setelah kerajaan KANDIS di kalahkan oleh kerajaan CINA KANTON / KWANTUNG, maka secara perlahan adat budaya di kandis berubah, mengikut para raja yang memerintahnya. saat itu kerajaan cina sedang kuat dengan agama Budhanya, di bawah pemerintahan DINASTI HAN yang memerintahkan raja - raja bawahannya untuk menguasai kawasan - kawasan di nusantara.
juga para pendeta yang aktif di dalam penyiaran agama budha seiring dengan penaklukan - penaklukan kerajaan - kerajaan yang ada.
Semua bangsa-bangsa Ras Nusantara ini adalah berasal keturunan dari satu generasi Manusia purba Tertua dan Pertama yang mulai muncul lahir di muka bumi sedunia ini, yaitu manusia purba generasi Meganthropus Paleo Nusantaraicus dan generasi-generasi Hominid dan Homo lainnya pada masa 1- 4 juta tahun dahulukala, dan yang fosil-fosilnya telah ditemukan di berbagai pulau dan daerah tersebar di seluruh kepulauan Nusantara. (Sumber: Anthropoaleontologi Von Koningswald; Geologi Van Bemmelen; Purwayuga Pangeran Wangsakerta, 1678).
MARI KITA MENCOBA MENGINGAT KEBELAKANG SEJARAH,
Semasa Tahun 20.000 – 2.000 SM.
Sejak ribuan tahun purbakala yang menjadi
urat nadi hubungan laut antara dunia Barat dan dunia Timur adalah jalur
pelayaran dan perdagangan lewat: Selat Malaka, Laut Jawa, Selat
Karimata, Laut Sunda, sampai di Laut Cina Selatan. Pada jaman dahulu
kala sampai abad ke-14 M, Semenanjung Malaya masih merupakan satu
semenanjung tanah daratan kering memanjang sampai di ujungnya di wilayah
Belitung (Pulau Belitung sekarang).
Pulau Jawa dan pulau Sumatra masih
merupakan satu pulau yang panjang yang tersambung bersatu oleh sejalur
tanah daratan kering di kawasan Panaitan (Pulau Panaitan sekarang) dan
Ujung Kulon antara Lampung dan Jawa Barat. Pelabuhan Palembang masih
terletak di tepi laut terbuka luas, yaitu Selat Malaka, dan tidak
seperti sekarang berada di pedalaman sejauh 50 km dari tepi pantai.
Begitu pula pelabuhan Jambi di Muara Tembesi (Muara Sabak) yaitu muara
sungai Batanghari, masih terletak di tepi pantai laut terbuka Selat
Malaka. Gunung Muria (Jepara) di Jawa Tengah masih merupakan suatu pulau
terpisah dari daratan pulau Jawa.
Di kawasan sepanjang jalur perairan
Nusantara ini, sejak ribuan tahun dahulu kala, telah bertumbuhan ratusan
kerajaan-kerajaan kecil dan besar. Pelayaran dan perdagangan
antar-pulau Nusantara dan dengan negeri-negeri luar di mancanegara telah
berkembang ramai. Bahan-bahan dan barang- barang dagangannya
diantaranya ialah: padi-padian, emas, perak, timah (bahan untuk
perunggu), lada atau merica, rempah- rempah, alat-alat besi dan
perunggu, gading gajah, dan banyak lagi lain-lainnya.
Kawasan Nusantara yang sangat strategis,
subur makmur dan kayaraya ini selalu menjadi pusat perebutan kekuasaan
diantara kerajaan-kerajaan pribumi Nusantara sendiri.
Th. 1500 – 1000 Sebelum Masehi:
Pelabuhan Singkil: Di pantai Samudera
Hindia, kawasan Tanah Batak. Sudah terkenal ke negeri-negeri di
Mesir-kuno dan Timur Tengah. Raja Nabi Sulaeman (Salomo) mengutus
orang-orang Pnoenesia dari Sidon ke Singkil untuk membeli kamper di
Singkil. Pelabuhan Singkil dan Barus sudah menguasai ekspor dari Tanah
Batak (kamper = kapur Barus).
Pelabuhan Sorkam dan pelabuhan Mungkur
memegang monopoli dunia ekspor kemenyan. Penjual tunggal untuk seluruh
dunia. Kemenyan sangat digemari oleh penduduk negri-negri di Timur
Tengah dan Mesir-Kuno. Digemari oleh Raja Nabi Sulaeman dan oleh
raja-raja Hemitik dan Semitik.
Pelabuhan Natal sangat banyak ekspor
Emas. Begitu banyak sampai didatangi oleh pedagang-pedagang bangsa
Phoenesia sebelum jaman Rumawi, sebelum jaman Yunani. Daerah
pertambangan emasnya ialah Mandailing di Tanah Batak Selatan.
