <b>SRI</b> = <b>CAHAYA dan WIJAYA</b> = <b>KEMENANGAN</b> </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"> </span></span><img class="irc_mi" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6_G8yfKg0D8yxOXmf8fzEz-oICggLWeeQcAaR7DnUjuiHc0ucgpcAmFGgR_JoL-D8dxYk2PJld9PX6XeCDFDHIeW_wP-GWeHE1rXpR42tcZnuM729MrhJ6dLrrG67R39UAjsUdGbLtbs/s400/01.jpg" style="margin-top: 15px;" width="400" /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">nama ini sebenarnya mulai di kenal pada pertengahan antara abad ke 5 dan 6 masehi, sebelumnya <b>SRI JAYANASA</b> sendiri memberi nama dengan nama <b>KERAJAAN SIGUNTANG - MAHAMERU</b> yang memiliki makna kerajaan yang didirikan oleh raja keturunan dari kerajaan mahameru atau marapi. </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">dan setiap pergerakan perluasan wilayah nya di pesisir selatan sumatera hingga ke tanah <b>JAVA</b> / <b>JABA</b> atau <b>JAWA</b> selalu mendapatkan kemenangan kemudian ramai orang menyebut kerajaan ini sebagai <b>KERAJAAN SRI WIJAYA</b> </span><b> </b></span></div>
muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-74713211671791588112015-11-02T17:51:00.000-08:002016-03-05T00:13:49.953-08:00SUKU KURAI DI BUKITTINGGI<br />
<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr align="left" valign="top"><td width="3"><br /></td>
<td colspan="2"><table bgcolor="ff8822" border="0" cellpadding="1" cellspacing="0" style="width: 100%px;"> <tbody>
<tr>
<td width="100%"><table bgcolor="ffffcc" border="0" cellpadding="3" cellspacing="0" style="width: 100%px;"> <tbody>
<tr>
<td style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>SUKU KURAI DI BUKITTINGGI</b></span></td>
<td align="right"><span style="font-family: "arial" , "helvetica";"> <b>
<a href="http://help.yahoo.com/help/us/groups/messages">
</a></b> </span>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 100%px;"> <tbody>
<tr valign="bottom"><td><table style="width: 100%px;"><tbody>
<tr>
<td valign="bottom"><span style="font-family: "arial" , "helvetica";">
</span></td>
<td align="right" valign="bottom"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr valign="middle">
<td nowrap="nowrap"><input name="query" size="20" type="text" /> </td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
</tbody></table>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr valign="bottom"><td><table style="width: 100%px;"><tbody>
<tr><td align="right" valign="bottom"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr valign="middle"><td nowrap="nowrap"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
<tr valign="middle"><td><table bgcolor="ff9966" border="0" cellpadding="3" cellspacing="0" style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr bgcolor="ff9966">
<td bgcolor="ff9966" nowrap="nowrap" valign="middle" width="1%"><br /></td>
<td style="text-align: center;">MARI MENGENAL LEBIH BANYAK SUKU SUKU DI MINANGKABAU</td>
<td align="right"><br /></td>
<td align="right" nowrap="nowrap" valign="middle"><br /></td>
<td nowrap="nowrap"><br /></td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
</tbody></table>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr valign="middle"><td><table bgcolor="ff9966" border="0" cellpadding="3" cellspacing="0" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr bgcolor="ff9966"><td nowrap="nowrap"></td>
</tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr valign="top"><td valign="top" width="100%"><br /></td></tr>
<tr align="left" valign="top"><td align="left" valign="top" width="100%"><table align="right" cellpadding="10"><tbody>
<tr><td><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td align="center"><br /></td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: xx-small;">Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.</span></div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tulisan ini saya copy dari <b>TAMBO RANG KURAI</b> tulisan St Batuah, sebagai tambahan informasi yang masih minim tentang sejarah dan bagaimana awal mula rang kurai mendiami kawasan bukittinggi.</span></div>
<div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">#credit untuk St Batuah</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><b>Tambo (sejarah) Kurai Lima Jorong - Bukittinggi</b></span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Berdasarkan penuturan <b>Dt. Saribasa</b> yang bersumber
pula dari <b>Dt. Mangulak Basa</b> dan kemudian ditulis oleh <b>Dt. Rangkayo Tuo</b>,
disebutkan bahwa yang mula-mula datang untuk bermukim di Kurai Limo
Jorong adalah dua rombongan yang datang dari Pariangan Padang Panjang.
Kedua rombongan itu yang berjumlah kurang aso saratuih (+100) orang,
mula-mula menuju Tanjung Alam dalam Nagari Sungai Tarap, sesudah itu
terus menuju ke suatu tempat yang bernama Padang Kurai. Disini rombongan
itu kemudian terbagi dua, yaitu Rombongan Pertama menuju ke Tanjung
Lasi dan Rombongan Kedua menuju ke Biaro Gadang.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Rombongan pertama, yang dikepalai oleh Bandaharo nan
Bangkah, dari Tanjung Lasi terus ke Kubang Putih, kemudian terus ke
hilir, berhenti di suatu tempat yang dinamai Gurun Lawik (daerah Kubu
Tinggi sekarang dalam Jorong Tigo Baleh). Selanjutnya perjalanan
diteruskan melalui Babeloan, berbelok ke Puhun (Barat) dan sampailah di
suatu tempat yang kemudian diputuskan untuk bermukim di situ. Tempat itu
oleh Bandaharo nan Bangkah dinamai Koto Jolong (Pakan Labuah sekarang,
dalam Jorong Tigo Baleh). Rombongan yang datang dari arah Mudik
(Selatan) ini adalah rombongan yang pertama yang sampai di Kurai Limo
Jorong.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Rombongan kedua dipimpin oleh Rajo Bagombak gelar
Yang Pituan Bagonjong. Ibunda Yang Pituan Bagonjong bernama Puti Ganggo
Hati dan adiknya bernama Puti Gumala Ratna Dewi juga ikut dalam
rombongan. Dari Biaro Gadang, yaitu dari arah Ujung (Timur), rombongan
ini kemudian menuju ke suatu tempat yang dinamai Pautan Kudo (daerah
persawahan di Parit Putus sekarang ini dan menjadi pusaka turun temurun
Yang Dipituan Bagonjong), yaitu tempat dimana Yang Pituan Bagonjong
menambatkan kudanya untuk beristirahat terlebih dahulu. Kemudian
perjalanan diteruskan menuju ke suatu tempat yang dinamai Koto Katiak
dan akhirnya sampai juga di Koto Jolong.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Setelah kedua rombongan berkumpul kembali maka
terasa tempat permukiman tidak mencukupi untuk semua anggota rombongan,
sehingga perlu diadakan musyawarah untuk bermufakat tentang
pengembangannya. Dicapailah kata mufakat untuk membuat sebuah
perkampungan lagi di sebelah Hilir (Utara) yang kemudian diberi nama
Gobah Balai Banyak (Balai Banyak sekarang, dalam Jorong Tigo Baleh).
Perkampungan ini dibatasi parit di sebelah Ujung (Timur) yang dinamai
Parit Tarantang (Parik Antang sekarang, dalam Jorong Tigo Baleh) dan
parit di sebelah Puhun (Barat) yang dinamai Parit Tuo (Tambuo sekarang).</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Setelah beberapa lama kemudian diadakan lagi mufakat
untuk memilih dan mengangkat beberapa orang menjadi Tuo-tuo yang akan
mengurus kedua rombongan itu sehari-harinya. Hasil mufakat menetapkan
sejumlah 13 orang yang disebut Pangka Tuo, yaitu 6 orang untuk
ditempatkan di Hilir (Utara) dan 7 orang untuk ditempat-kan di sebelah
Mudik (Selatan) dan masing-masingnya diberi gelar Datuak. Semua Pangka
Tuo tersebut adalah saadaik salimbago (berada dalam satu kelembagaan)
yang disebut Panghulu Nan Tigo Baleh. Dari nama kelembagaan tersebut
maka daerah pemukiman itu kemudian diberi nama Tigo Baleh (Tiga Belas).</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Adapun 6 orang Pangka Tuo yang di Hilir (Urang Nan Anam) adalah:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> Dt. Gunung Ameh / Dt. Indo Kayo</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> Dt. Mangkudun</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> Dt. Panduko Sati</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> Dt. Sikampuang</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> Dt. Mangulak Basa</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> Dt. Sari Basa</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> Dt. Rangkayo Basa</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> Dt. Nan Adua</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> Dt. Mantiko Basa / Dt. Kapalo Koto</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> Dt. Asa Dahulu</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> Dt. Maruhun</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> Dt. Pado Batuah</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> Dt. Dunia Basa</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 2. Suku Pisang</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 3. Suku Sikumbang</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 4. Suku Jambak</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 5. Suku Tanjuang</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 6. Suku Salayan</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 7. Suku Simabua</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 8. Suku Koto</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 9. Suku Malayu</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 2. Jorong Guguk Panjang</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 3. Jorong Koto Salayan</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 4. Jorong Tigo Baleh</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 5. Jorong Aur Birugo</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Dadok Putiah suku Pisang</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Majo Labiah suku Sikumbang</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Barbangso suku Tanjuang</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Kampuang Dalam suku Koto</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Kuniang suku Guci</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Nan Gamuak suku Salayan</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Pangulu Basa suku Jambak</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Majo Sati suku Tanjuang</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Subaliak Langik suku Guci</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Sunguik Ameh suku Pisang</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Tan Ameh suku Jambak</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Malayau Basa suku Simabua</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Indo Kayo Labiah suku Pisang</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Rangkayo Basa suku Sikumbang</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> - Dt. Nan Adua suku Koto</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> "Manti nan Sambilan" atau sekarang disebut <i>Panghulu nan Sambilan</i> "Dubalang nan Duo Baleh" atau sekarang disebut <i>Panghulu nan Duo Baleh</i></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 2. Penghulu Pucuak nan Sambilan</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 3. Penghulu Pucuak nan Duo Baleh</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 4. Empat penghulu yang dianggap termasuk Nan Duo Baleh atau Nan Duo Puluah Anam.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 5. Ninik Mamak Pangka Tuo Nagari</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 6. Ninik Mamak Pangka Tuo Kampuang</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 7. Ninik Mamak Pangka Tuo Kubu</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 8. Ninik Mamak Pangka Tuo Hindu</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><u>Pucuak Nan Balimo</u></span><br /><u><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Panghulu Pucuak Nan Sambilan</span></u><br /><u><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Panghulu Pucuak Nan Duobaleh</span></u><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Malaka, Dt. Panghulu Basa, Dt. Rangkayo Basa dan Dt. Simajo nan Panjang juga disebut Basa Ampek Balai.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: xx-small;"><u>Acara Adat Mendirikan Panghulu</u></span></span><br />
</div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Sedangkan 7 orang Pangka Tuo yang di Mudiak (Urang Nan Tujuah) adalah:</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Sebutan Urang Nan Anam dan Urang Nan Tujuah sampai
sekarang masih tetap dipakai untuk menunjukan keutamaan gelar
kepenghuluan yang bersangkutan sebagai gelar pusaka yang diwarisi dari
Tuo-tuo yang mula-mula datang bermukim di Kurai Limo Jorong, terutama
dalam mengatur posisi duduk dalam pertemuan adat (Lihat "Acara Adat
Mendirikan Penghulu").</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Sesuai ketentuan di ranah Minang pada umumnya,
perkawinan hanya diperbolehkan antar suku, sedangkan kesukuan ditentukan
berdasarkan garis keturunan ibu. Jumlah suku seluruhnya ada 9 suku
yaitu:</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 1. Suku Guci</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Dari hasil perkawinan antar suku tersebut, para
pemukim di Tigo Baleh mempunyai keturunan yang makin lama makin banyak.
Pemukiman yang semula hanya di dua tempat, yaitu Pakan Labuah dan Balai
Banyak, meluas mulai dari daerah Parak Congkak, Ikua Labuah sampai ke
Kapalo Koto. Akhirnya dalam Kerapatan Adat yang diadakan di Parak
Congkak diputuskan untuk memindahkan sebagian pemukim menyeberangi parit
Tambuo ke sebelah Puhun (Barat), untuk membuka tempat-tempat pemukiman
baru. </span></div>
<div>
</div>
<div>
<u><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><i><b>Sistem Pemerintahan Menurut Adat Kurai Limo Jorong</b></i></span></u></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Seluruh daerah pemukiman, termasuk Tigo Baleh,
kemudian diberi nama Kurai dan dibagi menjadi 5 bagian, masing-masing
disebut Jorong atau Nagari (sehingga disebut juga Kurai Limo Jorong).
Kelima jorong tersebut masing-masing kemudian diberi nama:</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 1. Jorong Mandiangin</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Dalam Kerapatan Adat tersebut juga diputuskan bahwa
tatkala sebagian dari Panghulu nan Tigo Baleh akan meninggalkan Tigo
Baleh maka kelembagaan tersebut terbagi menjadi 2 bagian yaitu <i>Panghulu nan Tigo Baleh di Dalam</i> dan <i>Panghulu nan Tigo Baleh di Lua</i>. </span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><u>Panghulu Nan Tigo Baleh di Dalam</u> adalah
sebagian aggota Panghulu nan Tigo Baleh yang tetap tinggal di Tigo Baleh
ditambah dengan beberapa orang Tuo-tuo sebagai penghulu yang baru,
semuanya berjumlah 14 orang. Sedangkan <u>Panghulu Tigo Baleh di Lua</u>
adalah sebagian anggota Panghulu nan Tigo Baleh yang meninggalkan Tigo
Baleh, ditambah dengan beberapa orang Tuo-tuo sebagai penghulu yang
baru, yang ikut pindah ke jorong-jorong yang lainnya, semuanya berjumlah
12 orang.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Selanjutnya dalam setiap Jorong diangkat masing-masing 4 orang <i>Pangka Tuo Nagari</i> yang secara kelembagaannya seluruhnya disebut <u>Panghulu nan Duopuluah</u> sebagai berikut:</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><b> </b>1. <u>Jorong Mandiangin</u> - Dt. Malako Basa suku Pisang</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 2. <u>Jorong Koto Salayan</u> - Dt. Nan Basa suku Pisang</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 3. <u>Jorong Guguak Panjang</u> - Dt. Nagari Labiah suku Jambak</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 4. <u>Jorong Aur Birugo</u> - Dt. Majo Nan Sati suku Guci</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 5. <u>Jorong Tigo Baleh</u> - Dt. Mangkudun suku Guci</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Selang beberapa lama kemudian terbentuklah secara mufakat <i>Penghulu nan Duo Puluah Anam</i>, yaitu suatu lembaga yang akan menjalankan adat di Kurai Limo Jorong. Lembaga ini terdiri dari 26 orang penghulu, yaitu:</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> "Penghulu nan Balimo" atau sekarang disebut <i>Pucuak Nan Balimo</i></span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Disamping itu ada lagi yang disebut "Pangka Tuo Nan
Saratuih", yaitu Niniak Mamak yang di masing-masing jorong berfungsi
sebagai <i>Pangka Tuo Kubu</i>, <i>Pangka Tuo Hindu</i>, <i>Pangka Tuo Kampuang</i> dan <i>Pangka Tuo Banda</i>. </span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><u>Pangka Tuo Kubu dan Pangka Tuo Hindu</u> berkuasa di tempatnya (kubu) masing-masing. Pangka Tuo Kubu yang tertinggi adalah Dt. Samiak dan Dt. Balai. </span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><u>Pangka Tuo Kampuang</u> berkuasa di kampung
masing-masing, bekerja sama dengan Pangka Tuo Kubu dan Pangka Tuo Hindu.
Dt. Panduko Sati (Tanjuang) adalah Pangka Tuo Kampuang yang tertinggi
di Kurai.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><u>Pangka Tuo Banda</u> adalah terutama berfungsi di daerah persawahan, yaitu diangkat untuk mengatur secara teknis pembagian air ke sawah-sawah.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><u>Pangka Tuo Nagari</u> yang berkuasa penuh di
Jorong (nagari) masing-masing dibantu serta bekerjasama dengan Pangka
Tuo Kampuang, Pangka Tuo Kubu dan Pangka Tuo Hindu. Dalam kerjasama
tersebut dipimpin oleh <u>Penghulu Pucuak</u> yang ada dalam Jorong yang bersangkutan.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Dengan demikian maka tingkatan kepenghuluan di Kurai Limo Jorong adalah sebagi berikut:</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"> 1. Penghulu Pucuak Nan Balimo</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Pangka Tuo Banda tidak termasuk dalam tingkatan
kepenghuluan karena penghulu ini hanya mempunyai tugas dan kewajiban
khusus menyangkut teknis pengairan dan tidak mempunyai wewenang dan
tanggung jawab dari segi adat.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Semuanya itu disebut <i>Niniak Mamak nan Balingka Aua</i> yang dengan Panghulu nan Duo Puluah Anam merupakan <i>Pucuak Bulek Urek Tunggang</i> dalam Lembaga Kerapatan Adat Kurai Limo Jorong.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Semua penghulu disebut "nan gadang basa batuah".
Yang meng"gadang"kan adalah bako dan anak pusako, yang mem"basa"kan
adalah nagari dan yang me"nuah"kan adalah anak kamanakan.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">
</span><br />
<div>
</div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: xx-small;">
</span>
</span><br />
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">Pucuak nan Balimo adalah pimpinan adat tertinggi di Kurai Limo Jorong yang aggotanya terdiri dari:</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">
</span></span>
</span><br />
<div>
</div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;">
</span>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Bandaharo suku Guci</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Yang Pituan suku Pisang</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Sati suku Sikumbang</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Rajo Mantari suku Jambak</span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Rajo Endah suku Tanjuang</span></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: medium;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span><div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pucuak Bulek nan Balimo diketuai oleh Dt. Bandaharo. Setiap
keputusan yang telah dimufakati oleh Penghulu Pucuak nan Sembilan serta
Penghulu Pucuak nan Duo Baleh mula-mula dihantarkan kepada Dt. Rajo
Endah, kemudian diteruskan kepada Dt. Rajo Mantari, selanjutnya kepada
Dt. Sati dan kemudian kepada Dt. Yang Pituan sebelum akhirnya kepada Dt.
Bandaharo untuk diputuskan secara bulat, sarupo pisang gadang, dibukak
kulik tampak isi, lalu dimakan habih-habih.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Bandaharo disebut pusek jalo pumpunan ikan, mamacik kato nan bulek. Juga dikenal sebagai nan basawah gadang.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Yang Pituan, dikenal sebagai nan batabuah larangan karena
tugasnya untuk mengumpulkan / memanggil seluruh ninik-mamak / penghulu
Kurai Limo Jorong untuk hadir dalam suatu acara adat, dibantu oleh Dt.
Panghulu Sati dan Dt. Panghulu Basa.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Sati, dikenal sebagai nan bapadang puhun atau bapadi sakapuak
hampo, baameh sapuro lancuang dan tetap di Campago, Mandiangin, sehingga
disebut juga gadang sabingkah tanah di Mandiangin.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Rajo Mantari, dikenal sebagai nan baguguak panjang dan dikatakan gadang sabingkah tanah di Guguak Panjang.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Rajo Endah, dikenal sebagai nan babonjo baru (di daerah Tarok).</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Panghulu Pucuak nan Sambilan berfungsi untuk membulatkan keputusan
hasil mufakat Panghulu nan Duo Baleh, bulek sarupo Inti, sebelum
dihantarkan kepada Pucuak Bulek nan Balimo. Yang termasuk Panghulu nan
Sambilan adalah:</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Pangulu Sati suku Tanjuang</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Maharajo suku Guci</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Batuah suku Sikumbang</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Kayo suku Jambak</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Sinaro suku Simabua</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Putiah suku Pisang</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Nan Baranam suku Salayan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Bagindo Basa suku Koto</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Rajo Mulia suku Pisang</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Pangulu Sati adalah pimpinan adat Panghulu nan Sambilan.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Maharajo menguatkan pimpinan adat, memimpin penyelesaian masalah-masalah adat dibantu oleh Dt. Batuah dan Dt. Kayo.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Panghulu Sati, Dt. Maharajo, Dt. Batuah dan Dt. Kayo disebut
manti atau Basa Ampek Balai, yang berfungsi untuk mengambil keputusan
menurut adat.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Sinaro bersama-sama Dt. Putiah mengambil keputusan menurut
adat, salangkah indak lalu, satapak indak suruik, maampang tuhua mamakok
mati dan buliah suruik lalu.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Nan Baranam dikenal bataratak bakoto asiang.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Bagindo Basa dikenal baparik bakoto dalam.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Rajo Mulia dikenal sebagai nan bungsu dari nan sambilan.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Panghulu Pucuak nan Duo Baleh berfungsi untuk merumuskan keputusan
hasil mufakat Panghulu nan Sambilan, mamicak-micak sarupo Pinyaram,
sebelum dihantarkan kepada Panghulu Pucuak nan Sambilan. Yang termasuk
Panghulu nan Duo Baleh adalah:</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Malaka suku Guci</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Pangulu Basa suku Sikumbang</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Simajo Nan Panjang suku Tanjuang</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Rangkayo Nan Basa suku Jambak</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Garang suku Koto</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Bagindo suku Pisang</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Tan Muhamad suku Salayan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Nan Angek suku Pisang</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Panjang Lidah suku Simabua</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. nan Labiah suku Pisang</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Palimo Bajau suku Tanjuang</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Dt. Tumbaliak suku Guci</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Bagindo, dalam acara Mendirikan Penghulu adalah penghulu yang
pertama menerima bagian daging dan tidak seperti untuk penghulu yang
lainnya daging tersebut dicincang terlebih dahulu. Dt. Bagindo juga
berfungsi menyelesaikan perselisihan yang terjadi di antara
penghulu-penghulu di Kurai Limo Jorong. Disamping itu setiap kali
mengadakan pertemuan antara penghulu-penghulu, untuk acara apapun, Dt.
Bagindo juga berfungsi menyediakan makanan/minuman. Untuk itu Dt.
Bagindo mempunyai sawah paduan yaitu sawah yang hasilnya oleh Dt.
Bagindo digunakan untuk membiayai penyelenggaraan setiap pertemuan
tersebut. Dt. Bagindo dibantu oleh Dt. Putiah dan Dt. Rajo Mulia.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Simarajo Nan Panjang pada masa dahulu adalah penghulu yang
jabatannya menguasai semua kubu-kubu di Kurai Limo Jorong dan
menjagainya.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Nan Angek dan Dt. Putiah disebut urang Pisang ampek rumah.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Panghulu Basa dan Dt. Batuah disebut bagobah di Balai Banyak.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Garang dan Dt. Bagindo Basa baparik Koto Dalam.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dt. Tan Muhamad disebut babingkah tanah dan adalah panghulu yang bungsu di antara Panghulu Nan Duo Baleh.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Termasuk juga dalam Panghulu Nan Duo Baleh adalah Dt. Batuduang
Putiah (Pisang), Dt. Nan Laweh (Pisang), Dt. Asa Basa (Jambak) dan Dt
Majo Basa (Jambak). Kalau ada acara meresmikan Pangka Tuo Banda secara
adat, maka ke-empat penghulu ini bekerjasama satu sama lain menjadi
cancang mahandehan, lompek basitumpu. Yang tertinggi atau sebagai
pimpinan dalam kerjasama di antara ke-empat penghulu ini, adalah Dt.
Batuduang Putih.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Acara adat mendirikan penghulu adalah acara adat dalam rangka
"mengukuhkan" pemakaian gelar pusaka oleh seseorang yang sebelumnya
telah dicalonkan menjadi seorang Penghulu/Ninik mamak sehingga untuk
selanjutnya penghulu yang bersangkutan berwenang dan bertanggung-jawab
melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam menjalankan adat sesuai
menurut tingkatannya di Kurai Limo Jorong. </span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Umumnya acara adat mendirikan penghulu diadakan dalam bentuk
sebuah perhelatan di sebuah Rumah Gadang yang sekurang-kurangnya
berukuran tigo ruang. Rumah Gadang yang digunakan tersebut batirai
balangik-langik, batabia bapaka, badulang badalamak, bacerek bacarano,
baaguang batalempong, bamarawa bagaba-gaba, bapayuang-panji
bapaga-jendela. </span></div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setiap rumah gadang terdiri dari tigo ririk dan tempat duduk para
penghulu diatur oleh juaro sesuai menurut kategori masing-masing
penghulu sebagai Panghulu Nan Tigo Baleh, yaitu:</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u>Ririk Satu</u>, yaitu di sebelah biliak (ruang tidur) adalah tempat duduk yang disediakan untuk Ninik Mamak yang termasuk Panghulu Nan Anam.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u>Ririk Duo</u>, yaitu sebelah pintu ke kanan adalah tempat duduk yang disediakan untuk Ninik Mamak yang termasuk Panghulu Nan Tujuah.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u>Ririk Tigo</u>, yaitu di ruang tengah adalah tempat duduk yang disediakan untuk Ninik Mamak yang termasuk Panghulu Nan Anam & Nan Tujuah.</span></div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tergantung tingkatan gelar pusaka yang akan dikukuhkan, acara perhelatan adat Mendirikan Penghulu dibedakan atas:</span></div>
<div>
</div>
<div>
<u><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mendirikan Panghulu Pucuak Nan Balimo dan atau Panghulu Pucuak Nan Sambilan</span></u></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Acara ini diselenggarakan dengan memotong satu ekor kerbau dan satu
ekor sapi. Daging kerbau untuk dibagi-bagikan kepada seluruh Ninik
Mamak di Kurai Limo Jorong, sedangkan daging sapi untuk dimasak dan
kemudian dimakan habis.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<u><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mendirikan Panghulu Nan Duo Baleh</span></u></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Acara ini diselenggarakan dengan memotong satu ekor Sapi untuk dimasak dan kemudian dimakan habis.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<u><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mendirikan Panghulu Urek Tunggang</span></u></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Acara ini diselenggarakan cukup dengan menyediakan kepala kerbau untuk dimasak dan kemudian dimakan habis.</span></div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dilihat dari sifat dan latar belakang diadakannya, acara mendirikan Panghulu dapat dibedakan lagi sebagai berikut:</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<u><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Patah Tumbuah, Hilang Baganti</span></u></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Diadakan karena penghulu yang memakai gelar pusaka yang
bersangkutan telah meninggal dunia. Patah tumbuah artinya dari yang
patah itu tumbuh penggantinya, yaitu dari kapalo ka bahu, dari mamak ka
kamanakan artinya calon penggantinya adalah generasi langsung dalam
garis keturunan ibu. Hilang Baganti artinya bila tidak ada lagi generasi
yang berikutnya secara langsung dari garis keturunan ibu atau disebut
sudah punah, maka dicarikan penggantinya yang sagagang atau yang yang
basabalahan gagang dari penghulu yang meninggal. Gelar pusaka yang
bersangkutan dipakaikan kepada calon penggantinya pada waktu memandikan
jenazah dan acara Mendirikan Penghulu dilkasanakan pada waktu "tanah
pemakaman masih merah". Acara ini dilaksanakan menurut adat disebut
sasukek hanguih, sarandam basah, artinya "perhelatan sekali habis".</span></div>
<div>
</div>
<div>
<u><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hiduik Bakarilahan, Mati Batungkek Budi</span></u></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Diadakan karena penghulu yang memakai gelar pusaka yang
bersangkutan, oleh karena sesuatu hal perlu diganti atau dipindahkan
gelarnya kepada orang lain. Hiduik bakarilahan artinya penghulu yang
bersangkutan sudah tidak kuasa lagi memikul tugas dan tanggung-jawab
menjalankan adat, bukik nan didaki alah tinggi, lurah nan dituruni alah
dalam. Acara perhelatannya menurut adat balapiak basah badaun cabiak
(seperti perhelatan menyempurnakan penghulu). Yang dimaksud mati
batungkek budi adalah dari mamak ke kemenakan atau ke cucu dan
seterusnya dari garis keturunan ibu. Acara perhelatannya sama dengan
acara perhelatan patah tumbuh hilang baganti.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<u><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Gadang Balega, Pusako Basalin</span></u></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yang dikatakan gadang balega yaitu kalau seorang penghulu telah
sempurna menurut adat (telah "berhelat"), kalau dia meninggal maka gelar
pusakanya dipakaikan kepada legarannya. Yang dikatakan pusako basalain
yaitu kalau seorang penghulu meninggal maka harta pusaka peninggalannya
jatuh kepada warisnya menurut adat. Acara perhelatannya menurut adat
cukup sesuai rukun dan syaratnya seperti perhelatan menyempurnakan
penghulu.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<u><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Gadang Samparono, Tungkek Badiri</span></u></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yaitu bilamana seorang penghulu pucuak telah sempurna menurut adat
(telah "berhelat"), maka didirikan tungkek sebagai pengganti. Kalau
penghulu yang bersangkutan meninggal maka tungkek tersebut dipakaikan
kepada legarannya. Acara perhelatannya sama seperti perhelatan gadang
balega pusako basalin.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<u><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lamah Bapandano, Condong Bapanungkek</span></u></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yaitu bilamana seorang penghulu, oleh karena sesuatu hal, tidak
dapat menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai penghulu, maka penghulu
yang bersangkutan boleh mewakilkannya kepada kemenakan atau cucunya,
akan tetapi wewenang dan tanggung jawab adat tetap dipegang oleh
penghulu yang bersangkutan. Acaranya boleh dengan perhelatan besar atau
kecil asal balapiak basah badaun cabiak.</span></div>
<div>
</div>
<div>
<u><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mambangkik Batang Tarandam</span></u></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yaitu memakaikan gelar pusaka yang sudah lama tidak dipakai.
Perhelatannya boleh besar atau kecil atau cukup dengan bertahlil saja.</span></div>
</span></td></tr>
</tbody></table>
muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-71596451333505327672015-11-02T16:06:00.000-08:002015-11-02T16:06:41.289-08:00PERDAGANGAN DI KAWASAN MELAYU ABAD KE 4PERDAGANGAN DI KAWASAN MELAYU ABAD KE 4 MASEHI<br />
<br />
<img class="irc_mi" height="305" src="https://djolbis.files.wordpress.com/2012/06/sriwijaya2palembang.jpg?w=479" style="margin-top: 26px;" width="400" /><br />
dunia perdagangan memang tidak lepas dari perkembangan zaman, perdagangan inilah yang kemudian membuka wawasan masyarakat dunia saat itu untuk mencari tahu wilayah - wilayah lainny masa itu.<br />
perdagangan sudah ada sejak zaman dahulu kala, bersamaan dengan itu di tanah melayu ( sumatera sekarang ) perdagangan sudah di mulai dari zaman sebelum es mencair hingga akhirnya peradababan kerajaan kandis, minanga tamwan, kuntala, sriwijaya, hingga kawasan campa, siam dan sebagainya.<br />
maka mulai hijrahlah manusia - manusia saat itu ke daerah - daerah baru, terjadi perkawinan dan lahirlah generasi baru.<br />
<img class="irc_mi" height="265" src="https://oediku.files.wordpress.com/2011/10/ilustrasi-taman-gantung-babylonia.jpg" style="margin-top: 118px;" width="400" /><br />
perdagangan di kawasan selat melaka sekarang yang dulu di kenal sebagai laut SUNDA DWIPA, dimana pada masa dahulu antara pulau sumatera dan jawa bersatu, dan di sebut sebagai TATAR SUNDA.<br />
perkembangan perdagangan sudah mulai ramai di abad ke 2 masehi, dan pada abad ke 3 masehi perdagangan di tatar sunda di kuasai oleh orang cina dari KANTON / KWAN TUNG, mereka berhasil menaklukan kerajaan kandis waktu itu. dan di abad ke 4 di saat politik di cina sedang kacau, masuklah pedagang - pedangang dari india dan parsi, kembali perdagangan meramai.<br />
<img class="irc_mut" height="259" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcThbEHPJG-5Es_4GXeggMgOuw611OFBHmDXP3ozcPFqK2fGOt9d" style="margin-top: 59px;" width="400" /><br />
disaat itu telah berkembang kerajaan - kerajaan baru yang besar pula, seperti dikalimantan KERAJAAN KUTAI berdiri pada abad ke 3 masehi dengan raja nya KUDUNGGA merupakan seorang raja yang berasal dari india yang ber agama hindu, menetap di hulu sungai besar di kalimantan timur sekarang, demi menghindarkan diri dari kejaran musuhnya.<br />
<img class="irc_mut" height="265" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQJfu0juaJLXfeoapzxt9IivVHNHrTK5t66PxWXMrA9E_-U-k47" style="margin-top: 11px;" width="400" /><br />
di tanah jawa, AKI TIREM telah mendirikan sebuah kerajaan baru yang bernama SALAKA NAGARA<br />
Pendiri Salakanagara, Dewawarman adalah duta keliling, pedagang
sekaligus perantau dari Pallawa, Bharata (India) yang akhirnya menetap
karena menikah dengan puteri penghulu setempat, sedangkan pendiri <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tarumanagara" title="Tarumanagara">Tarumanagara</a>
adalah Maharesi Jayasingawarman, pengungsi dari wilayah Calankayana,
Bharata karena daerahnya dikuasai oleh kerajaan lain. Sementara Kutai
didirikan oleh pengungsi dari Magada, Bharata setelah daerahnya juga
dikuasai oleh kerajaan lain.<br />
Tokoh awal yang berkuasa di sini adalah <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aki_Tirem&action=edit&redlink=1" title="Aki Tirem (halaman belum tersedia)">Aki Tirem</a>. Konon, kota inilah yang disebut <i>Argyre</i> oleh <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ptolemeus" title="Ptolemeus">Ptolemeus</a> dalam tahun <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/150" title="150">150</a>, terletak di daerah <b>Teluk Lada <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pandeglang" title="Pandeglang">Pandeglang</a></b>.
Adalah Aki Tirem, penghulu atau penguasa kampung setempat yang akhirnya
menjadi mertua Dewawarman ketika puteri Sang Aki Luhur Mulya bernama
Dewi Pwahaci Larasati diperisteri oleh Dewawarman. Hal ini membuat semua
pengikut dan pasukan Dewawarman menikah dengan wanita setempat dan tak
ingin kembali ke kampung halamannya.<br />
Ketika Aki Tirem meninggal, Dewawarman menerima tongkat kekuasaan.
Tahun 130 Masehi ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan dengan nama
Salakanagara (Negeri Perak) beribukota di Rajatapura. Ia menjadi raja
pertama dengan gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapura
Sagara. Beberapa kerajaan kecil di sekitarnya menjadi daerah
kekuasaannya, antara lain Kerajaan Agnynusa (Negeri Api) yang berada di
Pulau Krakatau.<br />
( <span style="color: blue;">di sunting dari wikipedia bebas bahasa indonesia</span> ) <br />
<img class="irc_mi" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ5LjvP9ErlQx-VRnaIbb0q_nZKBs0vJXd-vVejgr_Wvr7yff4qd_Vr9ueScMJoZKOpslpeO_O_JelHyMXwDZ6wYLV9wg-9BPs1XbaG5mhx7tmfN1g_CUAHMgVs7YzPhb7gXzf9x_GS5sJ/s1600/25serent.jpg" style="margin-top: 71px;" width="369" /><br />
dan akhirnya pada abad ke 4 <span style="color: blue;">KERAJAAN TARUMA NAGARA</span> yang memiliki pelabuhan besar bernama KALAPA dan ibu kota taruma nagara berada di daerah SUNDA yang berada jauh di pedalaman. lambat laun nama pelabuhan laut itu jadi terkenal dengan sebutan <span style="color: blue;">SUNDA KALAPA.</span><br />
<img class="irc_mi" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzlj0rL9ZM0U6klVfMPs7gKTsXaXAVFfbV0-EkhnvG7oqcTH6PGc9Q3oRNr3RIaAojGZi67EJhsfAmQqxZtUMw-Z3KpavhPEaVuyATGCGaCRvIw_Ycve74RyFurl3lAfiaG1MNyuE9D9w/s400/arn0012004001522-karakter-islam-nusantara.jpg" style="margin-top: 104px;" width="400" /><br />
mulailah perdagangan perdagangan yang makin meluas setelah para keturunan dari kerajaan MALAYU mendiami kawasan di SULAWESI .<br />
mereka menetap di beberapa kerajaan yang ada di sana seperti <span style="color: blue;">LUWU , GOWA dan BONE</span> dan kerajaan lainnya.<br />
<br />
dan saat itu terlihat SRIWIJAYA mulai lahir dan berkembang cepat di bandingkan kerajaan lainnya. <br />
<img class="irc_mi" height="358" src="http://hyatto.files.wordpress.com/2010/03/selat-melaka.jpeg" style="margin-top: 30px;" width="377" />muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-65286618877032034762015-10-23T17:28:00.000-07:002016-02-04T07:42:05.306-08:00PENGARUH BUDHA DI TANAH MELAYUPENGARUH BUDHA DI TANAH MELAYU<br />
<br />
perkembangan kerajaan - kerajaan di tanah melayu seperti tertekan setelah KERAJAAN KANDIS di taklukan pasukan dari KANTON / KWANTUNG - CINA, sejak itu pengaruh budha terasa sangat kuat sekali di daerah melayu, di mana kerajaan - kerajaan bawahan di wajibkan memeluk agama budha, sehingga banyak kerajaan kecil di sana telah menjadikan agama budha sebagai agama kerajaan selain agama hindu yang sudah berkembang sebelumnya, agama hindu dan aliran kepercayaan juga berkembang namun tak sepesat pengaruh budha yang datang dari negeri cina.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img class="irc_mi" src="http://www.ghanavillage.org/images/Kuntu%20beach.jpg" height="298" style="margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">desa kuntu</td></tr>
</tbody></table>
<br />
begitu kuatnya pengaruh cina mempengaruhi kerajaan - kerajaan yang berada di persekutuan melayu dimana mereka sebenarnya beraja ( BARAJO ) ke MINANGA TAMWAN, dan perdagangan di perairan selat melaka sekarang di kuasai oleh para pedangan cina, sehingga pedagang dari teluk persia kesulitan untuk menguasai dan masuk di perdagangan MINANGA. <br />
<br />
<br />
<br />
KERAJAAN KUNTU ( abad ke 4 M ) di selatan pekanbaru sekarang akhirnya berada di bawah pengaruh budha dan hindu.<br />
<br />
Pada tahun 670-730 M, terdapat dua
kerajaan besar yaitu Cina di timur (beragama budha Mahayana) dan
Khalifah Muawiyah di barat (beragama islam) masing-masing hendak
memonopoli perdagangan, menanamkan pengaruh ekonomi dan agama. Namun
politik Muawiyah lebih berhasil dibanding cina sehingga abad ke-8 agama
islam(syi'ah) masuk dan berkembang di Kuntu.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dakwah pengembangan islam terhenti selama 4 abad disebabkan Cina
merasa terganggu kepentingan ekonomi dan pengembangan agamanya, maka
Cina mengutus dua orang sarjana agama Budha yaitu : Wajaro Bodhi dan
Amogha Bajra. Sejak saat itu pedagang dari Arab dan Persi tidak datang
lagi ke Kuntu Timur. Pada masa inilah apa yang diistilahkan "Apik Tupai,
Panggang Kaluang" dimana pada saat itu penduduk kehilangan
pedoman/tuntunan agama.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Kesultanan Kuntu Kampar terletak di
Minangkabau Timur, daerah hulu dari aliran Kampar Kiri dan Kanan.
Kesultanan Kuntu atau juga disebut dengan Kuntu Darussalam di masa lalu
adalah daerah penghasil lada dan menjadi rebutan Kerajaan lain, hingga
akhirnya Kesultanan Kuntu dikuasai oleh Kerajaan Singasari dan Kerajaan
Majapahit. Kini wilayah Kesultanan Kuntu hanya menjadi sebuah cerita
tanpa meninggalkan sedikitpun sisa masa kejayaan, Kesultanan Kuntu kini
berada di wilayah Kecamatan Kampar Kiri (Lipat Kain) Kabupaten Kampar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<img class="irc_mi" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrO3rUxWgQxGhUAjqbRHqVSScQcGUdPKrUvqhNFz4tw3e68t5F0FB4dWmdqS76E3EanHSGn-4Fu8i4DJUTHI0DZi445YlTrKMtaS7QqKfUK-5UN8Cb9zLIIuE_DILgmlcTyOp9QN2OAMdL/s400/danau-singkarak_haeckel.jpg" style="margin-top: 39px;" width="400" /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Kuntu di masa lalu adalah sebuah daerah
yang sangat strategis baik dalam perjalanan sungai maupun darat. Di
bagian barat daya Kuntu, di seberangnya ada hutan besar yang disebut
Kebun Raja. Di dalam hutan yang bertanah tinggi itu, selain batang
getah, juga ada ratusan kuburan tua. Satu petunjuk bahwa Kuntu dulu
merupakan daerah yang cukup ramai adalah ditemukannya empat buah pandam
perkuburan yang tua sekali sehingga hampir seluruh batu nisan yang
umumnya terbuat dari kayu sungkai sudah membatu (litifikasi). Salah satu
di antara makam-makam tua itu makam Syekh Burhanuddin, penyiar agama
Islam dan guru besar Tarekat Naqsabandiyah yang terdapat di Kuntu. Makam
itu berada dekat Batang Sebayang. Syekh Burhanuddin diperkirakan lahir
530 H atau 1111 M di Makkah dan meninggal pada 610 H atau 1191 M. Dengan
peninggalannya yang ada sampai saat ini: Sebuah stempel dari tembaga
bertuliskan Arab “Syekh Burhanuddin Waliyullah Qodi Makkatul Mukarramah”
dan Sebilah Pedang, tongkat, sebuah kitab Fathul Wahab dan sebuah
Khutbah. Sejak masuknya Syekh Burhanuddin di Kuntu mengembangkan islam
Mazhaf Syafi’i, Islam Syi’ah yang datang sebelumnya ke Kuntu kehilangan
kekuatan politik dan mundur pada tahun 1238 M.</div>
<div style="text-align: justify;">
<img class="irc_mi" height="264" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1FvZChyphenhyphenysCL61FH38Tl-eNTfYUbxWa983EVjwTDqsEswxh59zJ6gYe0AZp3Lx8wIrMisue40qHgurlWLT22ioBMAoxcHXKUFSPlbK3q3-9doykSP4F79tkurMhyAaxbHweWu5JREc_Do/s400/kesultanan+ternate.jpg" style="margin-top: 0px;" width="400" /></div>
<div style="text-align: justify;">
KERAJAAN INDERA PURA </div>
<div style="text-align: justify;">
berkedudukan di PESISIR SELATAN merupakan bagian dari kerajaan pagaruyung yang paling ujung, dan ia adalah paman dari RAJA DANG TUANKU DAN CINDUA MATO, yang menjadi raja di PAGARUYUNG. kerajaan ini paling aman dari pengaruh cina dan india, dan merupakan tanah perlindungan bagi raja - raja minanga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Melayu" title="Kerajaan Melayu">Kerajaan Malayu</a> </b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
diperkirakan pernah muncul pada tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/645" title="645">645</a> yang diperkirakan terletak di hulu sungai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Batang_Hari" title="Batang Hari">Batang Hari</a>. Berdasarkan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kedukan_Bukit" title="Prasasti Kedukan Bukit">Prasasti Kedukan Bukit</a>, kerajaan ini ditaklukan oleh <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Sriwijaya" title="Kerajaan Sriwijaya">Sriwijaya</a> pada tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/682" title="682">682</a>. Dan kemudian tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/1183" title="1183">1183</a> muncul lagi berdasarkan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Grahi" title="Prasasti Grahi">Prasasti Grahi</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kamboja" title="Kamboja">Kamboja</a>, dan kemudian <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Negarakertagama" title="Negarakertagama">Negarakertagama</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pararaton" title="Pararaton">Pararaton</a> mencatat adanya Kerajaan Malayu yang beribukota di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dharmasraya" title="Dharmasraya">Dharmasraya</a>. Sehingga muncullah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ekspedisi_Pamalayu" title="Ekspedisi Pamalayu">Ekspedisi Pamalayu</a> pada tahun 1275-1293 di bawah pimpinan <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kebo_Anabrang" title="Kebo Anabrang">Kebo Anabrang</a> dari <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Singasari" title="Kerajaan Singasari">Kerajaan Singasari</a>. Dan setelah penyerahan Arca Amonghapasa yang dipahatkan di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Padang_Roco" title="Prasasti Padang Roco">Prasasti Padang Roco</a>, tim Ekpedisi Pamalayu kembali ke Jawa dengan membawa serta dua putri Raja Dharmasraya yaitu <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dara_Petak" title="Dara Petak">Dara Petak</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dara_Jingga" title="Dara Jingga">Dara Jingga</a>. Dara Petak dinikahkan oleh <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Wijaya" title="Raden Wijaya">Raden Wijaya</a> raja <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit" title="Majapahit">Majapahit</a> pewaris kerajaan Singasari, sedangkan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dara_Jingga" title="Dara Jingga">Dara Jingga</a> dengan <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Adwaya_Brahman" title="Adwaya Brahman">Adwaya Brahman</a>. Dari kedua putri ini lahirlah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jayanagara" title="Jayanagara">Jayanagara</a>, yang menjadi raja kedua Majapahit dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Adityawarman" title="Adityawarman">Adityawarman</a> kemudian hari menjadi raja <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pagaruyung" title="Pagaruyung">Pagaruyung</a>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-22065199765446533092015-10-23T15:36:00.000-07:002016-01-28T04:02:57.106-08:00CIKAL BAKAL SRIWIJAYA - LAHIRNYA DA PUNTA HYANGCIKAL BAKAL KERAJAAN SRIWIJAYA<br>
<img class="irc_mi" height="300" src="http://media.tumblr.com/tumblr_mcagmpJL8m1qge17n.jpg" style="margin-top: 22px;" width="400"><br>
LAHIRNYA DA PUNTA HYANG<br>
<br>
pergeseran pemerintahan dan perdagangan ke kawasan PANTAI TIMUR telah banyak merubah tata pemerintahan dan juga cara hidup masyarakat dan juga kerajaan - kerajaan leluhur dinasti MARAPI<br>
perkembangan kerajaan - kerajaan di wilayah merapi begitu pesat, ke unikannya di sini, mereka tidak memiliki raja besar yang mengatur semua negeri, tetapi mereka bersatu padu di bawah naungan pemerintahan ninik mereka di merapi yang pada masa itu ada di bawah pemerintahan KERAJAAN BATU PATAH / PAGARUYUNG ( nama pagaruyung dahulu belum di populerkan sebagai nama kerajaan sebab seringnya terjadi pergantian kepemimpinan dan juga menghormati DATUK TUMENGGUNG sebagai TETUA RAJA atau DATUK penguasa ALAM hingga posisi beliau di gantikan oleh penerusnya setelah wafat ) dan di bawah naungan keturunan raja DANG TUANGKU dan CINDUA MATO yang berhasil melindungi wilayah dinasti merapi dari serangan kerajaan TIANG HUNGKUK.<br>
dengan banyaknya raja - raja kecil di setiap daerah di rasa perlu untuk membuat sebuah kesatuan KERAJAAN sebagai pengayom kerajaan - kerajaan kecil yang tersebar hingga ke pantai barat,<br>
untuk itu datuk - datuk dan raja - raja berunding dan berkumpul untuk menunjuk siapa yang di jadikan RAJO ALAM pemimpin alam kerajaan melayu masa itu.<br>
<img class="irc_mi" height="300" src="https://blingjamong.files.wordpress.com/2014/02/candi-jago.jpg" style="margin-top: 59px;" width="400"><br>
setelah hijrahnya keturunan dari SRI MAHARAJA TUNGGAL yang sempat di lantik sebagai penguasa bawahan cina kwantung di kerajaannya sendiri, ia mengganti nama kerajaan menjadi MINANGA dan di kenal dengan sebutan MINANGA TAMWAN di ambil dari kata MINANGA dan TAMWAN dimanan nama MINANGA meiliki banyak arti kalau di lihat dan di baca dari tulisan tulisan para ahli sejarah ada mengartikan MINANGA ber asal dari kata INANG atau asuhan ada juga yang menyebutkan nama MINANGA ber arti nama sungai,<br>
bila kita mencari dari asal katanya dan dalam bahasa sansekerta atau hindi berasal dari kata VI NANGGA artinya VI ATAU BI ber arti 2 dan ANGGA berarti besar yang di artikan adalah dua sungai besar atau bersatunya dua kekuatan yang besar yang mengarah kepada dua kelarasan besar saat itu yaitu KETUMENGGUNGAN DAN PERPATIH NANSAWATANG.<br>
<img class="irc_mi" height="266" src="http://ruangkumemajangkarya.files.wordpress.com/2011/12/candi-gedong-songo.jpg" style="margin-top: 0px;" width="400"><br>
jadi dapat sekiranya di simpulkan kerajaan MINANGA adalah persatuan dua kekuatan besar yang berasal dari dua raja besar yaitu perpatih dan tumenggung, dan di sini di pilih raja dari keturunan keduanya.<br>
<br>
dari kondisi yang ada pada saat itu, kerajaan MINANGA tidak saja bertahan dengan agama leluhur tetapi saat itu sudah mulai terjadi perkawinan dengan putri putri dari keturunan raja raja cina, dan dalam melaksanakan pemerintahannya raja - raja masih dengan agama hindu tetapi rakyat yang di pimpin telah bercampur antara agama budha dan hindu, tak juga sedikit mereka yang menganut agama lain masa itu,<br>
<br>
dan pusat kerajaan melayu di pusatkan di kerajaan MINANGA setelah menguasai KERAJAAN KUNTALA yang tidak lagi mendapat perlindungan kuat dari KEKAISARAN CINA di sebabkan di tanah cina mengalami kelemahan politik di sebabkan perang saudara.<br>
<br>
akhirnya KERAJAAN MELAYU dengan ber ibukotakan MINANGA yang tenang atau MINANGA TAMWAN menjadi sebuah kerajaan kuat masa itu, dan sebagai BUKTI menjadi sebuah kerajaan besar, yang di pilih menjadi raja saat itu adalah SRI RAJA JAYANAGA yang memiliki kesaktian luar biasa keturunan dua datuk hebat, temenggung dan perpatih yang menguasai ilmu ALAM TAKAMBANG dan ia berhasil menyatukan wilayah - wilayah terpencil dan jauh, kesaktian dan ke gagahannya tersiar hingga ke negeri cina, dan KASIAR dari negeri CINA masa kaisar WUDI pada dinasti JIN.<br>
<img class="irc_mi" height="266" src="http://www.indonesiakaya.com/assets/imagesweb/_images_gallery/1._Tari_Gending_Sriwijaya_merupakan_tarian_kolosal_peninggalan_Kerajaan_Sriwijaya_.jpg" style="margin-top: 59px;" width="400"><br>
Hubungan yang baik dan erat masa itu membuat hubungan perdagangan maju pesat, kaisar WUDI menganugerai seorang puterinya yang beragama budha kepada SRI RAJA JAYA NAGA dan kemudian menjadikannya permaisuri, puteri kaisar wudi ini sangat taat akan ajaran budhanya. dan sang raja tidak ingin menyakiti hati isterinya untuk ikut keyakinannya.<br>
<br>
dari hasil pernikahannya inilah kemudian lahir seorang putera yang setelah besar bergelar PU YANG JAYANASA dimana PU-YANG ber arti orang sakti pilihan dan jaya nasa adalah mengambil nama dari mengambil nama dari ayahnya, pu yang kemudian lebih di kenal dengan sebutan mpu hyang, ia juga memiliki kesaktian yang hampir sama dengan ayahnya, ia menguasai ilmu alam, mengerti akan perubahan alam, hewan dan cuaca, sebab ia berbeda aliran agama ayahnya memerintahkan ia mencari daerah baru di sebelah selatan untuk dirinya menjadi raja.<br>
<br>
berangkatlah ia menyusuri sungai batang hari bersama 20.000 tentara yang di berikan ayahandanya , dan tiba di pesisir timur pantai sumatera kemudian disitu ia mulai menguasai kerajaan - kerajaan kecil yang sebelumnya tidak mau tunduk kepada KERAJAAN MINANGA, pasukannya terus bergerak hingga tiba di pantai timur palembang sekarang dan mulai menyusuri sungai musi yang besar, dan telah banyak kerajaan kecil yang di taklukannya. ia melihat daerah pantai tidak baik baginya untuk mendirikan kerajaan, maka ia terus bergerak ke mudik untuk mencari lokasi yang terbaik, ia ingat pesan ayahnya antara LALU LINTAS AIR DAN PERTAHANAN harus seimbang, jangan terlalu mengejar per ekonomian dan melupakan pertahanan. untuk itulah ia terus bergerak ke mudik dan menaklukan kerajaan - kerajaan kecil yang di lewatinya. hingga tiba di sebuah tempat yang sangat unik dua buah teluk sempit yang mengapit sebuah pulau dan pulau ini cukup tinggi di bandingkan daratan lainnya, seolah mengapung.<br>
<br>
PU YANG JAYANASA kemudian bersorak SI GUNTANG... arahkan kapal ke SI GUNTANG<br>
di BUKITT SIGUNTANG inilah kemudian KERAJAAN SRIWIJAYA di bangun.<br>
<img class="irc_mi" height="300" src="http://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2014/09/Candi-Muaro-Jambi.jpg" style="margin-top: 0px;" width="400">muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-86039188576836164792015-10-22T19:40:00.001-07:002015-10-22T19:40:22.252-07:00CIKAL BAKAL SRIWIJAYA 2 - MALAYU DALAM TEKANANCIKAL BAKAL SRIWIJAYA 2<br />
MALAYU BERTAHAN DALAM TEKANAN<br />
<br />
<img height="256" src="http://indonesian.cri.cn/chinaabc/chapter7/images/shisanling.jpg" width="400" /><br />
telah di kisahkan pada kisah kisah sebelumnya, dimana pada masa PEMERINTAHAN DINASTI HAN abad 2 masehi di CINA, kekaisaran cina melakukan exsvansi besar besaran di seluruh kawasan asia dan ke arah barat, begitu juga ke kawasan nusantara yang saat itu di kuasai oleh sebuah kerajaan kaya dan damai bernama KANDIS, dengan penyerangan dari cina ini menyebabkan perang saudara antara KANDIS dan KOTO ALANG di daerah SALO / SELO, dimana raja AUR KUNING dari koto ALANG kemudian berpindah menuju LUBUK JAMBI daerah TELUK KUANTAN sekarang, <br />
kemudian pada abad ke 4 generasi ke 3 memindahkan pemerintahan KANDIS ke lubuk jambi dan menukar nama dengan nama MINANGA TAMWAN.<br />
<br />
<img height="298" src="http://dinaviriya.com/wp-content/uploads/2013/04/Peta-kekuasaan-Dinasti-Han.jpg" width="400" /><br />
Pada masa itu di abad KE 2 M sebelum masa kejayaan DINASTI HAN menurun, kekasiasaran cina yang ber agama budha melakukan penekanan di kawasan kandis dan sekitarnya, menguasai perdagangan JALUR SUTERA, di saat itu agama budha ikut terbawa kemasyurannya di antara POLITIK DAN PERANG agama kedamaian selalu berusaha muncul sebagai penengah dan pendamai. namun keserakahan manusia tidak dapat di hentikan sampai di sana.<br />
<br />
babak selanjutnya di saat kerajaan atau DINASTI MARAPI / DINASTI MALAYU KUNO bertahan dalam keyakinan dan kepercayaannya, mencoba untuk bertahan tanpa harus berperang, menugaskan para datuk dan raja - raja kecilnya untuk membuka daerah baru dan membangun kerajaan - kerajaan melayu baru di bawah kepemimpinan TUMENGGUNG DAN PERPATIH yang di bantu raja - raja lainnya seperti RAJA AUR KUNING, DANG TUANKU, CINDUA MATO, NUN ALAM dan lainnya. yang bertahan di bawah tekanan keagamaan. mereka bertahan dalam ke agungan islam.<br />
bertahan dalam kepungan ekonomi mereka mampu bertahan dengan ke piawaian mereka berdagang dan bersosialisasi, walau demikian mereka memiliki kemampuan perang yang tidak di ragukan, mereka mampu bertahan ibaratnya BUNGLON, dan mereka adalah orang malayu yang gesit di lautan dan memiliki pertahanan kuat di gunung dan daratan yang tidak satupun orang luar bisa mengetahui kelemahannya.<br />
<img height="261" src="http://indonesian.cri.cn/chinaabc/chapter20/images/mingzuling2.jpg" width="400" /><br />
dalam beberapa dekade melayu aman karena kondisi di negeri cina tengah terjadi perebutan kekuasan dan peperangan yang tiada henti.<br />
kita mengenal masa itu sebagai ZAMAN TIGA NEGARA<br />
<br />
<img height="266" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRmZWmVh11RUzYZ3MARVPz_dAwM5N7swqpFJ74hVei_LewdJz0F" width="400" /><br />
<br />
ZAMAN TIGA NEGARA<br />
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Han" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Dinasti Han">Dinasti Han</a> mengalami kemerosotan sejak tahun 100 karena kaisar-kaisar penguasa yang tidak cakap memerintah dan pembusukan di dalam<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Birokrasi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Birokrasi">birokrasi</a> pemerintahan. Beberapa <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_petani" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Pemberontakan petani">pemberontakan petani</a> pecah sebagai bentuk ketidakpuasan rakyat terhadap kekaisaran. Namun ketidakmampuan kaisar lebih parah dipergunakan oleh para <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kasim" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kasim">kasim</a> untuk mengkonsolidasikan kekuasaan di tangan mereka. Penghujung Dinasti Han memang adalah sebuah masa yang didominasi oleh pemerintahan <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kasim" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kasim">kasim</a>.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<img height="400" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQaRRMtkKlIeYB00SqZwo4CsXGzHw4Erb2W3JkqqrW95w3_E5Df" width="362" /></div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Sejak <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaisar_Hedi&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kaisar Hedi (halaman belum tersedia)">Kaisar Hedi</a>, kaisar-kaisar selanjutnya naik tahta pada masa kanak-kanak. Ini menyebabkan tidak ada pemerintahan yang stabil dan kuat karena pemerintahan dijalankan oleh kasim-kasim dan keluarga kaisar lainnya yang kemudian melakukan kudeta untuk menyingkirkan kaisar yang tengah beranjak dewasa guna melanggengkan kekuasaan mereka. Ini menyebabkan lingkaran setan yang kemudian makin memperburuk situasi Dinasti Han. Pada penghujung dinasti Han muncul pemberontakan selendang kuning atau yang lebih dikenal dengan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemberontakan_Sorban_Kuning&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Pemberontakan Sorban Kuning (halaman belum tersedia)">Pemberontakan Sorban Kuning</a>, yang dipimpin oleh Zhang Jiao beserta antek-anteknya mereka menduduki wilayah Yu Zhou, Xu Zhou, Yan Zhou. Tepatnya dulu menduduki kota-kota Ping Yuan, Wan, Xu Chang, Ye, Xiao Pei, Shou Chun. Untuk menumpas pemberontakan yang muncul maka pemerintah dinasti Han menobatkan He Jin sebagai Jendral besar sekaligus perdana menteri. Selama kurang lebih 8 tahun, He jin masih tidak dapat menumpas pemberontakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<img height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ6N7VM83dSgUcx7dNr1JvGxnsfK7DrYV8nko0QGORSjUPuH9sYogMiOCZjJaMNVrbXuIla-uU6ze2hy9x9Oe3yDVroLPKXTcSxnM9TLwE7hZ1R7zEDDZgHC6QAkDhICUbwcZy7eOxrxvd/s400/imperial-palaces-ming-qing-3.jpg" width="400" /></div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Pada tahun <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/189" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="189">189</a>, sesaat setelah <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaisar_Lingdi&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kaisar Lingdi (halaman belum tersedia)">Kaisar Lingdi</a> mangkat, para menteri kemudian merencanakan untuk membunuh Jenderal <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=He_Jin&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="He Jin (halaman belum tersedia)">He Jin</a>, paman dari anak Kaisar Lingdi, <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Liu_Bian&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Liu Bian (halaman belum tersedia)">Liu Bian</a>. Ini dimaksudkan untuk mencegah He Jin mendudukkan Liu Bian sebagai kaisar pewaris tahta. Rencana ini diketahui oleh He Jin yang kemudian segera melantik Liu Bian sebagai pewaris tahta dengan gelar <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shaodi&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Shaodi (halaman belum tersedia)">Shaodi</a> pada April 189. Selain itu, He Jin juga memerintahkan<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dong_Zhuo" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Dong Zhuo">Dong Zhuo</a> untuk kembali ke ibu kota <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Luoyang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Luoyang">Luoyang</a> untuk menghabisi para menteri serta kasim yang ingin merebut kekuasaan itu. Sebelum Dong Zhuo sampai, He Jin sudah dibunuh dahulu oleh para menteri di dalam istana.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<img height="224" src="https://sevenzfact.files.wordpress.com/2015/08/lu-bu-dong-zhuo.jpg?w=470" width="400" /></div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Yuan_Shao" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Yuan Shao">Yuan Shao</a> kemudian mengambil inisiatif menyerang istana dan memerintahkan pembunuhan sebagian menteri dan kasim yang dituduh berkomplot merebut kekuasaan kekaisaran. Namun, menteri lainnya menyandera Kaisar Shaodi dan adiknya <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Liu_Xie" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Liu Xie">Liu Xie</a> ke luar istana. Dong Zhuo mengambil kesempatan ini untuk memusnahkan kompolotan menteri tadi dan menyelamatkan kaisar. Dengan kaisar di bawah pengaturannya, Dong Zhuo kemudian memulai kelalimannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<img height="194" src="https://sevenzfact.files.wordpress.com/2015/08/cao-cao-vs-yuan-shao.jpg?w=470&h=229" width="400" /></div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Dong Zhuo mulai menyiapkan strateginya untuk mengontrol kekuasaan kekaisaran di Tiongkok dengan membatasi wewenang kekuasaan Kaisar Shaodi. Ia lalu menghasut <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lu_Bu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Lu Bu">Lu Bu</a> untuk membunuh ayah angkatnya, <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ding_Yuan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Ding Yuan (halaman belum tersedia)">Ding Yuan</a> dan merebut seluruh kekuatan militernya untuk memperkuat diri sendiri. Yuan Shao juga diusir olehnya dari Luoyang. Ia membatasi wewenang para menteri dan memusatkan kekuasaan di tangannya, setelah itu, Kaisar Shaodi diturunkan dari tahta untuk kemudian digantikan oleh adiknya Liu Xie yang menjadi kaisar dengan gelar <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Xiandi&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Xiandi (halaman belum tersedia)">Xiandi</a> pada September 189. Sejarahwan beranggapan bahwa momentum ini adalah awal Zaman Tiga Negara.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Yuan Shao kemudian menghimbau para jenderal penguasa daerah untuk melawan kelaliman Dong Zhuo. Usahanya membawa hasil 11 batalyon militer beraliansi untuk melakukan agresi ke Luoyang guna menumbangkan rezim Dong Zhuo. Yuan Shao memimpin aliansi yang kemudian dinamakan sebagai <i>Tentara Pintu Timur</i>. Dong Zhuo merasa takut dan membunuh bekas kaisar Shaodi, membumi-hanguskan dan merampok penduduk Luoyang, menyandera Kaisar Xiandi dan memindahkan ibu kota ke<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Chang%27an" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Chang'an">Chang'an</a>.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Dalam pelariannya, Dong Zhuo diserang oleh <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Cao_Cao" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Cao Cao">Cao Cao</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sun_Jian" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sun Jian">Sun Jian</a> yang tergabung dalam Tentara Pintu Timur, namun sayang karena ada kecemburuan di dalam aliansi menyebabkan tidak ada bantuan dari jenderal lainnya yang tidak ingin melihat keberhasilan mereka berdua. Aliansi ini kemudian bubar dan Dong Zhuo meneruskan kelalimannya di Chang'an.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Akhirnya, pada tahun <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/192" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="192">192</a>, menteri istana bernama <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Wang_Yun" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Wang Yun">Wang Yun</a> bersama Lu Bu menghabisi nyawa Dong Zhuo di Chang'an. Ini mengakibatkan bawahan Dong Zhuo, <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Li_Jue&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Li Jue (halaman belum tersedia)">Li Jue</a>menyerang istana dan membunuh Wang Yun serta mengusir Lu Bu. Li Jue melanjutkan kelaliman pemerintahan Dong Zhuo.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Setelah Dong Zhuo berhasil dijatuhkan, Dinasti Han makin melemah karena kehilangan kewibawaan kekaisaran. Melemahnya kekuasaan istana menyebabkan para gubernur dan penguasa daerah memperkuat diri sendiri dan menjadi raja kecil di wilayah mereka. Ini menyebabkan munculnya rivalitas antar <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Raja_perang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Raja perang">raja-raja perang</a> satu wilayah dengan wilayah lainnya. Raja perang yang terkenal dan kuat pada masa ini adalah :</div>
<ul style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Yuan_Shao" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Yuan Shao">Yuan Shao</a>, menguasai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Prefektur" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Prefektur">Prefektur</a> Ji di utara <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Kuning" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sungai Kuning">Sungai Kuning</a>.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Cao_Cao" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Cao Cao">Cao Cao</a>, menguasai <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chenliu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Chenliu (halaman belum tersedia)">Chenliu</a> dan kemudian <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Xuchang&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Xuchang (halaman belum tersedia)">Xuchang</a>.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Yuan_Shu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Yuan Shu">Yuan Shu</a>, menguasai daerah <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Huainan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Huainan (halaman belum tersedia)">Huainan</a> dan mengangkat diri sebagai kaisar karena mempunyai stempel kekaisaran di tangannya.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sun_Jian" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sun Jian">Sun Jian</a>, menguasai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Changsha" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Changsha">Changsha</a>.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dong_Zhuo" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Dong Zhuo">Dong Zhuo</a>, gubernur Prefektur Liang, namun kemudian merebut ibu kota <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Luoyang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Luoyang">Luoyang</a> dan memindahkannya ke <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Chang%27an" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Chang'an">Chang'an</a>, Prefektur <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sili&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Sili (halaman belum tersedia)">Sili</a>.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Liu_Biao" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Liu Biao">Liu Biao</a>, menguasai Prefektur Jing.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Liu_Zhang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Liu Zhang">Liu Zhang</a>, menguasai Prefektur Yi.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Zhang_Lu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Zhang Lu">Zhang Lu</a>, menguasai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Hanzhong" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Hanzhong">Hanzhong</a>.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ma_Teng" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Ma Teng">Ma Teng</a>, menguasai Prefektur Liang.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Gongsun_Zan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Gongsun Zan">Gongsun Zan</a>, menguasai Semenanjung <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Liaodong" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Liaodong">Liaodong</a>.</li>
</ul>
<div>
<img height="260" src="https://elrasa.files.wordpress.com/2011/09/china5.jpg" width="400" /></div>
<div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Di antara mereka, kekuatan Cao Cao dan Yuan Shao berkembang paling pesat dan menyebabkan peperangan di antara mereka tidak dapat dihindari. Cao Cao pada tahun 197 menaklukkan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Yuan_Shu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Yuan Shu">Yuan Shu</a>, lalu Lu Bu pada tahun 198 serta <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Liu_Bei" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Liu Bei">Liu Bei</a> setahun selanjutnya. Tahun 200, Yuan Shao memulai ekspansi wilayah ke selatan, namun berhasil dipukul mundur oleh Cao Cao. Yuan Shao kemudian memutuskan untuk memimpin sendiri kampanye militer ke selatan dan berpangkalan di <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yangwu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Yangwu (halaman belum tersedia)">Yangwu</a>. Cao Cao juga mundur ke <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Guandu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Guandu (halaman belum tersedia)">Guandu</a> untuk melakukan kampanye defensif. Di sini, kekuatan di antara mereka berimbang selama setengah tahun sampai akhirnya Cao Cao melakukan serangan mendadak dan memusnahkan seluruh persediaan logistik Yuan Shao. Yuan Shao kemudian mundur karena moral prajurit yang rendah setelah kekalahan yang menentukan itu. Ini adalah <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peperangan_Guandu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Peperangan Guandu (halaman belum tersedia)">peperangan Guandu</a> yang terkenal itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<img height="221" src="http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/104654/big/istana-china-121206c.jpg" width="400" /></div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Setelah kekalahannya di Guandu, Yuan Shao beberapa kali mencoba melakukan serangan kepada Cao Cao namun gagal. Tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/202" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="202">202</a>, Yuan Shao meninggal, menyebabkan perebutan kekuasaan antara putranya, <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yuan_Tan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Yuan Tan (halaman belum tersedia)">Yuan Tan</a> dan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yuan_Shang&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Yuan Shang (halaman belum tersedia)">Yuan Shang</a>. Cao Cao mengambil kesempatan ini untuk menaklukkan Yuan Shang dan membunuh Yuan Tan. Yuan Shang kemudian mencari perlindungan kepada suku <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wuhuan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Wuhuan (halaman belum tersedia)">Wuhuan</a> di utara yang mendukung Yuan Shao. Atas nasihat Guo Jia, Cao Cao menyerang Wuhuan dan membunuh pemimpinnya. Yuan Shang dalam pelariannya mencari perlindungan kemudian dibunuh oleh <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gongsun_Kang&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Gongsun Kang (halaman belum tersedia)">Gongsun Kang</a> yang takut diserang Cao Cao bila memberikan suaka kepada Yuan Shang.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<img height="231" src="https://pangutangans.files.wordpress.com/2011/12/pepe-2.jpg?w=627" width="400" /></div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/207" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="207">207</a>, Cao Cao secara resmi mempersatukan wilayah utara Tiongkok dan merencanakan ekspansi ke wilayah selatan.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/208" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="208">208</a>, Cao Cao melakukan kampanye militer ke selatan tepatnya ke Prefektur <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jingzhou&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Jingzhou (halaman belum tersedia)">Jingzhou</a> yang saat itu dikuasai oleh <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Liu_Biao" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Liu Biao">Liu Biao</a>. Liu Biao meninggal sebelum Cao Cao tiba. <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Liu_Zong&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Liu Zong (halaman belum tersedia)">Liu Zong</a>, anak Liu Biao yang menggantikan ayahnya menyerah kepada Cao Cao. Liu Bei yang saat itu berlindung kepada Liu Biao melarikan diri ke <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jiangling&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Jiangling (halaman belum tersedia)">Jiangling</a>, namun berhasil dipukul mundur lebih lanjut ke <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Xiakou&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Xiakou (halaman belum tersedia)">Xiakou</a>.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Sun Quan mengutus penasihatnya <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lu_Su" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Lu Su">Lu Su</a> mengunjungi Liu Bei menanyakan keadaannya. <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Zhuge_Liang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Zhuge Liang">Zhuge Liang</a> kemudian mewakili Liu Bei mengajukan penawaran aliansi kepada Sun Quan. Aliansi Sun-Liu terbentuk untuk menahan serangan Cao Cao.<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Zhou_Yu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Zhou Yu">Zhou Yu</a> dan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cheng_Pu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Cheng Pu (halaman belum tersedia)">Cheng Pu</a> memimpin tentara Sun dan berhasil memukul mundur tentara Cao Cao dengan strategi api. Peperangan berlokasi di daerah Chibi dan terkenal sebagai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Chibi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Pertempuran Chibi">pertempuran Chibi</a>.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Cao Cao yang kalah perang kemudian mengalihkan perhatian ke wilayah barat. Cao Cao menyerang <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Hanzhong" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Hanzhong">Hanzhong</a> yang dikuasai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Zhang_Lu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Zhang Lu">Zhang Lu</a>. Penguasa di <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Xiliang&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Xiliang (halaman belum tersedia)">Xiliang</a> kemudian melakukan perlawanan pada tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/211" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="211">211</a> karena takut menjadi target Cao Cao selanjutnya. <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ma_Chao" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Ma Chao">Ma Chao</a> yang memimpin perlawanan ini dikalahkan Cao Cao dan mengasingkan diri. Setelah tahun 215, Cao Cao telah berhasil menguasai seluruh wilayah utara dan barat Tiongkok.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Kemenangan aliansi Sun-Liu membuahkan perpecahan di antara mereka. Mereka mulai memperebutkan Jingzhou yang ditinggalkan Cao Cao. Perebutan ini dimenangkan oleh Sun Quan, yang melakukan serangan militer ke selatan Jingzhou di bawah pimpinan Zhou Yu. Zhou Yu berencana melanjutkan ekspansi militer ke Prefektur <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yizhou&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Yizhou (halaman belum tersedia)">Yizhou</a> yang dikuasai <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Liu_Zhang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Liu Zhang">Liu Zhang</a>, namun ia meninggal dalam perjalanan. Lu Su yang menggantikannya menghentikan rencana ini dan meminjamkan Jingzhou kepada Liu Bei untuk pangkalan militer sementara untuk menahan kemungkinan serangan Cao Cao.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Saat ini, Liu Zhang mengundang Liu Bei untuk membantu Yizhou melawan kemungkinan ekspansi Cao Cao bila berhasil menduduki Hanzhong. Liu Bei berangkat menuju Yizhou meninggalkan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Guan_Yu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Guan Yu">Guan Yu</a> menjaga Jingzhou. Perseteruan Liu Bei dan Liu Zhang pecah pada tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/212" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="212">212</a>, Liu Bei lalu menduduki <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Chengdu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Chengdu">Chengdu</a> dan memaksa Liu Zhang menyerahkan kekuasaan Yizhou kepadanya.</div>
<h3 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: none; font-family: sans-serif; font-size: 1.2em; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Tiga_negara_terbentuk">Tiga negara terbentuk</span><span class="mw-editsection" style="-webkit-user-select: none; display: inline-block; font-size: x-small; font-weight: normal; line-height: 1em; margin-left: 1em; unicode-bidi: -webkit-isolate; vertical-align: baseline; white-space: nowrap;"><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-right: 0.25em;">[</span><a class="mw-editsection-visualeditor" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zaman_Tiga_Negara&veaction=edit&vesection=8" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Tiga negara terbentuk">sunting</a><span class="mw-editsection-divider" style="color: #555555;"> | </span><a href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zaman_Tiga_Negara&action=edit&section=8" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Tiga negara terbentuk">sunting sumber</a><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-left: 0.25em;">]</span></span></h3>
<div class="thumb tright" style="background-color: white; clear: right; color: #252525; float: right; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin: 0.5em 0px 1.3em 1.4em; width: auto;">
<div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); font-size: 13.16px; overflow: hidden; padding: 3px; text-align: center; width: 302px;">
<a class="image" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:3_negara.jpg&filetimestamp=20051215085816&" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="550" data-file-width="560" height="295" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/7/7b/3_negara.jpg/300px-3_negara.jpg" srcset="//upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/7/7b/3_negara.jpg/450px-3_negara.jpg 1.5x, //upload.wikimedia.org/wikipedia/id/7/7b/3_negara.jpg 2x" style="background-color: white; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); vertical-align: middle;" width="300" /></a><div class="thumbcaption" style="border: none; font-size: 12.3704px; line-height: 1.4em; padding: 3px; text-align: left;">
<div class="magnify" style="float: right; margin-left: 3px; margin-right: 0px;">
<a class="internal" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:3_negara.jpg&filetimestamp=20051215085816" style="-webkit-user-select: none; background: linear-gradient(transparent, transparent), url(data:image/svg+xml,%3C%3Fxml%20version%3D%221.0%22%20encoding%3D%22UTF-8%22%20standalone%3D%22no%22%3F%3E%0A%3Csvg%20xmlns%3D%22http%3A%2F%2Fwww.w3.org%2F2000%2Fsvg%22%20viewBox%3D%220%200%2011%2015%22%20width%3D%2215%22%20height%3D%2211%22%3E%0A%20%20%20%20%3Cg%20id%3D%22magnify-clip%22%20fill%3D%22%23fff%22%20stroke%3D%22%23000%22%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22bigbox%22%20d%3D%22M1.509%201.865h10.99v7.919h-10.99z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22smallbox%22%20d%3D%22M-1.499%206.868h5.943v4.904h-5.943z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%3C%2Fg%3E%0A%3C%2Fsvg%3E%0A); color: #0b0080; display: block; height: 11px; overflow: hidden; text-decoration: none; text-indent: 15px; white-space: nowrap; width: 15px;" title="Perbesar"></a></div>
Peta 3 negara pada tahun 262 M.</div>
</div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/216" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="216">216</a>, Cao Cao mengangkat diri sebagai Raja Wei. Setahun kemudian, Liu Bei menyerang Hanzhong yang saat itu dikuasai Cao Cao. Pengkhianatan dari dalam dan kampanye militer Sun Quan di wilayah tengah menyebabkan Cao Cao terpaksa harus mundur dari Hanzhong. Liu Bei juga mengangkat diri menjadi Raja Hanzhong pada tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/219" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="219">219</a>.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Tahun yang sama, Guan Yu memimpin pasukan menyerang Cao Cao, namun <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lu_Meng" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Lu Meng">Lu Meng</a> melakukan serangan dari belakang secara mendadak ke Jingzhou. Guan Yu berhasil ditangkap dan dibunuh oleh Lu Meng. Tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/220" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="220">220</a>, Cao Cao meninggal dunia dan digantikan oleh putranya <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Cao_Pi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Cao Pi">Cao Pi</a>. Cao Pi memaksa Kaisar Xiandi menyerahkan tahta kekaisaran lalu mendirikan Negara <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Cao_Wei" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Cao Wei">Wei</a> dan bertahta dengan gelar Wendi. Setahun kemudian, Liu Bei yang mendukung kelanjutan Dinasti Han mengangkat diri sebagai kaisar dengan gelar Zhaoliedi.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Sun Quan menyatakan tunduk kepada Wei dan diangkat sebagai Raja Wu oleh Cao Pi. Tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/221" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="221">221</a> juga, Liu Bei menyerang Sun Quan dengan tujuan membalaskan dendam Guan Yu, namun berhasil dipukul mundur oleh <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lu_Xun" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Lu Xun">Lu Xun</a> dan meninggal pada tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/223" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="223">223</a>. <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Liu_Chan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Liu Chan">Liu Chan</a> kemudian menggantikan sang ayah menjadi kaisar dengan gelar Xiaohuaidi. Sepeninggal Liu Bei, Sun Quan kembali bersekutu dengan Liu Chan untuk menahan pengaruh Cao Cao. Tiga negara resmi berdiri dan tidak akan ada satupun negara dapat menaklukkan negara lainnya selama kurun waktu 40 tahun.</div>
<h3 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: none; font-family: sans-serif; font-size: 1.2em; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Runtuhnya_negara_Shu_Han">Runtuhnya negara Shu Han</span><span class="mw-editsection" style="-webkit-user-select: none; display: inline-block; font-size: x-small; font-weight: normal; line-height: 1em; margin-left: 1em; unicode-bidi: -webkit-isolate; vertical-align: baseline; white-space: nowrap;"><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-right: 0.25em;">[</span><a class="mw-editsection-visualeditor" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zaman_Tiga_Negara&veaction=edit&vesection=9" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Runtuhnya negara Shu Han">sunting</a><span class="mw-editsection-divider" style="color: #555555;"> | </span><a href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zaman_Tiga_Negara&action=edit&section=9" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Runtuhnya negara Shu Han">sunting sumber</a><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-left: 0.25em;">]</span></span></h3>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Sepeninggal Liu Bei, negara <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Shu_Han" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Shu Han">Shu Han</a> melakukan ekspansi wilayah ke timur laut Shu. tepatnya kota Chang An yang dipimpin oleh Cao Hong dan Sima Yi sebagai penasihatnya. Ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan diserang dari belakang saat pelaksanaan gerakan ofensif terhadap Wei di utara. Setelah wilayah di belakang ( maksudnya daerah di Yun Nan, yang dikuasai suku bar-bar) berhasil ditenangkan, Shu Han melakukan 5 kali penyerangan ke utara di bawah pimpinan Zhuge Liang dalam kurun tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/227" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="227">227</a> sampai<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/234" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="234">234</a>, mulai dari Tian Shui sampai Wu Zhang dan yang berhasil dikuasai Shu Han hanya Tian Shui saja.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Zhuge Liang meninggal pada peperangan di tanah Wu Zhang atau dikenal dengan peperangan Wu Zhang Plains, dimana Zhuge Liang sebenarnya menggunakan Ba Zhen Du sebagai ilmu sihir tingkat tingginya, namun oleh Wei Yan, perwira Shu Han digagalkannya akibat pengaruh dari Sima Yi. tahun 234 lalu digantikan oleh <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jiang_Wei" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jiang Wei">Jiang Wei</a> yang meneruskan ekspedisi ke utara, namun tidak menghasilkan kemenangan yang mutlak. Liu Chan yang tidak cakap memimpin mempercayakan jalannya pemerintahan kepada menteri kesayangannya <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Huang_Hao" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Huang Hao">Huang Hao</a>. Jiang Wei yang mengajukan mosi tidak percaya kepadanya, malah dituduh berkhianat kepada negara. Ini menyebabkan Wei kemudian berhasil mematahkan pertahanan Hanzhong dan menyerang sampai ke Chengdu, ibu kota Shu Han. Liu Chan menyerahkan diri kepada Wei dan negara Shu Han resmi runtuh pada tahun 263.</div>
<h3 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: none; font-family: sans-serif; font-size: 1.2em; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Berdirinya_Dinasti_Jin">Berdirinya Dinasti Jin</span><span class="mw-editsection" style="-webkit-user-select: none; display: inline-block; font-size: x-small; font-weight: normal; line-height: 1em; margin-left: 1em; unicode-bidi: -webkit-isolate; vertical-align: baseline; white-space: nowrap;"><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-right: 0.25em;">[</span><a class="mw-editsection-visualeditor" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zaman_Tiga_Negara&veaction=edit&vesection=10" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Berdirinya Dinasti Jin">sunting</a><span class="mw-editsection-divider" style="color: #555555;"> | </span><a href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zaman_Tiga_Negara&action=edit&section=10" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Berdirinya Dinasti Jin">sunting sumber</a><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-left: 0.25em;">]</span></span></h3>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Tahun 265, menteri negara Wei, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sima_Yan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sima Yan">Sima Yan</a> merebut kekuasaan dari keluarga Cao dan mendirikan negara Jin, beribu kota di Luoyang. Ia bertahta dengan gelar Kaisar Wudi. Jin kemudian merencanakan penaklukan negara Wu yang saat itu sedang kacau sepeninggal Sun Quan pada tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/251" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="251">251</a>. Tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/279" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="279">279</a>, penyerangan Wu dilancarkan dan Jin berhasil menaklukkan Wu tanpa perlawanan berarti karena moral prajurit yang rendah. Sebab utama kekalahan Wu adalah pemerintahan lalim dari kaisar <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sun_Hao&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Sun Hao (halaman belum tersedia)">Sun Hao</a>.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/280" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="280">280</a>, Tiongkok dengan resmi dipersatukan di bawah Dinasti Jin yang kerap disebut sebagai Jin Barat oleh sejarahwan. Dinasti ini akan berkuasa sampai tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/420" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="420">420</a>sebelum Tiongkok kembali terpecah-pecah karena lemahnya kekaisaran dan serangan suku-suku barbar dari utara.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
( di copy dari wikipedia )</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
dan perdagangan di jalur sutera kembali bergairah.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<br /></div>
</div>
muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7766480787033882461.post-79788742612557245782015-10-21T17:37:00.000-07:002015-10-21T17:37:29.614-07:00CIKAL BAKAL SRIWIJAYA 1CIKAL BAKAL SRIWIJAYA 1<br />
<img height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht8XGpOYwgvWEgDJPFCIflDv_GZ0mAOfdmS41-215_eOH6qUeoVjfCPZoV1G-vH6PUtK1Jw2TYpGQ9YveCtJDE42a_y9xz-G7rq59udjgedEKtzJz6R6BON-LtAUxv0ZXeYHVKOfiz6Q6l/s400/1.jpg" width="400" /><br />
CIKAL BAKAL KERAJAAN SRIWIJAYA<br />
<br />
sebuah kerajaan besar di melayu, pada abad ke 7 M tentunya lahir dari beberapa proses dan kejadian dari masa masa sebelumnya, perputaran waktu akan menghantarkan kita pada masa yang lalu kepada masa kini.<br />
<br />
begitu juga lahirnya sebuah kerajaan besar di sumatera pada abad ke 5 masehi, dan mencapai masa jayanya hingga ber abad abad kemudian.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigfsJIOZPwVK5clO3sIuNMzFEklFTaRT5691kOop6WJqVxmUXFPGZt2NwHJPiRbZidwhTUmm7F3ufOD1QCXmcbnF6MQizbSCeJqPEu3ZN8pMlYKDmvUP3OoLitgiwf9W7-eJVpZBn-Xrb5/s1600/kandis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigfsJIOZPwVK5clO3sIuNMzFEklFTaRT5691kOop6WJqVxmUXFPGZt2NwHJPiRbZidwhTUmm7F3ufOD1QCXmcbnF6MQizbSCeJqPEu3ZN8pMlYKDmvUP3OoLitgiwf9W7-eJVpZBn-Xrb5/s400/kandis.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
di awali dari pergeseran kekuasaan dan bergesernya lokasi pemerintahan.<br />
<br />
DI ABAD KE 1<br />
Kerajaan Kandis menjadi pusat pemerintahan karena saat itu lautan masih luas dan kapal - kapal besar masih bisa masuk dan bersandar hingga ke dekat kerajaan. setelah air laut makin surut dan daratan makin luas, pusat kerajaan kandis tidak lagi strategis untuk perkembangan sebuah kerajaan besar. apalagi setelah peperangan besar yang merusakan istana dan menghilangkan sebuah istana besar, ISTANA DHAMNA.<br />
<img height="300" src="https://i0.wp.com/i568.photobucket.com/albums/ss124/lonely_more/machu-picchu.jpg" width="400" /><br />
DI ABAD KE 2<br />
kerajaan KANDIS mendapat kepungan dari kerajaan - kerajaan turunan DINASTI MERAPI yang di perkuat oleh DATUK TUMENGGUNG dan DATUK PERPATIH begitu juga PANGERAN CINDUA MATO, yang menjaga dan merapatkan barisan serta memperluas daerah daerah baru dan menguasainya.<br />
<img height="296" src="http://i595.photobucket.com/albums/tt33/BayeuenTeureubang/Baiturrahman%20Great%20Mosque/BaiturrahmanGreatMosque-1.jpg" width="400" /><br />
DI ABAD KE 3<br />
kerajaan KANDIS di kuasai anak keturunan SRI MAHARAJA TUNGGAL yang di bantu DINASTI MARAPI, untuk merebut wilayah kandis kembali yang masa itu telah berganti nama MINANGA TAMWAN ( dalam pemeliharaan yang tenang ). dimana kemudian MINANGA TAMWAN berpindah ke daerah JAMBI<br />
<br />
DI ABAD KE 4<br />
Dinasti MARAPI mengalami banyak pergantian RAJA - RAJA, di sebabkan meninggalnya RAJA - RAJA awal, dan di gantikan oleh penerus yang baru. dan telah banyak muncul kerajaan - kerajaan baru dan kuat serta memperkuat dinasti MARAPI.<br />
pada abad ini kerajaan KANDIS sudah habis dan berganti nama menjadi KUNTALA yang di pindahkan ke pantai TIMUR dimana daratan sudah begitu luas,<br />
<br />
<img height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaE0R0LsXJNOhmh0-ky1mSfTrwFvGq5hxtddCnYOK-zCZjvdB_cxZTtajoKKcHalkjlpumgbK_A3EdtIKNZ7wkgTYHk4hMIm1GdnRYwGS4uHWvmfDNS5eVHn_I-oxU1f0W3wCmDtvjw5A/s400/Peta+pusat+kerajaan+Sriwijaya+5.png" width="400" /><br />
KERAJAAN KUNTALA<br />
<br />
setelah nama kandis berganti menjadi MINANGA TAMWAN dan kemudian di tinggalkan, raja kwantung dari cina mengangkat raja baru beragama BUDHA dan memindahkan pemerintahan ke hilir sungai KAMPAR yaitu di daerah KUALA TUNGKAL. karena lalu lintas air lebih ramai di kawasan ini. KERAJAAN ini oleh banyak penulis menyebut sebagai KERAJAAN KANDALI atau KANTOLI<br />
<img height="370" src="https://oediku.files.wordpress.com/2010/11/suku-anak-dalam-suku-kubu.jpg" width="400" /><br />
<b style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">Kerajaan Kandali</b><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"> atau </span><b style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">Kantoli</b><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"> merupakan kerajaan yang belum dapat diidentifikasi lokasi keberadaannya. Mayoritas sejarawan berpendapat, Kandali (Kuntala) terdapat di pantai timur Sumatera di sekitar </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Jambi" style="background: none rgb(255, 255, 255); color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; text-decoration: none;" title="Kota Jambi">Jambi</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"> sekarang. Kerajaan ini muncul pada abad ke-5 - 6 Masehi, dimana hal ini merujuk dari sumber Cina, yang menyatakan bahwa Kan-to-li (Kandali) telah berkali-kali mengirim utusan mulai tahun 441 – 563 Masehi. Pada abad ke-7 kerajaan ini menghilang, mungkin dikarenakan munculnya dua kerajaan lain di pantai timur Sumatera yakni; </span><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Malayu" style="background: none rgb(255, 255, 255); color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; text-decoration: none;" title="Kerajaan Malayu">Malayu</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"> (Jambi) dan </span><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Sriwijaya" style="background: none rgb(255, 255, 255); color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; text-decoration: none;" title="Kerajaan Sriwijaya">Sriwijaya</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"> (Palembang).</span><br />
<span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"><br /></span>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Menurut S. Sartono (1992), akibat dari pendangkalan Teluk Wen diduga telah menyebabkan sulitnya kapal-kapal dagang untuk merapat sampai ke pelabuhan Muara Tebo, sehingga fungsi pelabuhan tersebut sebagai pelabuhan samudera tidak lagi dapat dipertahankan. Negara Koying sebagai penguasa wilayah Teluk Wen terpaksa memindahkan pelabuhan dagang dari Teluk Wen ke darah pantai timur di sekitar daerah <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kuala_Tungkal" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kuala Tungkal">Kuala Tungkal</a> sekarang.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Pelabuhan di pantai timur Sumatera itu mulai difungsikan sebagai pelabuhan samudera yang dapat dilabuhi kapal-kapal besar untuk menggantikan fungsi pelabuhan Teluk Wen, dan pelabuhan Teluk Wen difungsikan sebagai pelabuhan penyangga bagi kapal-kapal kecil yang melayani bongkar muat barang-barang dagang penduduk negeri <a class="mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kerinci" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kerinci">Kerinci</a> dan sekitarnya. Dari sini kemudian baru dibawa ke pelabuhan samudera di pantai Kuala Tungkal.</div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<span style="color: #252525;">Pada akhirnya negara Koying melepaskan daerah pantai timur dan mendorong terbentuknya pemerintahan baru yang disebut dengan kerajaan Kantoli (Kuntal). Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi. Antara negara Koying dengan kerajaan Kuntal terjalin persahabatan yang baik. </span><span style="color: blue;">( di kutip dari wikipedia bebas )</span></div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<span style="color: blue;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Nama Kantoli atau Kandali telah dikenal oleh pemerintahan Kaisar <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hsiau-wu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Hsiau-wu (halaman belum tersedia)">Hsiau-wu</a> (459-464). Menurut catatannya, raja dari Kandali bernama Sa-pa-la-na-lin-da memerintahkan utusannya bernama Taruda untuk pergi ke negeri <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Cina" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Cina">Cina</a>.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Dari kitab sejarah dinasti Liang diperoleh keterangan bahwan antara tahun 430-475 M, beberapa kali utusan dari <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ho-lo-tan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Ho-lo-tan (halaman belum tersedia)">Ho-lo-tan</a> dan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kan-t%E2%80%99oli&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kan-t’oli (halaman belum tersedia)">Kan-t’oli</a> datang di Cina, ada juga utusan dari To-lang – P’o-hwang.<sup class="reference" id="cite_ref-1" style="line-height: 1em; unicode-bidi: -webkit-isolate;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kandali#cite_note-1" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;">[1]</a></sup> Kantoli terletak di salah satu pulau di laut selatan. Adat kebiasaanya serupa di Kamboja dan Campa. Hasil negerinya yang terutama pinang, kapas dan kain-kain berwarna. Sedangkan dalam kitab sejarah dinasti Ming disebutkan bahwa San-fo-tsi dahulu disebut juga Kan-to-li.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Menurut G. Farrand, Kan-to-li di dalam berita Cina ini mungkin sama dengan Kandari yang terdapat dalam berita Ibnu Majid yang berasal dari tahun 1462. Karena San-fo-tsi dahulu juga disebut Kan-to-li, sedangkan San-fo-tsi diidentifikasikan sengan Sriwijaya, maka Farran menafsirkan Kan-to-li terletak di Sumatera dengan pusatnya di Palembang.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Sementara itu J.L. Moens mengidentifikasikan singkil Kendari dalam berita Ibnu Majid dengan Kan-to-li di dalam kitab sejarah dinasti Liang dan Ming. Sedangkan yang dimaksud dengan San-fo-tsi ialah Kerajaan Malayu.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Pendapat lain mengenai Kan-to-li ditekukakan oleh J.J. Boeles. Ia mengatakan bahwa Kan-to-li yang disebut di dalam berita Cina itu mungkin berada di Thailand Selatan. Pendapatnya ini didasarkan atas adanya sebuah desa yang bernama Khantuli di Pantai Timur Thailand Selatan. Pendapat Boeles ini ditentang oleh <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/O._W._Wolters" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="O. W. Wolters">O. W. Wolters</a>, ia mengatakan bahwa Kan-to-li tidak mungkin ada di Thailand Selatan, karena di desa Khantuli sama sekali tidak ditemukan keramik Cina dari zaman Song lama. Ia cenderung untuk menempatkan Kan-to-li di Palembang, karena San-fo-tsi biasa dihubungkan dengan Palembang. Identifikasi Kan-to-li dengan Kandali atau Singkil Kendari juga dikemukakan oleh Obdeyn. Oleh karena Kan-to-li dianggap sama dengan San-fotsi, maka kemungkinan besar Kan-to-li di Sumatera Selatan. Tetapi pendapat umum di antara para ahli ialah, bahwa Kan-to-li diperkirakan di Pantai timur Sumatera bagian Selatan, yang daerah kekuasaannya meliputi daerah Jambi dan Palembang.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Dari kutipan di atas jelaslah kiranya bahwa sesungguhnya tidak ada pegangan sedikitpun yang dapat dijadikan titik tolah untuk melangkah lebih lanjut. Untuk menetapkan bahwa Kan-to-li adalah Malayu hanya berdasarkan berita Cina yang menyebutkan bahwa “San-fo-tsi dahulu disebut juga Kan-to-li kiranya belum memberi suatu kepastian, karena masih perlu dikaji secara khusus apakah rumus aljabar yang diterapkan ini pada tempatnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sanusi_Pane" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sanusi Pane">Sanusi Pane</a> (1955) menyebutkan sejarah Tiongkok menyebut Kan-to-li, dimana kerajaan itu mengirim utusan penghabisan kalinya ke Tingkok pada tahun 563 Masehi. Hampir boleh dipastikan, bahwa kerajaan itu terletak di Sumatera dan nama yang sebenarnya adalah Kandari.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Di daerah Jambi diyakini ada dua kerajaan kecil yang mulai muncul sekitar awal abad ke-5 M yakni kerajaan Ho-lo-tan dan Kan-to-li. Dalam sejarah dinasti Sung (960-1280 M) Holotan terletak di She-po atau Thu-po. Menurut pendapat Sartono (1978), <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=She-po&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="She-po (halaman belum tersedia)">She-po</a> atau <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Thu-po&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Thu-po (halaman belum tersedia)">Thu-po</a> dianggap sama dengan <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tebo" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Tebo">Tebo</a> sekarang, yakni Muara Tebo. Di pinggiran sungai<a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Batanghari" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Batanghari">Batanghari</a> dijumpai sebuah pemukiman kuno bernama Ke-do-tan. Masih perlu penelitian tentang toponim Ho-lo-tan dengan Ke-do-tan secara seksama.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Kerajaan kedua yang telah menjalin hubungan dengan Cina adalah kerajaan Kan-to-li. Menurut sumber Cina, kerajaan Kan-to-li telah berkali-kali mengirim utusan mulai tahun 441 – 563 M. Menurut pendapat Mulyanan (1981), toponim Kan-to-li sama dengan Kuntala atau Tungkal. Jadi kerajaan Kan-to-li berada di pedalaman sungai Tungkal, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jambi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jambi">Jambi</a>. Negeri Kan-to-li telah tenggelam pada permulaaan abad ke-7 masehi.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Menurut catatan yang dibuat dalam pemerintahan kaisar Wu dari dinasti (wangsa) Liang (502-549), kerajaan Kandali mengirim utusannya ke Cina pada tahun 502, 519 dan 520. Dilaporkan juga bahwa kerajaan Kandali berada di laut selatan dan adat kebiasaan penduduknya seperti Kamboja dan Campa. Hasil buminya meliputi; bahan pakaian berbunga (tenun ikat), kapas, dan pinang bermutu tinggi.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Sejarah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Ming" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Dinasti Ming">dinasti Ming</a> (1268-1643) mengemukakan bawha San-fo-tsi dulu disebut Kandali. Jadi mungkin Kandali terletak di wilayah San-fos-tsi, atau Kandali menjadi jajahan San-fo-tsi dalam hal San-fo-tsi identik dengan Sriwijaya (Muliana 1981). Menurut catatan Cina kerajaan San-fo-tsi berada di Laut Selatan antara Kemboja (<a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chen-la&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Chen-la (halaman belum tersedia)">Chen-la</a>) dan She-po (<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa">Jawa</a>). Raja San-fo-tso bersemanyam di Chan-pei (Jambi).</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Menurut Mulyana (1981), tuponim Kandali dan Kantoli yang berada di sekitar Jambi, mungkin berasal dari India Selatan. Kedua tuponim, yakni Kandali dan Kantoli, berasal dari transliterisasi Cina suatu tempat yang belum diketahui hingga sekarang, sepertinya Benggala – Benggali, Ghandara – Ghandari, Badara – Badari, Kuntala – Kuntali, Kantoli – Kandali. Lebih jauh dikemukakan bahwa gophala diucap ghopal, Sanjaya sebagai Sanjay, Sriwijaya sebagai Sriwijay. Kuntala sebagai Kuntal dan juga Tungkal. Di Sumatea Timur terdapat sungai Tungkal yang bagian hulunya bernama sungai Pengabuan dan hilirnya bernama sungai Tungkal yang bermuara di Kuala Tungkal. Dalam penjumlahan negara Laut Selatan yang mengirim utusan ke Cina, oleh I Tsing tidak disebut-sebut tentang kerajaan Kuntala (Kandali, Kantoli). Nasib negera ini selanjutnya juga tidak diketahui, mungkin dikuasai oleh Jambi. Yang jelas, pada abad ke-7, muncul dua kerajaan di pantai timur Sumatera yakni: Moloyu (Malayu, Jambi) dan Sriwijaya (Palembang). Dalam perkembangan selanjutnya antara sekitar 670-742 Masehi <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shih-li-fo-shih&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Shih-li-fo-shih (halaman belum tersedia)">Shih-li-fo-shih</a> dianggap sebagai Sriwijaya dan antara 853 – 1037 Masehi sebagai San-fo-tsi.</div>
<div style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<span style="color: blue;">( di kutip dari wikipedia bebas )</span></div>
muhamad subari ( panduwisata )http://www.blogger.com/profile/17186881273877781252noreply@blogger.com0