Catatan:
Sejak jaman Nabi Sulaeman (Th. 1000 SM) kota Damaskus sudah merupakan pusat perdagangan distribusi rempah-rempah yang datang ke situ dari kepulauan Nusantara lewat jalan laut ke Kwang Tung (= Kanton) di negeri Cina, dan dari situ lewat jalan darat (jalan sutera) ke Damaskus.
Orang Persia pertama datang di Nusantara, ialah di daerah pantai Aceh Utara.
Th. 22 Sebelum Masehi :
Orang Cina pertama datang di Nusantara, yaitu di daerah Kalimantan Utara.
Th. 78 Masehi : Orang Hindu pertama datang di Nusantara, ialah di daerah pantai Aceh Utara.
EKSPANSI CINA KE NUSANTARA. TH. 100 – 565 M.
Tahun 100 Masehi :
Agama Budha Masuk ke Negeri Cina.Jaman Dinasti Han Tahun 206 SM -220 M.
Pada tahun 64 M Agama Budha dari India masuk ke negeri Cina, dibawa oleh orang-orang India lewat jalan darat di Asia Tengah.
Pada tahun 100 M. Agama Budha oleh Kaisar Han Wu Ti dijadikan “agama negara” atau “agama resmi” di negeri Cina. Keadaan Agama Budha demikian itu berlangsung sampai akhir jaman Dinasti Tang (Th. 618 – 906 M).
Kerajaan Funan atau Fun An (=Pnom Penh). Jaman akhir Dinasti Han Th. 206 SM – 220 M.
Kerajaan Funan yang berdiri pada awal
abad ke-2 M. Meliputi kawasan Kamboja, Siam dan Semenanjung Malaya
bagian utara, mengusir penjajah Cina dari kawasan Teluk Tongkin.
Kapal-kapal perang dan bajak-bajak laut Cina dihancurkan. Tetapi
orang-orang Cina tetap bercokol di sana dalam pecinan-pecinan dan ikut
hidup bernaung di bawah pemerintahan kerajaan Funan. Kemudian dalam abad
ke-5 Kamboja melepaskan diri dari kerajaan Funan dan mendirikan
kerajaan sendiri.
Catatan :Sejak jaman ribuan tahun purbakala telah ramai berkembang lalu-lintas pelayaran dan perdagangan antara kerajaan-kerajaan di kepulauan Nusantara dengan kerajaan-kerajaan di daerah Asia Tenggara.
KEMBALI KE POKOK BAHASAN KILASAN SEJARAH KITA
BERKEMBANGNYA BUDHA DI KANDIS
Tahun 100 – 200 M :
Pada Akhir masa dinasti Han Th. 206 SM – 220 M. Cina mulai
mengembangkan ekspansi penjajahannya ke kawasan kepulauan Nusantara.
berpangkalan di Kwan Tung (= Kanton) yang sekaligus dijadikan pusat
bandar dan pelabuhan perdagangan di Cina Selatan. Dikirimkan
ekspedisi-ekspedisi kapal dagang, kapal perang dan perampok-perampok,
bajak-laut Cina ke Formusa (Taiwan), daerah-daerah Filipina ke daerah
Kalimantan sebelah Utara, Laut Cina Selatan,Teluk Siam, Kalimantan
Barat, Semenanjung Malaya sampai masuk ke Selat Malaka. Sementara orang
Cina ada yang menyasar terdampar ke daerah Minahasa di Sulawesi Utara.
Di tempat-tempat pelabuhan dagang
ekspedisi-ekspedisi Cina itu menurunkan orang-orang Cina untuk menetap
di sana sebagai pedagang. Mereka bertinggal dalam
perkampungan-perkampungan Cina yang disebut pecinan. Banyak
barang-barang hasil perdagangan dan hasil perampokan atau perampasan
bajak-laut Cina mengalir ke Kwan Tung (Kanton) yang di waktu sebelum itu
hanya menjadi pusat penampung perdagangan transit saja.
Bahan dan barang perdagangan itu dari
Kwan Tung (Kanton) masuk ke pedalaman negeri Cina dan sebagian dari
Peking diperdagang kan ke negeri-negeri di Asia Tengah sampai ke
negeri-negeri di wilayah Rumawi melalui jalan darat (Jalan Sutera) di
Asia Tengah.
dengan telah di kuasainya kerajaan KANDIS yang merupakan kerajaan besar pada masa itu di sumatera sekarang, maka agama budha mulai berkembang di sana. dan raja - raja yang memerintah dan berasal dari negeri cina mengharuskan rakyat memeluk agama itu.
dan mulailah didirikan tempat - tempat pemujaan, yang di bangun di tempat - tempat strategis.
seperti CANDI MUARA TAKUS, yang di bangun di awal abad ke 2 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar